Lompat ke isi

Arah lalu lintas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Oktober 2007 02.16 oleh Farras (bicara | kontrib) (baru dan akan dilanjutkan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
  mengemudi di lajur kanan
  mengemudi di lajur kiri

Mengemudi di lajur kiri atau kanan jalan dapat mengurangi kemungkinan kendaraan terlibat dalam tabrakan dengan yang lainnya. Ini sangatlah pokok sehingga terkadang dikenal sebagai peraturan jalan. Sekitar 34% negara di dunia berdasarkan populasi mengemudi di lajur kiri, dan 66% di kanan. Menurut jarak jalan, sekitar 28% mengemudi di kiri, dan 72% di kanan,[1] walaupun aslinya mengemudi di lajur kiri.[2]

Sejarah

Peta dunia yang memperlihatkan arah mengemudi di seluruh negara dan perubahan yang terjadi, dimulai dengan perubahan Finlandia pada 1858
  mengemudi di lajur kanan
  mengemudi di lajur kiri, sekarang di kanan
  mengemudi di lajur kiri
  mengemudi di lajur kanan, sekarang kiri
  memiliki peraturan yang berbeda mengenai jalan di perbatasan, sekarang di sebelah kanan

Pada 1998, arkeolog menemukan sebuah jalur yang mengarah kepada sebuah pertambangan Romawi dekat Swindon, England. Lajur sisi jalan tersebut lebih dalam daripada sisi yang lain, yang berarti bahwa gerobak dapat dikendarai tanpa muatan menuju tambang, tetapi kembali dengan muatan penuh. Lajur-lajur tersebut berarti bahwa orang Romawi mengemudi di sebelah kiri, setidaknya di lokasi ini.

Faktanya, beberapa orang menganggap bahwa penunggang kuda kuno menggunakan lajur kiri jalan. Kebanyakan orang tidak kidal, penunggang kuda dapat memegang tali kekang dengan tangan kiri dan membiarkan tangan kanannya bebas—untuk menghormati satu sama lain atau untuk melindungi diri dengan pedang, apabila mungkin. Ini juga menjelaskan mengapa jaket dan kemeja laki-laki memiliki kancing di kiri. Sangatlah penting agar seseorang dapat mengambil senjata di dalam mantelnya, jadi untuk pemakai yang tidak kidal, mantelnya memiliki kantung di kiri dan tangan kanan dengan mudah dapat mengambil senjatanya.

Peraturan resmi pertama di Britania untuk perintah lalu lintas di lajur kiri ditetapkan pada 1756 yang ditujukan kepada Jembatan London. Highway Act 1773 berisi sebuah perintah bahwa lalu lintas kuda haris di lajur kiri dan diabadikan pada Highway Act 1835 bagian 78.

Pada tahun 1700-an, perpindahan dari lajur kiri ke kanan terjadi di negara seperti Amerika Serikat, ketika pengemudi mulai menggunakan gerobak muatan besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Gerobak tersebut tidak memiliki tempat duduk bagi pengemudi, sehingga pengemudi duduk di kuda belakang sebelah kiri dan cambuknya di tangan kanan. Duduk di kiri, pengemudi secara alami mengira bahwa gerobak lain menyusulnya di lajur kiri sehingga ia dapat berjaga-jaga terhadap gerobak yang datang tiba-tiba. Ia melakukannya dengan mengemudi di lajur kanan jalan.

Orang Inggris, lebih memilih mengemudi di lajur kiri. Mereka memiliki gerobak yang lebih kecil, dan pengemudi duduk di gerobak, umumnya di kursi depan sebelah kanan. Dengan itu, ia dapat menggunakan cambuk panjang di tangan kanannya tanpa menggantungnya pada muatan di belakangnya. Dalam posisi itu, di sebelah kanan gerobak, pengemudi dapat melihat garis aman menyusul lalu lintas dengan mengemudi di lajur kiri jalan. Negara yang menjadi bagian dari Kerajaan Britania menggunakan peraturan kemudi-kiri juga, tetapi terdapat beberapa pengecualian. Kanada, contohnya, ketika provinsi pinggir laut dan Vancouver (sekarang British Columbia) yang awalnya mengemudi di kiri, berubah ke kanan untuk membuat penyeberangan perbatasan lebih mudah menuju dan dari Amerika Serikat. Nova Scotia mengganti lajur kemudinya ke kanan pada 15 April 1923.

Pada kendaraan bermotor pertama, kursi mengemudi dipasang di tengah. Beberapa pembuat mobil akhirnya memilih untuk memasangnya dekat dengan tengah jalan untuk membantu pengemudi melihat lajur yang berlawanan, sementara lainnya memilih memasang di dekat pinggiran jalan agar pengemudi dapat menghindari tabrakan dengan dinding, pagar tanaman, selokan dan hambatan lainnya. Ide awal tersebut lebih banyak digunakan.

Di Eropa, pada abad ke-20, banyak negara yang memindahkan kemudinya dari lajur kiri ke kanan. Portugal berpindah ke kanan pada abad ke-20. Austria dan Cekoslowakia berpindah ke kanan ketika diduduki oleh Nazi Jerman pada akhir 1930-an, dan Hungaria mengikuti setelahnya. Swedia berganti pada 1967 dan Islandia pada 1968. Hari ini, hanya empat negara Eropa yang masih mengemudi di lajur kiri: Britania Raya, Irlandia, Malta, dan Siprus. Kesemuanya merupakan negara pulau yang tidak memiliki perbatasan dengan negara yang mengemudi di lajur kanan.

Istilah

Penggunaan lalu lintas pada suatu negara merupakan rancangan yang pantas dengan peraturan jalan raya, contohnya, sisi jalan bersamaan dengan kepadatan lalu lintas. Menggunakan referensi seperti itu, suatu negara dapat dikatakan lalu lintas di lajur kiri (LHT) atau lalu lintas di lajur kanan (RHT). Bagaimanapun, penggunaan lalu lintas terkadang disamakan dengan referensi pemasangan stir dan kursi pengemudi pada sebuah kendaraan. Dengan istilah ini, suatu negara dapat dikatakan mengemudi di sebelah kiri (LHD) atau mengemudi di sebelah kanan (RHD). Pada hampir semua masalah, pemasangan stir mobil bertentangan dengan peraturan jalan: negara LHT menggunakan kendaraan RHD, dan negara RHT menggunakan kendaraan LHD. Kekacauan dapat terjadi dengan penyalahgunaan "LHD" dan "RHD" untuk menandakan sisi jalan, dimana kendaraan berjalan. Dengan tambahan, terdapat beberapa negara (seperti Kepulauan Karibia, dan Swedia sebelum 1967 berubah dari LHT ke RHT) yang kebanyakan menggunakan kendaraan LHD dengan lalu lintas LHT, atau kendaraan RHD dengan lalu lintas RHT. Tambahan lainnya, kendaraan dengan penggunaan yang "salah" diperbolehkan di beberapa negara.

Lalu lintas lajur kanan

  • Lajur yang berlawanan dilihat dari kiri.
  • Lalu lintas yang belok ke kiri harus melewati lajur yang berlawanan.
  • Beberapa rambu lalu lintas yang menhadap pengemudi diletakkan di sisi kanan jalan.
  • Lalu lintas di jalan memutar berlawanan arah jarum jam.
  • Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kiri terlebih dahulu.
  • Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kiri.

Lalu lintas lajur kiri

  • Lajur yang berlawanan dilihat dari kanan.
  • Lalu lintas yang belok ke kanan harus melewati lajur yang berlawanan.
  • Beberapa rambu lalu lintas yang menhadap pengemudi diletakkan di sisi kiri jalan.
  • Lalu lintas di jalan memutar searah jarum jam.
  • Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kanan terlebih dahulu.
  • Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kanan.

Catatan dan referensi

  • Rule of the Road by Peter Kincaid, 239 pages, published by Greenwood Press in 1986 - ISBN 0-313-25249-1

Lihat juga

Pranala luar