Lompat ke isi

Kereta api pengangkut kertas dan bubur kertas di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Agustus 2015 01.17 oleh Alzena2nd (bicara | kontrib) (Alzena2nd memindahkan halaman Kereta api pulp TEL ke Kereta api pulp: Mempersingkat nama artikel agar lebih familiar sehingga mudah dicari di Google.)
Kereta api pulp
Kereta api barang pulp TEL no. 3170 ditarik traksi ganda Lokomotif CC203.
Ikhtisar
JenisKA Barang
StatusBeroperasi
LokasiDivisi Regional III Sumatera Selatan dan Lampung
TerminusTarahan
Niru
Layanan1
Operasi
PemilikPT Tanjung Enim Lestari
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan dan Lampung
DepoLokomotif:
Tanjungkarang (TNK)
Kertapati (KPT)
RangkaianCC202, CC203, dan CC204
Data teknis
Panjang lintas350 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi40 s.d. 80 km/jam
Jumlah rute3172 (muatan pulp, NRU - X6)
3169 (muatan pulp, X6 - THN)
3170 (muatan kayu, THN - X6)
3171 (muatan kayu, X6 - NRU)

Kereta api pulp PT TEL adalah kereta api jenis barang yang mengangkut pulp (bahan baku kertas) milik PT Tanjung Enim Lestari (PT TEL) Pulp & Paper, sebagai wujud kerja sama antara perusahaan swasta dengan PT Kereta Api Indonesia.

PT TEL bergerak di bidang produksi bubur kertas sebagai bahan baku pembuatan kertas dan tissue yang berlokasi di Sumatera Selatan ini memiliki gudang dan dermaga sendiri di Stasiun Tarahan. Untuk kelancaran pengiriman pulp dari pabriknya yang berada di Stasiun Niru, Muaraenim ke Tarahan untuk ekspor dan pemasaran di dalam negeri, maka pengangkutan dengan kereta api jauh lebih efisiensi.

PT TEL per tahunnya rata-rata produksi 420 ribu ton bubur kertas yang berasal dari sekitar 2,4 juta kubik kayu gelondongan yang dipasok PT Musi Hutan Persada. PT TEL mengekspor sebanyak 85 persen pulp dan sebagian sisanya dipasarkan di dalam negeri, seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang. Negara tujuan ekspor utama meliputi Asia Pasifik seperti: Jepang, Korea, Taiwan, Tiongkok, India, Bangladesh, dan Asia Selatan.[1]

Stamformasi dan perjalanan KA

Frekuensi kereta api pulp adalah 2 kali dengan relasi Niru-Tarahan pergi-pulang (pp) per hari. Namun dengan alasan adanya perbedaan alur penomoran KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati yang menyebabkan terjadinya persilangan KA sesama nomor ganjil/genap dengan arah berbeda, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kebingungan PPKA stasiun pada jalur Simpang X5 - Stasiun Niru yang melayani perjalanan KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati. Sehingga pada GAPEKA 2015 ditetapkan penomoran parsial perjalanan KA pulp dengan perubahan ganjil ke genap atau sebaliknya terjadi di simpang X6 sebagai berikut[2]:

  • 3172 (Niru - Simpang X6) membawa pulp/bubur kertas.
  • 3169 (Simpang X6 - Tarahan) membawa pulp/bubur kertas.
  • 3170 (Tarahan - Simpang X6) membawa gelondongan kayu untuk bahan baku pembuatan pulp.
  • 3171 (Simpang X6 - Niru) membawa gelondongan kayu untuk bahan baku pembuatan pulp.

Jika dilihat sesuai rencana awal dari PT TEL, setiap satu rangkaian kereta api pulp ini selalu menggunakan dua lokomotif CC203 milik PT TEL sendiri yang kini ber-livery hijau yang khas, karena lokomotif CC203 yang dimiliki PT TEL seringkali diforsir pada awal pengoperasiannya, maka lokomotif tersebut sering terjadi kerusakan.

Karena CC203 kurang handal dalam menarik barang, sehingga harus selalu digunakan skema traksi ganda, selain itu setelah CC203 milik PT TEL sering mengalami gangguan, maka lokomotif CC202 dan CC204 secara bergantian berdinas kereta api pulp ini untuk membantu mengurangi frekuensi dinas yang dilakukan lokomotif CC203 sebelumnya. Selain itu karena lokomotif CC202 dan CC204 lebih handal dalam menarik barang, sehingga cukup digunakan traksi tunggal yang berararti lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar.

Untuk menampung pulp digunakanlah gerbong GGW (GT) dan muatan kayu ditampung di gerbong KKBW (GB) "perahu" eks babaranjang.

Galeri

Referensi

  1. ^ https://kargo.kereta-api.co.id/
  2. ^ PPK No. 8 Divre III Sumsel-Lampung KAI