Archaefructus
Archaefructus dalah genus tumbuhan berbiji air herba yang punah. Fosil-fosilnya berasal dari Formasi Yixian di timur laut Tiongkok, yaitu sekitar 125 juta tahun yang lalu pada awal zaman Kapur. Archaefructus adalah genus tumbuhan berbunga yang paling awal diketahui.[1]
Archaefructus | |
---|---|
Archaefructus liaoningensis - Fotografi 'faksimili' fosil | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
Kelas: | |
Famili: | Archaefructaceae |
Genus: | Archaefructus |
Spesies | |
Archaefructus eoflora |
Archaefructus tak dilengkapi kelopak bunga dan helainya. Organ reproduksinya, putik dan benang sari, terbentuk pada batang yang memanjang dan bukan memadat menjadi bunga seperti pada tumbuhan berbunga modern. Archaefructaceae diusulkan sebagai keluarga tumbuhan berbunga yang baru[1].
Penafsiran alternatif dari fosil yang sama memiliki batang panjang sebagai perbungaan, bukan bunga, dengan bunga staminate (jantan) di sebelah bawah dan bunga pistillate (betina) di sebelah atas.[2] Penemuan Archaefructus eoflora memperkuat penafsiran ini,[3] karena bunga biseksual terdapat di antara organ staminate dan pistillate. Jika hal ini benar, Archaefructus mungkin tidak termasuk dalam tumbuhan berbunga, melainkan dekat dengan Nymphaeales atau dikotil purba.
Referensi
- ^ a b Sun G. et al 2002. Archaefructaceae, a new basal Angiosperm family. Science 296(5569): 899–904.
- ^ Friis E.M. et al 2003. Archaefructus – Angiosperm precursor or specialized early angiosperm? Trends in Plant Sciences 8: 369–373.
- ^ Ji Q. et al 2004. Early Cretaceous Archaefructus eoflora sp. nov. with bisexual flowers from Beipiao, Western Liaoning, China.PDF (3.11 MiB) Acta Geologica Sinica 78(4): 883–896.