Bandar Udara Dewadaru
Bandar Udara Dewadaru Dewadaru Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Melayani | Karimunjawa | ||||||||||
Lokasi | Karimunjawa, Jawa Tengah, Indonesia | ||||||||||
Ketinggian dpl | mdpl | ||||||||||
Koordinat | 05°48′04″S 110°28′43″E / 5.80111°S 110.47861°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar Udara Dewadaru (IATA: KWB, ICAO: WAHU) terletak di Kepulauan Karimunjawa, tepatnya di Pulau Kemujan, Kemujan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1200 x 30 m.[2] Jarak dari pusat kota sekitar 22 km.
Bandar udara ini melayani penerbangan dari Semarang, dengan pesawat jenis ATR 72 yang dioperasikan oleh Wings Air. Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Etimologi
Asal usul bandara ini berasal dari nama pohon yang hanya dapat dijumpai di Karimunjawa yaitu Dewadaru. Karena konon katanya siapa yang mengambil kayu Dewadaru maka kapalnya tenggelam dalam perjalanan meninggalkan Karimunjawa, walaupun mengambil kayu sebesar genggaman tangan.
Pesawat Terbang
Dengan landasan pacu Bandara Dewadaru yang hanya memiliki panjang 1.200 meter, pesawat terbesar yang boleh mendarat di bandara ini merupakan jenis ATR 72-600. Penerbangan dari Semarang yang menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 ini dapat membawa hingga 72 penumpang. Namun, karena panjang landasan pacu Bandara Dewadaru yang terbatas, penerbangan pulang ke Semarang hanya dapat membawa sekitar 50 penumpang.
Jalur
Bandara Dewadaru pernah melayani rute menuju Semarang dan Surabaya. Dahulu, hanya pesawat Cassa 212 yang bisa mendarat di Bandara Dewadaru. Setelah perpanjangan landasan pacu Bandara Dewadaru pada tahun 2014, bandara ini dapat dilalui pesawat ATR 72.
Pranala luar
- (Indonesia) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Referensi
- ^ "WAHU: Dewadaru Airport". SkyVector Aeronautical Charts. SkyVector. 27 February 2020.
- ^ "Data Bandar Udara". Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-28. Diakses tanggal 2020-03-27.