Æthelbald dari Wessex
Æthelbald | |
---|---|
Raja Wessex | |
Berkuasa | 856 - 20 Desember 860 |
Pendahulu | Æthelwulf |
Penerus | Æthelbert |
Pemakaman | |
Wangsa | Istana Wessex |
Ayah | Æthelwulf |
Ibu | Osburga |
Raja Æthelbald dari Wessex atau Ethelbald (Inggris kuno Æþelbald) (secara kasar berarti 'Nobel yang Lancang') merupakan Raja Wessex dari tahun 856 sampai dengan tahun 860. Ia merupakan putra kedua dari lima anak Raja Æthelwulf dari Wessex dan Osburga.[1]
Pada tahun 850, ia menerima ranking Ealdorman. Pada tahun 855 ia menjadi wali di Wessex ketika ayahnya, Æthelwulf, mengunjungi Roma, abangnya Æthelstan meninggal sekitar tahun 851. Tinggal adiknya Æthelbert yang bertanggung jawab atas Kent.
Æthelwulf kembali setahun kemudian, mengambil istri keduanya, putri Kaisar Carolingia Charles yang Botak yang berusia tiga belas tahun Judith.[2] Menurut Asser, selama Æthelwulf absen kemungkinan terdapat rencana untuk menghalangi raja kembali baik oleh Æthelbald, atau oleh Ealhstan, Uskup Sherborne dan Eanwulf, Ealdorman dari Somerset, atau dari ketiganya. Kemungkinan Æthelbald terlibat di dalam rencana tersebut karena mendengar pernikahan ayahnya dengan Judith. Pernikahan dengan puteri Franka yang memiliki garis keturunan kebangsawanannya sendiri dapat menghasilkan keturunan yang lebih berharga atas tahta daripada Æthelbald.
Untuk menghindari perang saudara, Æthelwulf mengizinkan Æthelbald untuk melanjutkan memerintah Wessex sendiri sewaktu ia menahan Kent dan bagian timur lainnya di kerajaan.[2] Keabsenan dari koin dengan nama Æthelbald selama periode ini menganjurkan pembuatan koin atas nama Æthelwulf sampai kematiannya. Setelah kematian Æthelwulf, Æthelbald menjadi raja tunggal dari Sachen Barat, dengan adik laki-lakinya menjadi Raja Kent.
Ia dimahkotai di Kingston upon Thames dan kemudian membuat dirinya sendiri menjadi tidak populer di gereja dengan menikahi Judith, janda muda ayahnya. Hubungan tersebut dianggap bertentangan dan kontraversi langsung dari hukum gereja. Ayahnya yang marah, Charles yang Botak, campur tangan dan memaksa putrinya masuk ke dalam biara. Ia kemudian kawin lari dengan Baldwin, Pangeran Flandria, membuatnya menjadi leluhur dari Ratu Inggris lain, Matilda dari Flandria, permaisuri Raja Norman pertama di Inggris, William sang Penakluk.
Dibalik semua ini, Æthelbald merupakan seorang raja yang populer. Ia wafat di Sherborne, Dorset pada tanggal 20 Desember 860, berusia sekitar 26 atau 27 tahun,[1] setelah empat tahun memerintah. Rakyat sangat berduka atas kematiannya, meskipun Uskup Asser menggambarkannya sebagai orang yang 'keras kepala dan sewenang-wenang'. Namun, opini Asser menunjukkan bias karena pernikahan Æthelbald yang tidak kanonikal.
Lihat Pula
Referensi
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Æthelwulf |
Raja Wessex 856–860 |
Diteruskan oleh: Æthelbert |