Lompat ke isi

Fregat kelas Lekiu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
KD Lekiu (FFG30) dan KD Jebat (FFG29) dengan USS George Washington (CVN-73).
Class overview
Nama:

Kelas Lekiu

Pembangun:

Galangan Kapal Yarrow, Glasgow, Britania Raya

Operator:

 Royal Malaysian Navy

Selesai:

2

Aktif:

2

General characteristics
Kelas dan jenis:

Fregat kelas F2000

Bobot:

2.300 ton dengan muatan penuh

Panjang:

106 m

Lebar:

12,75 m

Sarat air:

308 m

Propulsi:

4 × MTU 20V 1163 TB93 diesel engines, 24.5MW, Twin shafts with Kamewa controllable pitch propellers

Kecepatan:

28 knot (52 km/jam; 32 mpj)

Jangkauan:

5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mil)

Awak kapal:

146 dan 18 perwira

Sensor dan
sistem:
  • Sistem tempur: BAE Systems Insyte Nautis F combat data system
  • Radar pencari: Ericsson Sea Giraffe-150 Surface search radar G and H bands
  • Thales Netherlands (Signaal) DA-08 air search operating at E and F bands
  • Radar navigasi: Thales Defence I-band navigation radar
  • Radar pengendali tembakan: 2 × Marconi 1802SW, Alenia Marconi Systems Nautis F combat data system, Radamec Series 2000 Optronic weapon director, BAE SYSTEMS 1802 fire control radars operating at I and J bands
  • Sonar: Thales Underwater Systems Spherion TSM 2633 LF sonar
  • Thermal Imager: BAE Type V 3001
Pernika
& pengecoh:
  • ESM: BAE Mentor-A
  • ECM: Thales Defense Scimitar
  • Pengecoh: 2 Super Barricade 12 barrelled launchers, Graseby Sea Siren torpedo decoy
Persenjataan:
Pesawat yang dibawa:

1 × Super Lynx 300

Fasilitas aviasi:
  • Hangar
  • Platform pendaratn helikopter

Fregat kelas Lekiu adalah sebuah kapal kelas fregat dari Angkatan Laut Malaysia. Kapal ini merupakan kapal permukaan tercanggih dari Angkatan Laut Malaysia, hingga fregat kelas Maharaja Lela selesai pada 2030. Dalam kelas ini terdapat dua kapal, KD Jebat FFG29 dan KD Lekiu FFG30.

Kedua kapal dinamakan atas nama Hang Lekiu dan Hang Jebat, dua tokoh dari legenda Melayu Hikayat Hang Tuah. Kelas ini memiliki karakteristik yang sama dengan korvet Kasturi-classcorvette kelas-Kasturis KD Kasturi dan KD Lekir, dan juga kapal pelatihan KD Hang Tuah, semuanya dinamakan dari tokoh tokoh legenda pula.

Pengembangan

Kapal ini dibuat di Britania Raya oleh Yarrow Shipbuilders di Glasgow (sekarang BAE Systems Surface Ships) berdasarkan rancangan fregat F2000. Lekiu diluncurkan pada Desember 1994 sedangkan Jebat diluncurkan pada Mei 1995. Jebat memiliki nomor lambung yang lebih kecil (FFG29) untuk menekankan senioritas dari kapal ini, yang ditempati oleh Admiral Angkatan Laut Malaysia. (Hang Jebat menggantikan Hang Tuah sebagai Laksamana (Admiral) pada masa Kesultanan Melaka, sedangkan Hang Lekiu tidak pernah menjadi Laksamana.)

Pembelian dua kapal kelas Lekiu melibatkan program transfer teknologi yang besar dan sebuah program timbal balik, dengan ketentuan sebagian dari nilai kontrak digantikan dengan pembelian dan jasa kepada perusahaan Malaysia.

Pengiriman dan pengoperasian tertunda disebabkan masalah integrasi sistem pertempuran. Kedua kapal diresmikan pada Maret dan Mei 1999. Kapal ini menunjukkan lonjakan kemampuan jika dibandingkan dengan fregat AL Malaysia sebelumnya, F24 KD Rahmat dan F76 KD KD Hang Tuah (bekas-HMS Mermaid).

Jebat dan Lekiu mengabdi pada 23 Frigate Squadron dari Angkatan Laut Malaysia.[1]

Penundaan

Kelas Lekiu mengalami penundaan serius disebabkan oleh masalah dalam integrasi sistem antara persenjataan dan sistem kontrol senjata (masalah peranti lunak). Masalah ini telah diselesaikan dan peresmian kedua kapal dilaksanakan pada 7 Oktober dan 10 November 1999.

Rencana kapal berikutnya

Menteri Pertahanan Malaysia Najib Tun Razak mengumumkan pada Farnborough Air Show 2006 bahwa Malaysia akan membeli dua fregat dari Inggris melalui Project Brave.[2] Evening Times melaporkan pada 20 Juli 2006 bahwa galangan Clyde telah memenagkan kontrak untuk mebangun dua kapal kelas Jebat [sic] untuk Malaysia.[3][4]

Dua kapal hampir selesai dibangun di Labuan Shipyard seperti kesepakatan, tetapi dibatalkan pada Agustus 2009. Pada 2013 Malaysia mengumumkan pembelian enam fregat kelas Maharaja Lela, dan kelas Lekiu tahap 2 dianggap telah dibatalkan.

Service Life Extension Program (SLEP)

Sebuah program peremajaan terbatas dimulai pada tahun 2015. Peningkatan termasuk Thales Vigile 100 Mk2 ESM menggantikan BAE Mentor A, Chess Dynamics Sea Eagle FCEO menggantikan BAE Type V 3001 dan radar navigasi Terma Scanter 6000.[5]

Operasi besar

KD Lekiu bersama dengan KD Sri Inderapura terlibat dalam misi Ops Fajar 4 /Anti-piracy measures in Somalia oleh AL Malaysia di Teluk Aden pada 2008. Kedua kapal ditugaskan untuk mengembalikan dua kapal Malaysian International Shipping Corporation (MISC) yang dibajak, MT Bunga Melati Dua dan MT Bunga Melati Lima kembali ke Malaysia.[6]

Pada 2013, KD Jebat terlibat dalam blokade laut terkait dengan Konflik Sabah 2013.

Pada 2018, KD Lekiu berpartisipasi dalam latihan maritim terbesar di dunia, RIMPAC.[7]

Kapal dari kelas

Nomor lambung Nama Pembuat Diluncurkan Diresmikan
FFG29 KD Jebat Yarrow Shipbuilders Mei 1995 Maret 1999
FFG30 KD Lekiu Yarrow Shipbuilders Desember 1994 Mei 1999

Galeri

Referensi

  1. ^ "Title unknown". [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Government wants to buy British frigates and Italian planes". The Star. 18 July 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2007.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  3. ^ "Title unknown". Evening Times. 20 July 2006.  Lebih dari satu parameter |work= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
  4. ^ "Shipyards win Malaysian contract". BBC. 19 July 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-13. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  5. ^ "Royal Malaysian Navy selects Terma". www.terma.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 2016-12-20. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-28. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-07. Diakses tanggal 2018-11-14. 

Pranala luar

Lihat juga