Girolamo Cardano
Girolamo Cardano adalah adalah filsuf dari Milan, Roma pada abad ke-16. Girolamo lahir pada 24 September 1501, dan meninggal pada 21 September 1576. Cardano ahli dalam bidang matematika, filsafat dan fisika, musik, astrologi, engineering, sejarah, ilmu tanaman, dsb.[1] Konsep utama yang menjadi pandangannya adalah hylozoistik naturalis, berdasarkan transformasi dan satu hal kepada yang lain, indikasi sebuah materi asli yang tidak terbatas dalam perpanjangan pemenuhan semua ruang, meninggalkan ketidakkosongan. Dunia jiwa harus diasumsikan untuk menghadapi hasil pergerakan benda-benda. Cinta dan benci saling terkait dalam hubungan mempengaruhi. Cahaya dan kehangatan adalah bentuk-bentuk fenomena dari dunia jiwa. Berseberangan dengan cahaya sorga adalah dunia yang lembap dan dingin, terpisah antara air, tanah dan udara. keluar dari perkembangan semua benda-benda ini, termasuk logam dah kehidupan. Masing-masing spesies memiliki arti pada dirinya sendiri yang dipelajari secara ilmiah. Cardano beralasan bahwa akhir dari manusia untuk memahami Allah dan menjadi penghubung antara keilahian dan keabadian. Secara rasional, jiwa menjadi abadi ketika terserap dalam yang ilahi. Hikmat diperoleh dari kesatuan dengan Tuhan dan oleh teori matematika, sebagai mana Tuhan menjadi subjek dari teori-teori pasti matematika dan bentuk manusia dari kelemahan dan individual, sehingga hukum-hukum harus dibangun berdasarkan nilai agama.[2]