Sufyan bin Uyainah
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Abu Muḥammad Sufyan bin `Uyainah bin Maimūn al-Hilālī al-Kūfī | |
---|---|
Lahir | 107 H/725 M |
Meninggal | 198 H/815 M |
Era | Generasi ke-3 (Taba'ut Tabi'in) |
Kawasan | Mekkah |
Minat utama | Hadis and Tafsir and Fiqh |
Memengaruhi |
Sufyan bin ‘Uyainah atau Ibnu Uyainah adalah seorang Imam Sunni dan ahli hadis di tanah haram Makkah. Julukan kunyah dia adalah “Abu Muhammad Al-Hilali Al-Kufi Al-Makki”. Nama lengkapnya adalah Sufyan bin Uyainah bin Abu Imran Maimun (Arab: ابو محمد سفيان بن عيينة بن ميمون الهلالي الكوفي). Dia lahir di kota Kuffah pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 107 H. Dia menuntut ilmu hadis sejak berusia 10 tahun. mendapatkan ilmu yang banyak dan kuat hafalannya. Dia sempat bertemu dengan 87 tabi’in dan mendengar hadis dari 70 orang di antara mereka. Yang paling terkenal di antaranya adalah Ja’far ash-Shadiq, Humaid ath-Thawl, dan Abdullah bin Dinar. Dia tidak hanya mengumpulkan ilmu namun juga menuliskannya sampai kepada 'uluwul isnad (riwayat yang tertinggi). Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah adalah sekitar 7000 hadis, dan dia tidak memiliki karya tulis berupa buku. Pada tahun 163 H ia pindah dari Kufah ke Makkah, ia menetap di kota ini mengajar hadis dan al-Quran kepada orang orang Hijaz sampai dengan wafatnya. Dia meninggal pada bulan Jumadil Akhir 198 H dalam usia 91 tahun.[1][2][3]
Perjalanan menuntut ilmu
Syu'bah bin al-Hajaj berkata," Saya melihat Ibnu Uyainah orang yang masih kecil, dia membawa papan yang panjang ketika belajar pada Amru bin Dinar.." Yahya bin Adam berkata," Saya tidak melihat seorangpun yang tidak salah ketika diuji hafalan hadisnya kecuali Sufyan bin Uyainah."
Ziyad bin Abdulloh bin Khuza'i mendengar Sufyan bin Uyainah berkata,"Dahulu ayahku adalah seorang penukar uang (money changer) di Kota Kufah, maka ketika kami telah sampai di Kota Mekah kemudian menuju mesjid. tanpa sengaja aku bertemu dengan Amru bin Dinar (seorang ulama besar di zamannya -red). Dia membacakan kepadaku 8 hadis. lalu saya memegang tali keledainya sehingga dia sholat. Maka ketika dia keluar dari masjid saya setorkan 8 hadis yang tadi disampaikannya, maka diapun berdoa" Semoga Allah memberkahi dirimu.""
Ibnu Al-Madini mendengar Ibnul Al Uyainah berkata," Saya belajar pada Abdul Karim Al hazari selama 2 tahun dan dia berkata kepada penduduk kotanya,"Perhatikan anak kecil ini, dia bertanya kepadaku sedangkan kalian tidak bertanya kepadaku." Mujahid bin Musa mendengar Ibnu Uyainah berkata,"Aku menulis sesuatu melainkan telahku hafalkan sebelum menulisnya."
Guru-guru dia
Dia belajar kepada banyak syaikh/guru, di antaranya:
- Amru bin Dinar
- Ibnu Syihab Az-Zuhri
- Ashim bin Abu najud
- Abdulloh bin Dinar
- Zaid bin Aslam
- Muhammad bin Al Munkadir
- 'Atha bin As Saib
- Yahya bin Said Al Ansari
- Sulaiman Al-A'masy
- Suhail bin Abu Shalih
- Ibnu Juraij
- Syu'bah
- Zaidah bin Qudamah
- dan ulama lainnya -rahimakumulloh-
Murid-murid dia
Penuntut ilmu yang datang kepada dia sangat banyak. Di antarayang meriwayatkan hadis darinya adalah Al A'masy, Ibnu Juraij dan Syu'bah (guru-guru dia sendiri). Murid murid dia yang lain di antaranya:
- Hamam bin Yahya
- Zuhair bin Mua'wiyah
- Abu Ishaq Al Fazari
- Abdullah bin Al-Mubarak (Ibnul Mubarak)
- Yahya Al-Qaththan
- Muhammad bin Idris (Imam Syafi'i)
- Al-Humaidi
- Said bin Manshur
- Yahya bin Ma'in
- Ahmad bin hanbal (Imam Ahmad)
- Abu bakar bin Abu Syaibah (Ibnu Abi Syaibah)
- Muhammad bin Al Mutsanna
- Az Zubair bin Bikar
- Mis’ar bin Kidam
- Ali bin Madini.
dan masih banyak lagi -rahimakumulloh-
Pandangan Para Ulama
Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata mengenai dirinya:” Dia (sufyan bin Uyainah) seorang yang Tsiqah, Hafidz, dan seorang yang ahli fiqh, Boleh jadi dia melakukan Tadlis tetapi dari orang orang yang tepercaya”.
Imam Syafi’i memberikan kesaksian atas keilmuannya: "Kalaulah bukan karena Imam malik dan Sufyan bin Uyainah maka akan hilanglah perbendaharaan ilmu di Hijaz."
Imam Syafii juga berkata," Tidaklah aku melihat seorangpun yang memiliki keluasan ilmu sebagai Sufyan bin Uyainah dan tidaklah saya melihat orang yang lebih dapat menahan diri untuk berfatwa daripada Ibnu Uyainah. Dan tidaklah saya melihat seorangpun yang lebih bagus dalam menafsirkan hadis dibanding Ibnu Uyainah."
Imam Abdurrahman bin Mahdi berkata," Ibnu Uyainah adalah orang dari Hijaz yang paling alim tentang hadis-hadis."
Abdurrahman bin Wahb berkata,"Saya tidak mengetahui tentag tafsir Al Qur'an daripada Ibnu Uyainah, adapun untuk sunnah maka Ahmad bin Hanbal lebih mengetahuinya daripada Sufyan bin Al Uyainah."
Ibnu Al-Madini mendengar Yahya Al-Qaoththan berkta," Tidaklah seorangpun dari guruku yang tersisa selain Sufyan Ibnu Uyainah dan dia menjadi Imam semenjak 40 tahun yang lalu."
Abdurrazaq berkata," Saya tidak melihat seorangpun setelah Ibnu Juraij yang seperti Ibnu Uyainah dalam kefasihan berbicara."
Periwayatan Hadis Sufyan bin Uyainah
Abu Hatim ar-Razi berkata,"Sufyan bin Uyainah adalah imam yang tsiqoh (tepercaya) dan dia adalah orang yang tahu tentang hadis dari jalur Amru bin Dinar daripada Syu'bah." Yahya bin Ma'in berkata,"Sufyan bin Uyainah adalah orang yang lebih tsabat (tepercaya) terhadap hadis yang diriwayatkan dari Amru bin Dinar." Diriwayatkan bahwa Sufyan bin Uyainah memliliki beberapa saudara yaitu Imran bin Uyainah, Ibrahim bin Uyainah, Adam bin Uyainah dan Muhammad bin Uyainah yang semuanya meriwayatkan hadis Sufyan bin Uyainah. Hanya saja Sufyan dikenal dengan taldis dalam meriwayatkan hadis dari jalur AzZuhri dan tidaklah dia mentaldis hadis darinya melainkan dari perawi yang tsiqoh (tepercaya).
Hikmah dari Ibnu Uyainah
Ahmad bin An Nadhar Al Hilali mendengar ayahnya bercerita," Saya berada di Majelis Sufyan bin Uyainah, kemudian Sufyan memandang anak saya. Orang-orang dimasjid seakan-akan meremehkan anak saya karena masih kecil.Maka berkatalah Sufyan dengan mengutip ayat,"Beigitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugrahkan nikmatNya atas kamu, maka telitilah…"[QS An Nisaa 94].
Kemudian di berkata," Wahai An Nadhar, kalau engkau tahu saya dahulu disaat berusia 10 Tahun, tinggiku baru 5 jengkal, wajahku seperti uang dinar, pakaianku kecil,lengan bajuku pendek,sandalku seperti telinga keledai liar,aku belajar kepada ulama-ulama di berbagai negeri seperti kepada Az Zuhri dan Amru bin Dinar, maka apabila aku datang ke majelis mereka (murid-murid lainnya-red) berkata,' Geser-geser, syaikh kecil datang,' Kemudian Diapun tertawa."
Ibnu Dawud menukil dari sufyan bin Uyainah,"Barangsiapa yang bermaksiat karena syahwatnya, maka dia telah menceburkan dirinya ke lubang. barangsiapa yang bermaksiat karena kesombongannya maka dia telah berbuatan yang sangat keji. Sesungguhnya Adam bermaksiat karena menuruti hawa nafsunya, lantas Alloh Azza wa Jalla mengampuninya dan Iblis bermaksiat karena kesombongannya maka Alloh Azza wa Jalla melaknatnya." Dia juga berkata,"Zuhud itu bersabar dan mempersiapkan diri untuk kematian.dan Ilmu apabila tidak bermanfaat maka akan membahayakan (pemilik)nya."
Muhammad bin Manshur berkata bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada Sufyan bin Al Uyainah,"Apa pendapatmu tentang Al Qur'an?,maka dia menjawab,"Al Qur'an adalah kalamulloh, dari Allah-lah Al Qur'an itu diturunkan dan kepadaNya ia akan kembali."
Ahmad bin Nashr bertanya kepada Ibnu Uyainah maksud hadis Abdulloh dari Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam,"Sesungguhnya Allah menjadikan langit-langit (yang tujuh) berada disalah satu jariNya." dan Hadis: "Sesungguhnya hati hamba-hamba Allah berada di antara dua jari-jemari Ar Rahman." Juga Hadis:"Sesungguhnya Allah itu kagum atau tertawa terhadap orang-orang yang menyebut (mengingat)Nya di pasar-pasar." Maka Sufyan bin Uyainah menjawab," hadis-hadis tersebut hakikatnya sebagaimana yang disampaikan.Kami menetapkannya dan membicarakan hadis-haidts tersebut tanpa mempersoalkan bagaimana hakikatnya."
Ibrahim bin Al Asy'ats mendengar Ibnu Uyainah bekata,"barangsiapa mengamalkan apa yang telah diketahuinya mka akan mencukupkan terhadapnya apa-apa yang tidak diketahuinya. Dan Barangsiapa melihat dirinya lebih baik dari orang lain maka sesungguhnya dia telah berbuat kesombongan,' Kemudian dia menceritakan kisah Iblis.
Ahmad bin Abul Hawari bertanya kepada Sufyan bin Uyainah,"Apa zuhud di dunia itu?" Dia menjawab,"Apabila Allah memberimu karunia engkau bersyukur kepadaNya dan apabila diuji dengan musibah engkau bersabar,itulah zuhud."
Ibrahim bin Sa'id mendengar Ibnu Uyainah berkata,"Iman itu terdiri dri ucapan dan amalan,dia bertambah (dengan ketaan)dan berkurang (dengan kemasiatan)."
Al-Humaidi mendengar Ibnu Uyainah ditanya tentang perkataan Bisyr Al-Mirisi bahwa Allaoh Azza wa Jalla tidak akan dilihat pada hari kiamat, Dia membantahnya dengan berkata," Semoga Allah membinasakan binatang melata yang kecil itu (yaitu Bisyr), apakah kalian tidak mendengar firman Allah:"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka." [QS Al Muthaffifin 15] Maka apabila wali-wali Allah dan musuh-musuhNya sama-sama terhalang (dari melihat Allah) apa keistimewaan wali Allah dengan musuh Allah ?!!.
Al Musayyib bin Wadhih berkata bahwa Ibnu Uyainah ditanya tentang zuhud,maka dia menjawab, Zuhud adalah menjauhi apa-apa yang diharamkan, adapun semua yang dihalalkan Allah boleh dikonsumsi. Sesungguhnya para Nabi itu menikah, berkendaraan, berpakaian yang bagus dan memakan makanan, akan tetapi Allah melarang mereka dalam beberapa perkara maka merekapun meninggalkannya, dan mereka adalah orang-orang yang zuhud." Ali bin Harb mendengar Sufyan bin Uyainah tatkala menjelaskan firmah Allah:"Orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh." [QS An Nisa 69]. Dia berkata," Orang-orang shaleh adalah para ahli hadis."