Julius Usman
Julius Usman | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 1 Oktober 2004 | |
Daerah pemilihan | DKI Jakarta (tanpa daerah pemilihan) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Pidie | 15 Agustus 1945
Meninggal | 30 Juni 2007 (umur 61) Daerah Khusus Ibukota Jakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PDI-P (1999-2005) |
Pekerjaan | Politikus |
Dikenal karena | Anggota DPR RI periode 1999-2004 Deklarator Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) bersama Sri Bintang Pamungkas Angkatan 66 (Ketua Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) |
Sunting kotak info • L • B |
Julius Usman (15 Agustus 1945 – 30 Juni 2007) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjadi anggota DPR RI untuk PDI Perjuangan mewakili Provinsi DKI Jakarta pada 1999-2004.
Karier dan Perjalanan Politik
Julius Usman adalah pendiri Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) bersama Sri Bintang Pamungkas. Ia dikenal antara lain sebagai Aktivis 66 (pernah menjadi Ketua Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)), bakal pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang diusung Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI), bersama Sri Bintang Pamungkas yang menjadi calon presiden untuk Pemilihan umum 1999 dan pernah menjadi anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPR mewakili Provinsi DKI Jakarta bersama koleganya antara lain Roy BB Janis, Sabam Sirait, Kwik Kian Gie, dan Saifullah Yusuf (sebelum masuk ke Partai Kebangkitan Bangsa pada 2001 akibat kecewa atas lengsernya Gus Dur) meskipun diganti antar waktu (recall) tahun 2003. Setelah itu dia termasuk salah satu barisan anggota DPR RI yang mendukung pasangan SBY-Jusuf Kalla dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004 putaran kedua. Meskipun mendukung pasangan SBY dan Jusuf Kalla pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, karena kekecewaannya pada pemerintahan SBY maka ia mendirikan sekaligus menjadi aktivis Gerakan Cabut Mandat (2007) bersama Hariman Siregar yang menentang pemerintahan SBY-Jusuf Kalla.
Meninggal dunia
Julius Usman meninggal dunia pada hari Sabtu, 30 Juni 2007, tepatnya pukul 13.30 WIB di Jalan Lawu Manggarai, Jakarta Selatan, karena sakit jantung. Julius sempat dilarikan ke Rumah Sakit MMC, Jakarta. Jenazahnya dimakamkan hari Minggu 1 Juli 2007 di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Detik-detik menuju kepergian
Julius sering mengunjungi ibunya, sambil makan masakan ibunya yang dirasanya enak. beberapa saat sebelum meninggal, seusai salat Dzuhur, Julius sempat makan dan berbincang dengan keluarganya. lalu tiba-tiba Julius sakit jantung dan sempat bawa ke RS MMC, tetapi nyawanya tidak sempat tertolong. Dua bulan sebelumnya, Julius pernah dirawat di RS Bintaro karena menderita sakit jantung. Sesudah itu dia merasa sehat. Bahkan sehari sebelum meninggal dia sempat main boling.