Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
Artikel atau bagian mungkin perlu ditulis ulang agar sesuai dengan standar kualitas Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini berisi konten yang ditulis dengan gaya sebuah iklan. |
Singkatan | KAMMI |
---|---|
Tanggal pendirian | 29 Maret 1998 |
Tipe | Organisasi Kemahasiswaan, Perkaderan dan Perjuangan. |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Bahasa resmi | Indonesia |
Ketua Umum PP KAMMI | Ahmad Jundi |
Situs web | www |
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah salah satu organisasi kemahasiswaan di Indonesia. KAMMI sebagai organisasi mahasiswa muslim lahir pada era reformasi pada tanggal 29 Maret 1998 yang bertepatan dengan 01 Dzulhijjah 1418 H di Kota Malang, Jawa Timur.[1][2] KAMMI memiliki anggota yang tersebar di hampir seluruh Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dan telah memberikan sumbangsih prestasi, baik sebagai pemimpin kampus (Ketua BEM) sampai dengan mahasiswa berprestasi.[3][4]
Latar Belakang Berdirinya KAMMI
KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan pertemuan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDK-N) X yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diselenggarakan oleh FSLDK Indonesia. Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktivis dakwah kampus. KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 pukul 13.00 WIB atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM–Malang.
Pemilihan Nama
Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekuensi pada beberapa hal yaitu :
1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format proyek gerakan bersama KAMMI.
2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang berdasar AL-Qur’an dan Sunnah mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.
Logo KAMMI
Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat draft tafsir lambang KAMMI adalah Yuli Widy Astono yang ketika itu masih menjabat ketua KAMMI Bogor.
1. Warna Dasar Putih melambangkan kesucian.
2. Globe Warna Biru Laut melambangkan da’wah universal yang mencakup bumi Allah di manapun kita berada.
3. Tangan Kanan yang Mengangkat Globe melambangkan da’wah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban da’wah ini.
4. Lima Bunga Mawar Warna Merah yang Mengelilingi Tangan melambangkan kelembutan dalam berda’wah dan jumlah Lima Kuntum Bunga Mawar melambangkan Rukun Islam.
5. Gradasi Warna Hijau melambangkan tahapan–tahapan da’wah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di Bumi Allah.
Status, Identitas dan Peran
KAMMI adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerja sama membangun negara dan bangsa Indonesia. KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat.[5]
Ketua Umum KAMMI
No. | Nama | Periode |
1 | Fahri Hamzah | 1998 |
2 | Fitra Arsil | 1999-2000 |
3 | Andi Rahmat | 2000-2001 |
4 | Akbar Zulfakar | 2001-2002 |
5 | Badarruddin | 2002-2003 |
6 | M. Hermawan | 2003-2004 |
7 | Yuli Widy Astono | 2004-2005 |
8 | Febriansyah | 2005-2006 |
9 | Taufik Amrullah | 2006-2008 |
10 | Rahman Toha | 2008-2009 |
11 | Rijalul Imam | 2009-2011 |
12 | Muhammad Ilyas | 2011-2013 |
13 | Andriyana | 2013-2015 |
14 | Kartika Nur Rakhman | 2015-2017 |
15 | Irfan Ahmad Fauzi | 2017-2019 |
16 | Elevan Yusmanto | 2019-2021 |
17 | Zaky Ahmad Riva'i | 2021-2023 |
18 | Ahmad Jundi Khalifatullah | 2024-2026 |
Rujukan
- ^ "Tentang Kammi » Pengurus Pusat KAMMI". Pengurus Pusat KAMMI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-13.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)". Tribunnewswiki.com. Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ "Profil KAMMI, Organisasi Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia yang Menolak RUU KPK". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ Fathoni, Rifai Shodiq (2016-02-21). "Sejarah LDK, KAMMI, dan HTI Chapter Kampus". Wawasan Sejarah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-13.
- ^ Rizki, Ramadhan. "Politikus PDIP Minta BEM Tak Bersikap Seperti KAMMI". nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-13.