Lompat ke isi

Korvet kelas Bung Tomo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
KRI Bung Tomo (357) dan KRI Usman Harun (359)
Tentang kelas
Pembangun:BAE Systems Marine
Operator: Angkatan Laut Brunei
 Angkatan Laut Indonesia
Jumlah:3
Selesai:3
Ciri-ciri umum
Jenis F2000 Korvet
Berat benaman 1,940 ton
Panjang 899 m (2.949 ft) LWL, 95 m (312 ft) LOA
Lebar 128 m (420 ft)
Daya muat 36 m (118 ft)
Pendorong
Kecepatan 30 knot (56 km/h)[1]
Jangkauan 5.000 mil laut (9.000 km) at 12 knot (22 km/h)[2]
Awak kapal 79 (room for an additional 24)
Sensor dan
sistem pemroses
  • Ultra Electronics/Radamec Series 2500 electro-optic weapons director.
  • Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
  • BAE Systems Insyte AWS-9 3D E- and F-band air and surface radar.
  • BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
  • Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
  • Thales Nederland Scout radar for surface search.[2]
  • Thales Sensors Cutlass 242 countermeasures.[2]
Senjata
  • 1 x Oto Melara 76mm gun.
  • 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
  • 16 VLS for MBDA (BAE Systems) MICA surface-to-air missile launcher.
  • 2 x 4 Quad MBDA (Aerospatiale) Exocet MM40 Block II missile launchers.
  • 2 x triple BAE Systems 324mm torpedo.
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 x S-70B Seahawk
    Fasilitas penerbangan Flightdeck, tanpa hangar

    Korvet kelas Bung Tomo merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet. Kapal ini sebelumnya dibuat khusus untuk Angkatan Laut Kerajaan Brunei. Kontrak dimulai sejak 1995, dan diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Sesuai kontrak, kapal ini seharusnya sudah dipindahtangankan pada Brunei pada Juni 2007. Namun, pemerintah Brunei memutus perjanjian dengan alasan kekurangan personel, mereka kemudian menghubungi perusahaan Jerman Lürssen untuk mencari pembeli baru.

    Selang lima tahun, Indonesia menyatakan tertarik membeli ketiga kapal itu dan diharapkan dapat beroperasi dalam kurun 2013-2014. Ketiga kapal ini adalah KRI Bung Tomo (357), KRI John Lie (358) dan KRI Usman-Harun (359), dimana nama kapal terakhir ini mendapat penolakan cukup keras dari pemerintah Singapura.

    Kapal-kapal di kelas ini

     No   No Lambung   Nama   Pabrikan   Diluncurkan   Mulai bertugas   Status 
    1 357 (30) KRI Bung Tomo (ex KDB Jerambak) BAE Systems Marine, Scotstoun 22 Juni 2002[3] 18 Juli 2014 [4] Bertugas
    2 358 (28) KRI John Lie (ex KDB Nakhoda Ragam) BAE Systems Marine, Scotstoun 13 Januari 2001[5] 18 Juli 2014 [4] Bertugas
    3 359 (29) KRI Usman-Harun (ex KDB Bendahara Sakam) BAE Systems Marine, Scotstoun 23 Juni 2001[6] 4 Desember 2014[7] Bertugas

    Referensi

    1. ^ "Ruston's RK270 Engines Power Offshore Patrol Vessels". Maritime News. 2001-10-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-28. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    2. ^ a b c "Nakhoda Ragam Class Offshore Patrol Vessels, Brunei". Naval Technology. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2014-12-26. 
    4. ^ a b Ridzwan Rahmat (23 July 2014). "Indonesia commissions first two of three Bung Tomo-class corvettes". www.janes.com. Jane's Information Group. Diakses tanggal 25 July 2014. 
    5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2014-12-26. 
    6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2014-12-26. 
    7. ^ http://foto.metrotvnews.com/view/2014/12/04/327566/pengukuhan-kri-usman-harun-dan-bung-tomo[pranala nonaktif permanen]