Lompat ke isi

Luki Hermawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Lucky Hermawan)
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Luki Hermawan
Wakil Kepala BSSN ke-3
Masa jabatan
25 Februari 2022 – 27 Maret 2023
Sebelum
Pendahulu
Sutanto
Pengganti
Suntana
Sebelum
Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Masa jabatan
1 Mei 2020 – 25 Februari 2022
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur
Masa jabatan
13 Agustus 2018 – 1 Mei 2020
Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri
Masa jabatan
2 Juni 2017 – 13 Agustus 2018
Sebelum
Pengganti
Suntana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir22 April 1965 (umur 59)
Kudus, Jawa Tengah
AlmamaterAkademi Kepolisian (1987)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinas1987—2023
Pangkat Komisaris Jenderal Polisi
SatuanIntel
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Luki Hermawan, M.Si. (lahir 22 April 1965) adalah purnawirawan Polri yang terakhir menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Politik Baintelkam Polri.[1] Sebelum ditarik ke Mabes Polri pada Maret 2023, Luki pernah ditugaskan ditugaskan di luar institusi Polri sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). [2]

Luki Hermawan yang pensiun sebagai Perwira Tinggi (Pati) Polri telah menorehkan banyak prestasi sebagai polisi. Antara lain saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (13 Agustus 2018-1 Mei 2020), bersama Gidion Arif Setyawan (Direskrimum/Dirreskrimsus waktu itu, kini Kapolres Jakarta Utara) dan Trunoyudo Wisnu Andiko (Kadiv Humas waktu itu, kini Kabid Humas Polda Metro Jaya), dia merilis dan memperkarakan usaha/bisnis slot iklan online 'MeMiles' sebagai investasi bodong. Tindakan tersebut mendapat dukungan Muhammad Iqbal dengan menerbitkan dan menyebarkan pamflet berjudul MEMILES INVESTASI BODONG semasa menjabat sebagai Kadiv Humas Polri (2018-2020). Tindakan itu juga diapresiasi Arteria Dahlan (Anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi PDI-P) dengan mendatangi Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur dan ditemui Irjen Pol Purn Drs Djamaludin (saat itu menjabat Wakil Kapolda Jawa Timur).

Berkas kasus ini kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Surabaya dan telah dinyatakan lengkap atau P21.

Riwayat Hidup

Komjen Luki Hermawan lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 22 April 1965. Polisi yang berpengalaman dalam bidang intel ini memiliki garis keturunan dari Sunan Muria. Luki merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987. Di Akpol, ia satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D.

Karier Komjen Luki Hermawan cukup moncer di kepolisian tanah air. Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya. Prestasinya juga tak kalah banyak. Saat menjabat selama 21 bulan sebagai Kapolda Jawa Timur, selain berhasil membongkar investasi bodong MeMiles, Luki juga berhasil menertibkan supercar di Surabaya.

Nama Luki mulai mendapat perhatian publik ketika ia menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (Kapolres KP3) Tanjung Priok. Pada Januari 2006, ia berhasil membongkar kasus penggelapan restitusi (pengembalian) pajak dengan dokumen ekspor fiktif yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 25 miliar dan berhasil menangkap 20 tersangka. Karena membongkar kasus ini, Luki mendapat tawaran suap senilai Rp 5 miliar yang ia tolak mentah-mentah. Kasus ini sangat menghebohkan dan mendapat perhatian yang luas dari publik hingga kasusnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Sebagai Kapoltabes Palembang, pada Agustus 2008, Luki berhasil membongkar sindikat perdagangan trenggiling dan menggerebek gudang mereka di Jalan Irigasi, Palembang. Pada tahun 2009, warga Palembang dan Sumatera Selatan dihebohkan oleh berita pembunuhan Dokter Alia. Di bawah pimpinan Luki, Poltabes Palembang berhasil menelusuri jejak pelaku. Setelah penyelidikan dan penyidikan panjang, Luki menyimpulkan pelakunya adalah Iwan Andriansyah.

Pada saat menjadi Kapoltabes Palembang itu pula, pada Juni 2008, Luki berhasil mengamankan Pilkada Sumatera Selatan & Pilwako Palembang. Kemudian diikuti dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009. Karena prestasinya ini, Luki mendapat julukan Spesialis Pengamanan Pilkada sehingga sering mendapat penugasan untuk mengamankan banyak Pilkada setelahnya.

Selama pandemi Covid-19, Luki membentuk tim COVID-19 Hunter. Tugasnya, memburu para pasien positif Corona, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hingga Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sengaja kabur saat isolasi atau saat dirawat di RS. Saat pelaksanaan Pilpres 2019, Luki berhasil menjaga Jatim aman dan kondusif untuk pesta demokrasi pileg maupun pilpres. Polda Jatim di bawah kepemimpinan Luki juga berhasil mengungkap penyelundupan sabu dari luar negeri. Luki menyita setidaknya 50 kilogram sabu dan 99 butir pil ekstasi dari Malaysia.

Kasus lain yang mendapatkan banyak perhatian publik, Luki berhasil membongkar prostitusi online artis Vanessa Angel.

Penunjukkan Jabatan

  • Kasat Intel Polresta Malang (1992)
  • Kapolres KP3 Tanjungpriok (2005)
  • Wadir Intelkam Polda Metro Jaya (2007)
  • Kapoltabes Palembang (2008)
  • Kaden A1 Dit A Baintelkam Polri[3] (2010)
  • Pamen SDE SDM Polri (2010)
  • Karorenmin Baintelkam Polri (2014)
  • Widyaiswara Madya Sespim Polri (2015)
  • Wakabaintelkam Polri (2017)
  • Kapolda Jawa Timur (2020)
  • Wakil Kepala BSSN (2022)
  • Analis Kebijakan Utama Bidang Politik Baintelkam Polri (2023)

Referensi

Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Sutanto
Wakil Kepala BSSN
2022—2023
Diteruskan oleh:
Suntana
Didahului oleh:
Boy Rafli Amar
Wakalemdiklat Polri
2020—2022
Diteruskan oleh:
Eko Budi Sampurno
Didahului oleh:
Machfud Arifin
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur
2018—2020
Diteruskan oleh:
Muhammad Fadil Imran
Didahului oleh:
Paulus Waterpauw
Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri
2017—2018
Diteruskan oleh:
Suntana

Peringatan: Kunci pengurutan baku "Luki, Hermawan" mengabaikan kunci pengurutan baku "Luki Hermawan" sebelumnya.