Lompat ke isi

Neopositivisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Neo-positivisme merupakan salah satu trend aliran filsafat pada abad ke-20 yang membentuk aliran positivisme modern.[1] Neo-positivisme mencabut filsafat dari pokok persoalannya.[1] Menurut sistem ini, pengetahuan tentang kenyataan diberikan hanya dalam ranah pemikiran ilmiah konkret.[1] Sedangkan filsafat mungkin hanya sebagai suatu bentuk analisis kebahasaan.[1] Dalam analisis ini, hasil dari bentuk pemikiran kemudian diungkapkan. Menurut kaum neo-positivis, analisis filosofis tidak menjangkau kenyataan obyektif dan hanya terbatas pada pengalaman langsung atau kebahasaan.[1] Salah satu bentuk ekstrem dari neo-positivisme adalah neo-positivime Lingkungan Wina. Dengan membatasi bidang filsafat pada emosi individual, mereka langsung tiba pada solipsisme.[1] Positivisme logis merupakan jenis neo-positivisme yang paling berpengaruh. Para filsuf analitis Inggris, para pengikut Moore mengikuti pandangan umum neo-positivisme.[1] Penggabungan ideologis dan organisasional ilmiah beraneka kelompok filsuf dan filsuf-filsusf secara individual yang memeluk pandangan neo-positivis logis terjadi pada dasawarsa 1930-an.[1] Mereka adalah para neo-positivis logis Jerman-Austria dari Lingkungan Wina.[1] neo-positivisme (atau disebut juga: positivisme logis, empirisme logis, filsafat analitis, atau filsafat bahasa) adalah aliran yang mengarahkan: perhatiannya pada bahasa sebagai objek penyelidikan dan menganggap hal, menciptakan kejelasan di bidang pemakaian bahasa sebagai sasaran aktivis mereka.

menurut neo-positivisme, ucapan yang bermakna itu pertama harus memuat tautologi; dan kedua, kalau tidak memuat tautologi, ucapan tersebut harus dapat dicek secara empiris. ucapan tautologi yakni ucapan dimana predikatnya hanya menjelaskan subjeknya saja (ucapan logika dan matematika).[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Van Peursen (1980). Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 107-108. 
  2. ^ Shindunata (1982). Teori Kritis Sekolah Fankfurt. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 101–102.