Lompat ke isi

Paus Anastasius II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Paus

Anastasius II
Awal masa kepausan
24 November 496
Akhir masa kepausan
16 November 498
PendahuluGelasius I
PenerusSymnakus
Informasi pribadi
Nama lahirAnastasius
Lahirtidak diketahui
Meninggal16 November 498
Roma, Italia
Paus lainnya yang bernama Anastasius

Paus Anastasius II (bahasa Latin: Anastasius PP. II) adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik dari 24 November 496 hingga wafat pada 19 November 498. Ia merupakan paus ke-50 dalam sejarah Gereja Katolik dan dikenang karena pendekatannya yang kontroversial terhadap isu skisma Akasian.

Kehidupan Awal

Anastasius II lahir di Roma pada abad ke-5. Meskipun detail awal kehidupannya tidak banyak diketahui, ia berasal dari keluarga yang dikenal setia kepada Gereja. Nama ayahnya tercatat sebagai Petrus, tetapi tidak banyak informasi lain yang tersedia tentang latar belakang keluarganya. Sebelum diangkat menjadi paus, Anastasius memiliki reputasi sebagai imam yang saleh dan terpelajar.

Pontifikat

Anastasius II diangkat sebagai paus pada masa yang penuh tantangan bagi Gereja. Pendahulunya, Paus Gelasius I, menghadapi tekanan dari Kaisar Bizantium dan berusaha mempertahankan otoritas Gereja Roma di tengah konflik doktrinal yang melibatkan Patriark Konstantinopel, Akasius.

Selama masa kepausannya, Anastasius dikenal karena usahanya untuk mendamaikan perselisihan antara Gereja Barat dan Timur. Ia mengambil langkah yang dianggap oleh sebagian pihak sebagai tindakan kontroversial, yaitu membuka dialog dengan Kaisar Anastasius I dan pendukung Akasius. Tindakannya ini dianggap oleh beberapa kalangan sebagai bentuk kompromi terhadap keputusan pendahulunya yang ekskomunikasi Akasius.

Kontroversi Skisma Akasian

Skisma Akasian terjadi pada tahun 484 akibat penolakan Akasius terhadap Konsili Kalsedon (451) dan dukungannya terhadap Henotikon, sebuah dokumen yang mencoba menyatukan Gereja Timur dan Barat tetapi menimbulkan ketegangan teologis. Paus Gelasius I mengekskomunikasi Akasius, memperburuk hubungan antara Roma dan Konstantinopel.

Anastasius II dianggap terlalu lunak dalam menangani isu ini. Ia menerima utusan dari kaisar Bizantium dan menunjukkan niat untuk berdamai dengan Patriark Konstantinopel. Meskipun Anastasius II tidak secara langsung mencabut ekskomunikasi terhadap Akasius, sikapnya yang kooperatif memicu kritik keras dari sejumlah uskup dan kaum awam di Barat.

Para sejarawan mencatat bahwa kebijakan Anastasius ini menimbulkan perpecahan di antara para klerus Roma, dengan beberapa pihak bahkan menganggapnya sebagai bidah. Tuduhan ini kemudian memengaruhi reputasinya dalam sejarah Gereja.

Wafat dan Warisan

Paus Anastasius II meninggal dunia pada 19 November 498 setelah menjabat selama hampir dua tahun. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Roma. Kepemimpinannya yang singkat dikenang sebagai salah satu masa yang paling kontroversial dalam sejarah kepausan, meskipun ia tetap dihormati sebagai pemimpin Gereja Katolik.

Setelah kematiannya, Gereja mengalami krisis lebih lanjut dengan munculnya skisma antara pengikut Paus Simakhus dan Antipaus Laurensius. Pandangan negatif terhadap Anastasius II terus berlanjut selama berabad-abad, bahkan disebutkan dalam Divine Comedy karya Dante Alighieri, di mana ia ditempatkan dalam Neraka sebagai simbol pengkhianatan terhadap Gereja.

Pandangan Historis

Pandangan mengenai Anastasius II sangat beragam. Beberapa sejarawan modern berpendapat bahwa tindakannya merupakan upaya diplomatik yang gagal dipahami oleh sezamannya. Namun, banyak yang tetap memandangnya sebagai tokoh yang kurang tegas dalam mempertahankan ortodoksi.

Kepausan Anastasius II menjadi pelajaran bagi para penerusnya mengenai pentingnya keseimbangan antara diplomasi dan pertahanan terhadap ajaran iman. Ia menjadi pengingat bahwa bahkan dalam kepemimpinan Gereja, keputusan yang diambil dengan niat baik dapat menghasilkan dampak yang tidak terduga.

Pranala luar

  1. ^ "CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pope Anastasius II". www.newadvent.org. Diakses tanggal 2020-12-07. 


Didahului oleh:
Gelasius I
Paus
496498
Diteruskan oleh:
Symnakus

Referensi

  1. Kelly, J. N. D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
  2. Richards, Jeffrey. The Popes and the Papacy in the Early Middle Ages. Routledge, 1979.
  3. Duffy, Eamon. Saints and Sinners: A History of the Popes. Yale University Press, 1997.