Pengguna:HERLINA SYARIFUDIN
Perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, 7 Desember ini background sebenarnya lulusan S1 Akuntansi. Walhasil, karena virus teater sudah menggerogotinya sejak di bangku kuliah, ijazah ekonominya itu terpaksa lelap tertidur di dalam kardus. Sekitar 1998-2003, dia bergumul dengan komunitas teater di Malang. Dengan segala keterbatasan pengetahuannya di bidang seni teater semasa itu, dia lebih banyak membuat konsep pertunjukan yg menggunakan kata-kata bersayap dan gerak (entah apa istilahnya), yang penting tujuan sajian itu bisa menghibur yang menonton. Beberapa judul yang pernah dibuatnya antara lain : MAHKOTA, SENANDUNG KLITORIS vs ZAKAR, TRAFFIC LIGHT, OH TRAFFIC LIGHT, RESAH, (beberapa ada yg lupa). Dia juga aktif berorganisasi. Pernah menjabat menjadi Ketua TEATER CIKAL (teater di dalam kampusnya yaitu STIEKN JAYA NEGARA MALANG), Ketua Lembaga Dakwah Kampus, Sekjen Dewan Mahasiswa, anggota PMII & LMND. Sempat pula dia menggelar event KAMPUNG SENI MALANG.
Tipikal Herlina seperti shionya yaitu kuda, kuda produktif lagi. Jadi tipikal shio ini tidak bisa dikekang. Tidak hanya kepada Nano & Ratna Riantiarno dia ingin berguru. Prinsip Arema Bonek (Arek Malang Bondo Nekad) dipakainya. Dia berpetualang kembali mencari guru-guru yang lain. Dalam petualangannya dia sempat singgah dan berproses bersama Slamet Rahardjo & Robbert Draffin – Australia (judul “1001 MALAM”), Remy Sylado (judul “JALAN TAMBLONG”), Milan Sladek-Jerman (pantomime, judul “ AKU INGIN BERENANG DI KALI CILIWUNG LAGI”). Dia juga pernah belajar singkat (workshop) tentang penulisan naskah, penyutradaraan dan keaktoran kepada Putu Wijaya, Benny Johanes, Iman Soleh, Joko Bibit, Arthur S. Nalan, Tony Broer, Wawan Sofwan, Dindow WS, Adi Kurdi, Chaerul Umam dan Amak Baljun.
Jiwa organisatorisnya pun tak luntur. Beberapa program kesenian di Jakarta dia selami. Antara lain Indonesian Dance Festival, Apresiasi Seni Pertunjukan, Pawai Budaya, Pantun Nusantara, dan Federasi Teater Indonesia. Dia juga bergabung dengan KIPAS (Kelompok Insan Pemerhati Seni) Jakarta.
Beberapa naskah yang pernah dibuatnya : Skenario sitkom “KOST SWEET KOST”, skenario film pendek “AIR MATAKU TAK ASIN LAGI”, naskah drama remaja “SANDAL JEPIT” & “TAPLAK MEJA”, naskah drama perempuan “KASIANAH MERANA”, naskah monolog “WANITA vs INDONESIA ibarat SRIKANDI vs DASAMUKA”, “NAMAKU SKIZO”, “BURUNG”, “TUMBAL DEWI COKEK”. Selain beberapa judul yang pernah dia pentaskan secara grup/kelompok, demi memperdalam keaktoran, saat ini Herlina juga sedang asyik belajar monolog. Beberapa judul monolog yang pernah ia mainkan antara lain : - WANITA vs INDONESIA ibarat SRIKANDI vs DASAMUKA (karya Herlina S.) - BURUNG (karya Herlina S.) - TUMBAL DEWI COKEK (karya Herlina S.) - MULUT (karya Putu Wijaya).
Prestasi yang pernah diraih : 1. Aktris Terbaik dalam Diklat Teater Kampus oleh Teater Cikal Malang, 1997 2. Juara 3 Lomba Karya Tulis Religius Tingkat Kabupaten & Kodya Malang, 1998 3. Aktris Terbaik tingkat Jakarta Pusat dalam Festival Teater Remaja tingkat Jakarta Pusat, bergabung dengan Sanggar Poros, judul naskah CHARLIE, September 2004 4. Juara 3 Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat DKI Jakarta, sebagai vokalis merangkap pemegang alat musik seruling, November 2005 5. Penata Rias Terbaik Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah BILIK TAK TERANYAM, 2005 6. Nominasi Penata Artistik Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah BILIK TAK TERANYAM, 2005 7. Nominasi Penata Kostum Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah BILIK TAK TERANYAM, 2005 8. The Best Ten Lomba Penulisan Naskah Drama Remaja Tingkat Nasional, penyelenggara Taman Budaya Jawa Timur, judul naskah SANDAL JEPIT, 2006 9. Aktris Terbaik Festival Teater Jakarta Pusat, judul naskah RESTING PLACE, 2006 10. Penata Rias Terbaik Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah SANDAL JEPIT, 2007 11. Nominasi Penata Artistik Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah SANDAL JEPIT, 2007 12. Grup Terfavorit Festival Teater SLTA Tingkat DKI Jakarta, judul naskah SANDAL JEPIT, 2007 13. The Best Ten Lomba Penulisan Naskah Drama Remaja Tingkat Nasional, penyelenggara Taman Budaya Jawa Timur, judul naskah TAPLAK MEJA, 2008 14. The Best Five Festival Monolog Ruang Publik, Federasi Teater Indonesia, judul BURUNG (karya&sutradara sendiri), 2008 15. The Best Three Festival Monolog Ruang Publik, Federasi Teater Indonesia, judul TUMBAL DEWI COKEK (karya&sutradara sendiri), 2009 16. Nominasi Sayembara Penulisan Naskah Drama Nasional FTI, judul NAMAKU SKIZO, 2012
Prinsipnya “Belajar dan terus belajar kepada siapapun, tanpa pandang strata.”