Prasasti Condrogeni I

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Prasasti Condrogeni

Prasasti Condrogeni I adalah sebuah prasasti batu yang berangka tahun 1376 Saka atau 1454 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.[1] Prasasti ini ditemukan di Pudak, Ponorogo, Jawa Timur, dan ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa Kuno (Merapi-Merbabu).[1] Desa Pudak tempat penemuan prasasti ini pada masa Majapahit Akhir termasuk wilayah Wengker, yaitu di lereng Gunung Wilis.[1][2]

Prasasti ini berbahan batu andesit berwarna coklat keabu-abuan, tinggi 64,5 cm, lebar 34,5 cm (bagian terlebar) dan lebar alas 27 cm.[1] Jumlah tulisan sebanyak 12 baris, dengan tulisan yang tipis dan aus sehingga menyulitkan untuk dikenali.[1] Dilihat dari bentuk aksaranya diduga penulisnya (citralekha) kurang terampil, karena ukuran dan bentuknya tidak konsisten; serta semakin ke bawah ukuran aksara semakin mengecil.[1]

Di sekitar lokasi ditemukan pula dua prasasti Condrogeni II dan Condrogeni III, altar batu, fragmen Ganesha, serta tiga arca raksasa.[1] Tempat ini diperkirakan merupakan tempat keagamaan di luar lingkungan kraton.[1] Saat ini prasasti ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia, dengan No. Inventaris D 125.[1]

Isi

Isi prasasti diawali dengan menyebut bhatari, kemungkinan adalah Bhatari Durga.[1] Selanjutnya diceritakan seorang pertapa pengembara marah mendatangi tempat kesucian, merenungi tentang sikap keteladanan, kemudian melarang manusia marah dan agar berhati-hati dalam mengendalikan diri.[1]

Alih aksara

  1. 1376
  2. ba ṯā rig a? nā? sthi ni
  3. paŋ dugi rasa sih hurath/ń ? pa
  4. wasa pāwā na ni sa ba/ka ra ri wa
  5. ca? bhāma r dadha ka/ta? Kau
  6. ya di rawar wuńa po/he? n pa
  7. pahuman _ _ _ ya sa darsa la
  8. na _ _ _ na pa _ _ _ _
  9. °adi du ta pil gre? _
  10. Tapaśa sakalajana laraŋ
  11. Tańa rawa _ _ _ _
  12. _ _ _ _dhu? _ sa ?
  13. _ _ _ _ _

Alih bahasa

  1. 1376
  2. sang Batari ga? Na? sthi ni
  3. tiba-tiba sampai rasa kasih sayang pengembara
  4. mendiami kesucian semuanya/seluruhnya ditiru
  5. dan kemarahan memuncak, memanas ka/ta? Kau
  6. meskipun kolam bunga po/he? n pa
  7. tempat bermusyawarah tentang teladan?
  8. na _ _ _ na pa _ _ _ _
  9. pertanda utama berpisah gre?
  10. Pertapa melarang seluruh manusia
  11. Mematuhi dengan hati-hati suara _ _ _ _ _
  12. _ _ _ _ _dhu _ sa _ _
  13. _ _ _ _ _

Penafsiran

Tempat penemuan prasasti ini diperkirakan merupakan tempat keagamaan atau pertapaan di luar lingkungan keraton.[1] Hal ini didukung dengan banyaknya temuan peninggalan arkeologis di sekitarnya; serta isi prasasti sendiri yang relatif sederhana dan berisi petuah, bukannya pengumuman atau peraturan raja yang sebagaimana ditemukan pada prasasti-prasasti kerajaan.[1]

Penyebutan Bhatari Durga menunjukkan bahwa pada masa itu di Majapahit masih terdapat sekte yang memuja dewi tersebut.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n Poppy Novita Iriana, 2011, Prasasti Condrogeni I: Suatu Kajian Awal, dalam Skripsi di Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
  2. ^ JawaPos.com (2018-11-24). "Catatan Ekspedisi Wilis I, Mengupas Sejarah Kuno si Gunung Cantik (2)". radarkediri.jawapos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-09. Diakses tanggal 2020-11-23.