Lompat ke isi

Prasasti Prapancasarapura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Prasasti Prapancasarapura adalah sebuah prasasti dari zaman Majapahit yang bertarikh 1337 M, yang ditemukan di Surabaya.[1][2] Pembuatan prasasti ini bertepatan dengan masa pemerintahan ratu Tribhuwanottunggadewi (1328-1350 M).[2][3] Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno.[2]

Bagian atas prasasti ini hilang, sehingga sebagian besar tulisan yang biasanya memuat unsur penanggalan tidak ada.[1] Prasasti ini kemungkinan telah dipangkas dan akan dijadikan potongan balok-balok batu yang lebih kecil, karena bentuk patahannya yang merata.[1] Prasasti ini pertama kali diteliti oleh arkeolog N.J. Krom sekitar tahun 1900-an.[2] Alihaksara prasasti ini pernah dilakukan oleh filolog J.L.A Brandes, meskipun belum secara lengkap.[4]

Prasasti ini kini tersimpan di Museum Nasional Indonesia, dengan nomor inventaris D.38.[1][2]

Isi

Prasasti ini adalah sumber primer arkeologi salah satu dari beberapa prasasti yang menyebutkan nama kerajaan Majapahit (dalam prasasti ditulis Majhapait); sedangkan sumber-sumber sekunder sastra babad yang menyebutkannya antara lain adalah Pararaton dan Babad Tanah Jawi.[2] Kakawin Nagarakretagama menyebut kerajaan itu dengan nama krama desanya, yaitu Wilwatikta (wilwa = buah maja, tikta = pahit).[2]

Prasasti ini juga menyebut tentang tiga tokoh penting Majapahit, yaitu Hayam Wuruk (dalam prasasti ini ditulis Ayam Wuruk), Gajah Mada, dan Adityawarman.[1] Hayam Wuruk disebutkan bergelar Rajasanagara; ia telah dinobatkan sebagai raja muda (kumararaja) dengan daerah kekuasaan (lungguh) di Jiwana (Kahuripan).[1][3] Gajah Mada (ditulis Pu Gajah Mada) ketika itu sudah menjadi patih Majapahit (rake mapatih ring Majhapait), serta Adityawarman (ditulis Aryyadewaraja Pu Aditya) menjadi menteri senior (wreddhamantri).[2][5]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f Susantio, Dulianto (2017-06-20). "Tulisan pada Prasasti Kuno Terbaca Gajah Mada, Bukan Gaj Ahmada". KOMPASIANA. Kompasiana.com. Diakses tanggal 2021-12-30. 
  2. ^ a b c d e f g h Budianto, Enggran Eko. "Bukti Sejarah Nama Kerajaan Majapahit, Prasasti hingga Naskah Sastra Kuno". detikjatim. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  3. ^ a b Lutfillah, Novrida Qudsi (2021-07-01). Gayatri: Akuntan Majapahit. Penerbit Peneleh. hlm. 36. ISBN 978-623-93364-1-7. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  4. ^ Susantio, Djulianto; Sinaulan, Berthold (2018). Seri 1: Belajar Bersama Ganesha: Prasasti (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  5. ^ Pertemuan Ilmiah Arkeologi Ke II, Jakarta, 25-29 Pebruari 1980. Proyek Penelitian Purbakala Jakarta, Departemen P & K. 1982.