Proto-Zionisme
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Proto-Zionisme (atau Pendahulu Zionisme; Ibrani: מְבַשְרֵי הציונות, dibaca: Mevasrei ha-Tzionut) adalah sebuah istilah yang diatributkan kepada gagasan-gagasan sekelompok orang yang sangat terdampak oleh gagasan nasionalisme modern yang menyebar di Eropa pada abad ke-19 saat mereka berniat untuk mendirikan tanah air Yahudi di Tanah Israel. Kegiatan utama dari orang-orang tersebut adalah antara tahun 1860 sampai 1874, sebelum gerakan Zionis mendirikan Zionisme terapan (1881) dan politik (1896). Ini adalah alasan dari mereka disebut pendahulu Zionisme, atau proto-Zionis.
Namun meskipun abad ke-17 menimbulkan gagasan "memulangkan Yahudi ke Israel secara alamiah lewat pemukiman dan tindakan politik" [1] oleh Yahudi dan non-Yahudi, gagasan-gagasan bertujuan mutlak lenyap. Gagagan-gagasan tersebut juga tak menyatukan orang-orang untuk bertindak dan menghimpun proyek nasional dan Negara (negara Yahudi). Sehingga, orang-orang di balik gagasan tersebut tak dianggap sebagai "Pewarta Zionisme".
Sekelompok orang yang dianggap sebagai proto-Zionis meliputi Rabbi Judah Bibas (1789-1852), Rabbi Judah ben Solomon Hai Alkalai (1798–1878), Rabbi Zvi Hirsch Kalischer (1795–1874), dan filsuf Moses Hess (1812–1875).
Referensi
- ^ Jacob Katz, "Jewish nationality", Hasifriya ha-Tzionit, Jerusalem, 1983