Psikologi Analitik
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Psikologi Analitik (serapan dari bahasa Belanda: analytische psychologie) adalah salah satu teori terkait psikologi yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung, yang mana secara sederhana dia berusaha menunjukkan bagaimana menggali pengalaman masa lampau untuk lebih memahami masa sekarang dan masa depan. Jung menekankan pentingnya menafsirkan mimpi sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan psikis manusia. Mimpi merupakan salah satu aktivitas jiwa yang oleh orang dulu dianggap mengandung banyak simbol untuk menafsirkan gejala‐gejala kehidupan yang akan datang (Jung, 1986:31).[1]
Dalam perspektif Jung, keberadaan manusia (human being) merupakan fungsi dari psikis (jiwa) manusia, dan kejadian-kejadian yang dialami manusia merupakan terjemahan dari bagian-bagian bahasa psikis manusia. Oleh karena itu konsep unconsious (ketidaksadaran) menjadi konsep utama dari pandangan Jung ini.
Psikis manusia menjadi bagian dari ketidaksadaran kolektif Diarsipkan 2020-01-25 di Wayback Machine.. Bagaimana kita dapat memahami konsep ketidaksadaran kolektif yang sampai sekarang masih diperdebatkan? Di bawah ego (aku yang sadar), Jung menemukan psike tak sadar yang asli. Psike tak sadar ini dapat berfungsi secara ʺkerjasama denganʺ atau secara ʺterpisah dariʺ kesadaran tadi. Kesadaran dapat bersifat individual, sejauh itu mengandung ingatan-ingatan, pikiran‐pikiran, perasaan-perasaan yang sudah ditekan dari si individu dari masa lampau (Jung, 1986:12).
Jasa dari Jung adalah dia secara empiris dapat menunjukkan alam tak sadar yang lebih dalam dari ketidaksadaran pribadi, dan yang bersifat kolektif, sebab dimiliki oleh seluruh manusia dan terdapat pada segala budaya. Pengalaman kolektif terungkap melalui simbol-simbol, gambaran, dan motif‐motif yang diwamai emosi, serta timbul secara spontan dalam mimpi, fantasi, yang secara nyata menggambarkan masalah inti dari eksistensi manusia, sekaligus dapat memberikan pandangan dalam situasi kritis. Secara sederhana, teori tentang alam ketidaksadaran (unconscious) merupakan suatu sumber yang spontan dan kreatif.[2]
Referensi
- ^ Jung, Carl (1986). Memperkenalkan Psikologi Analitis. Jakarta: Gramedia.
- ^ Dalton, M. (1966-12-01). "CHANGING ORGANIZATIONS: ESSAYS ON THE DEVELOPMENT AND EVOLUTION OF HUMAN ORGANIZATTON. By Warren G. Bennis. New York: McGraw-Hill Book Company, 1966. 223 pp. Illustrated. $6.95". Social Forces. 45 (2): 294–294. doi:10.2307/2574414. ISSN 0037-7732.