Roelof Theodorus Overakker
Roelof Theodorus Overakker (9 Januari 1890 – 9 Januari 1945) adalah seorang perwira asal Belanda. Ia bergabung dengan Tentara Kerajaan Belanda sebagai kadet di Koninklijke Militaire Academie (Akademi Militer Kerajaan atau KMA) pada tahun 1909. Setelah lulus dari KMA, ia dipindahkan ke KNIL pada 1913 dan bertugas sebagai komandan militer di Kalimantan. Ia sempat dikirimkan ke Flores sebelum dipindahkan ke Pulau Jawa dan diangkat menjadi staf umum KNIL.
Pada 1933, ia ditempatkan di Kementerian Wilayah Seberang Lautan. Ia bertugas kembali dalam KNIL pada 1936 dengan pangkat kolonel. Pada masa Perang Dunia II, ia memimpin Resimen Infanteri ke-6 di Magelang, Jawa Tengah. Pada awal Februari 1942, ia diangkat menjadi mayor jenderal dan ditunjuk untuk memimpin Komando Tinggi Sumatra. Ketika KNIL menyerah pada 7 Maret 1942, ia mencoba memimpin sisa-sisa pasukannya untuk bergerilya di Sumatra. Namun, usahanya gagal karena penduduk setempat tidak bersedia mendukung. Sehingga, ia terpaksa menyerah kepada Jepang.
Di kamp tawanan, ia dan kolonel George Frank Victor Gosenson mengorganisasikan sebuah kelompok perlawanan yang terdiri atas para tawanan perang Belanda. Tugas mereka adalah mengumpulkan data intelijen untuk membantu Sekutu apabila mereka mendarat di Sumatra. Kelompok tersebut terus berjalan meskipun kedua pemimpinnya tersebut kemudian dipindahkan oleh Jepang ke kamp tawanan di Formosa.
Ketika Kempeitai berhasil mengendus dan menggulung kelompok perlawanan tersebut dan nama Overakker maupun Gosenson terseret, keduanya dikembalikan ke Bukittinggi. Setelah satu tahun diperiksa secara intensif, keduanya dijatuhi hukuman mati atas tuduhan kegiatan perlawanan dan mata-mata. Mereka dieksekusi pada 9 Januari 1945. Di kemudian hari, keduanya dianugerahi medali Militaire Willemsorde (Kelas 4).[1]
Referensi
- ^ Oktorino, Nino. Seri Nusantara Membara: Invasi ke Sumatra. hlm. 24.