Lompat ke isi

Optimisasi mesin pencari

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari SEO)
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Optimisasi mesin pencari atau search engine optimization, biasa disingkat "SEO" adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Mekanisme mesin pencari yang dimaksud adalah crawling, indexing, dan ranking. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.

Sejalan dengan makin berkembangnya pemanfaatan jaringan internet sebagai media bisnis, kebutuhan atas SEO juga semakin meningkat. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis web untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.

On-Page SEO berfokus pada elemen yang berada di dalam situs web itu sendiri, seperti penggunaan kata kunci yang relevan dalam konten, tag judul, meta deskripsi, dan URL yang ramah pengguna. Konten yang berkualitas dan relevan menjadi faktor penting, karena mesin pencari seperti Google sangat mengutamakan konten yang memberikan nilai tambah bagi pengguna.[1]

Off-Page SEO mencakup faktor-faktor eksternal seperti backlink, yang merupakan tautan dari situs web lain yang mengarah ke situs Anda. Backlink yang berkualitas dari situs web otoritatif dapat meningkatkan kredibilitas dan otoritas situs Anda di mata mesin pencari.

Technical SEO lebih fokus pada aspek teknis dari sebuah situs web, seperti kecepatan loading halaman, struktur URL, penggunaan SSL untuk keamanan, dan peta situs XML yang membantu mesin pencari memahami struktur situs web Anda. Hal ini juga mencakup pengoptimalan untuk kecepatan situs, yang menjadi salah satu faktor penentu dalam peringkat mesin pencari.

Selain itu, Local SEO semakin penting bagi bisnis yang menargetkan pasar lokal. Local SEO melibatkan optimasi untuk pencarian yang berbasis lokasi, seperti mendaftarkan bisnis Anda di Google My Business dan memastikan informasi bisnis Anda konsisten di berbagai platform direktori.

Menggunakan SEO Analytics adalah langkah penting lainnya. Dengan alat seperti Google Analytics atau Google Search Console, Anda dapat memantau kinerja SEO Anda, melihat kata kunci mana yang mendatangkan lalu lintas terbanyak, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Secara keseluruhan, SEO bukanlah upaya sekali jalan; ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian rutin dan penyesuaian terhadap perubahan algoritma mesin pencari. Bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang di era digital, mengintegrasikan SEO ke dalam strategi pemasaran digital mereka adalah suatu keharusan.

Sejarah

Menurut Danny Sullivan, istilah search engine optimization pertama kali digunakan pada 26 Juli tahun 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu algoritme mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi.

Versi awal algoritme pencarian didasarkan sepenuhnya pada informasi yang disediakan oleh webmaster melalui meta tag pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan informasi tentang konten yang terkandung pada suatu halaman web dengan serangkaian kata kunci (keyword). Sebagian webmaster melakukan manipulasi dengan cara menuliskan katakunci yang tidak sesuai dengan konten situs yang sesungguhnya, sehingga mesin pencari salah menempatkan dan memeringkat situs tersebut. Hal ini menyebabkan hasil pencarian menjadi tidak akurat dan menimbulkan kerugian baik bagi mesin pencari maupun bagi pengguna internet yang mengharapkan informasi yang relevan dan berkualitas.

Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral ilmu komputer Universitas Stanford, berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan membangun Backrub, sebuah mesin pencari sederhana yang mengandalkan perhitungan matematika untuk memeringkat halaman web. Algoritme tersebut, yang dinamakan PageRank, merupakan fungsi matematika yang kompleks berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu halaman web dengan analisis atas kualitas masing-masing link tersebut.

Berdasarkan prinsip kerja PageRank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak di-link oleh halaman web lain. Nilai PageRank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi. Nilai sebuah link dari situs berkualitas tinggi seperti Yahoo! atau DMOZ dapat bernilai lebih tinggi daripada kombinasi nilai link dari seratus situs web berkualitas rendah.

Backrub hanyalah sebuah permulaan. Pada tahun 1998 Page dan Brin mendirikan Google yang merupakan versi tingkat lanjut dari Backrub. Dalam waktu singkat Google memperoleh reputasi dan kepercayaan dari publik pengguna internet karena berhasil menyajikan hasil pencarian yang berkualitas (tidak dimanipulasi), cepat, dan relevan. PageRank lantas menjadi standar baik bagi mesin pencari lain maupun bagi webmaster yang berusaha agar situs webnya memperoleh nilai PageRank setinggi mungkin sehingga menempati posisi tertinggi pada hasil pencarian.

Perkembangan SEO terus berlanjut seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku pengguna internet. Pada awal 2000-an, Google mulai menerapkan pembaruan algoritme yang signifikan untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Salah satu pembaruan besar pertama adalah algoritme Florida pada tahun 2003, yang bertujuan untuk menghukum situs web yang menggunakan taktik spammy untuk memanipulasi peringkat mereka, seperti keyword stuffing dan cloaking. Hal ini menandai dimulainya era baru SEO, di mana kualitas konten dan relevansi menjadi lebih penting dibandingkan manipulasi teknis.

Pada tahun 2011, Google meluncurkan pembaruan Panda, yang difokuskan pada penalti terhadap situs-situs dengan konten berkualitas rendah, seperti konten yang ditulis secara otomatis atau halaman dengan iklan berlebihan. Pembaruan ini secara signifikan mengubah lanskap SEO, memaksa webmaster untuk memperbaiki kualitas konten mereka agar tetap relevan di hasil pencarian.

Setahun kemudian, pada 2012, Google memperkenalkan algoritme Penguin yang menargetkan situs-situs yang mendapatkan backlink secara tidak alami, seperti melalui skema link farming. Pembaruan ini mendorong pentingnya mendapatkan backlink berkualitas yang relevan dengan konten situs web, alih-alih hanya berfokus pada kuantitas link.

Selain itu, tahun 2013 menjadi tahun penting bagi SEO dengan diperkenalkannya algoritme Hummingbird. Pembaruan ini memperkuat kemampuan Google dalam memahami konteks dan niat di balik pencarian pengguna, tidak hanya sekadar mencocokkan kata kunci yang dimasukkan. Hummingbird memungkinkan Google untuk memberikan hasil pencarian yang lebih relevan, bahkan jika pengguna menggunakan bahasa alami atau kalimat yang lebih kompleks dalam pencarian mereka.

Pada tahun 2015, Google mengumumkan bahwa mobile-friendliness akan menjadi faktor peringkat penting dalam algoritmenya melalui pembaruan Mobilegeddon. Ini mencerminkan perubahan besar dalam perilaku pengguna, di mana semakin banyak orang mengakses internet melalui perangkat mobile. Situs web yang tidak dioptimalkan untuk mobile mulai mengalami penurunan peringkat di hasil pencarian, mendorong webmaster untuk memastikan bahwa situs mereka responsif dan mudah digunakan di berbagai perangkat.

Pembaruan algoritme RankBrain yang diluncurkan pada tahun yang sama juga memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam peringkat pencarian. RankBrain membantu Google memahami dan memproses kueri pencarian yang lebih kompleks dengan lebih baik, memberikan hasil yang lebih relevan kepada pengguna.

Seiring dengan perkembangan teknologi, Voice Search juga menjadi tren baru dalam SEO. Penggunaan asisten suara seperti Google Assistant, Siri, dan Alexa semakin meningkat, dan ini memengaruhi cara orang mencari informasi. Voice search biasanya menggunakan bahasa yang lebih alami dan panjang, sehingga strategi SEO juga perlu menyesuaikan dengan tipe pencarian ini.

Pembaruan terbaru seperti BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) yang diluncurkan pada tahun 2019, semakin memperkuat kemampuan Google untuk memahami konteks pencarian dan memproses bahasa alami. Dengan BERT, Google mampu menangani pencarian yang lebih rumit dan memberikan hasil yang lebih tepat sesuai dengan maksud pencarian pengguna.

Secara keseluruhan, sejarah SEO adalah refleksi dari evolusi mesin pencari itu sendiri. Dari masa manipulasi kata kunci hingga era kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami, SEO terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin kompleks dan menuntut pengalaman pencarian yang lebih cerdas dan relevan.

Webmaster dan mesin pencari

Sejak tahun 1997 perusahaan mesin pencari menyadari bahwa beberapa [webmaster] (pengelola website) melakukan segala hal untuk dapat terindeks pada urutan teratas hasil pencarian, termasuk dengan cara-cara yang manipulatif dan ilegal. Infoseek, salah satu mesin pencari generasi pertama, melakukan perbaikan pada algortima mereka untuk mencegah manipulasi dengan "meta tag" yang tidak relevan.

Bagaimanapun, dalam beberapa hal mesin pencari juga menyadari nilai ekonomi yang besar dari peringkat hasil pencarian, dan mereka kadang-kadang memiliki kepentingan terselubung dari aktivitas perusahaan SEO. Beberapa perusahaan mesin pencari mengirim perwakilan atau menjadi tamu pada event-event rutin yang diselenggarakan komunitas SEO.

Mesin pencari besar seperti Google dan Yahoo! menyediakan program dan panduan yang memungkinkan webmaster mengoptimalkan situsnya agar terindeks dengan baik. Google menyediakan aplikasi Webmaster Tool] (anda harus mempunyai akun di Google guna melihat tool ini) dan memperkenalkan sitemap berbasis XML standar mereka, sedangkan Yahoo! menyediakan program Site Explorer] (juga harus login dengan akun pengguna Yahoo! anda) yang memungkinkan webmaster mendaftarkan URL situs, mengecek jumlah halaman web mereka yang telah terindeks di data-base Yahoo!, dan melihat informasi link masuk. Namun demikian mesin pencari tidak mentolerir metode SEO yang manipulatif dan menghalalkan segala cara.

Etika dan legalitas

Sistem PageRank, walau menerapkan algoritme yang kompleks, belakangan juga tidak lagi sepenuhnya mampu menghadapi trik dan manipulasi. Sejumlah webmaster dan praktisi SEO telah mengembangkan beberapa metode yang memanfaatkan cara kerja PageRank agar halaman web klien mereka berada pada peringkat pertama hasil pencarian. Google secara resmi telah melarang penggunaan beberapa teknik ilegal seperti link farming, doorway pages, keyword stuffing, dan auto generated pages atau scraper pages. Situs atau layanan SEO yang tetap menggunakanannya terancam akan dihapus dari indeks pencarian.

Ancaman Google dan mesin pencari lain bukan hanya gertakan. Beberapa perusahaan layanan SEO beserta klien mereka yang tidak mengindahkan larangan tersebut menerima penalti yang serius karena perbuatan ilegal mereka. Pada tahun 2005, Matt Cutts dari Google mengatakan bahwa URL sebuah firma SEO bernama Traffic Power beserta klien-klien mereka telah dihapus dari indeks Google karena menggunakan teknik SEO ilegal. Kasus lain yang terkenal adalah ketika Google pada Februari 2006 menghapus situs web perusahaan BMW dan Ricoh Jerman dari daftar karena terbukti menggunakan metode SEO yang manipulatif. BMW dan Ricoh dengan segera meminta maaf kepada Google dan memperbaiki situs mereka. Google kemudian memasukkan kembali situs web mereka ke dalam indeks pencarian. Namun skandal tersebut tetap meninggalkan citra buruk dan memalukan bagi kedua perusahaan tersebut.

Berdasarkan panduan resmi mesin pencari, SEO bukanlah teknik ilegal sepanjang dilakukan dengan mengikuti etika dan aturan yang ada. Hal tersebut untuk menjamin setiap situs web memperoleh kesempatan yang sama dalam pencarian, dan pemeringkatan dilakukan dengan objektif, di mana yang paling berperan dalam menentukan peringkat suatu halaman web adalah kualitas dan manfaatnya bagi pengguna internet.

Tokoh-tokoh SEO Terkemuka

Selain pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, beberapa orang menjadi figur yang dihargai dan pendapatnya dijadikan acuan seputar bisnis mesin pencari dan SEO.

Danny Sullivan

Mantan wartawan LA Times yang mendirikan situs web Search Engine Watch yang aktif menyoroti perkembangan bisnis dan teknologi mesin pencari. Kini dia aktif menulis dan membuat reportase di Search Engine Land.

Matt Cutts

Programmer dan mantan pegawai NSA (National Security Agency) Amerika Serikat yang bergabung dengan Google pada tahun 2001 dan saat ini mengepalai tim penanggulangan spam Google. Selain menjadi karyawan Google, Matt Cutts adalah seorang blogger terkemuka. Artikel-artikel di blognya menjadi rujukan para praktisi SEO dari seluruh dunia, karena blognya sering menjadi sumber pertama setiap informasi mengenai perkembangan teknologi pencarian Google. Matt Cutts sering dianggap sebagai juru bicara tidak resmi Google.

Vannesa Fox

Mantan karyawati Google. Vannesa dikenal di kalangan webmaster sebagai konseptor dan programmer yang mengepalai proyek Google Webmaster Central.

Strategi pemasaran internasional

Bisnis dan layanan SEO berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan web, yang menyebabkan sebuah situs harus berusaha lebih keras agar alamatnya lebih mudah ditemukan pengunjung di antara jutaan alamat situs lain dari seluruh dunia yang menjadi kompetitornya. Mesin pencari merupakan pintu masuk utama, karena pengguna internet tidak lagi sanggup menghafalkan jutaan situs web, dan sebagai gantinya mereka mengandalkan hasil pencarian dari Google, Yahoo!, Bing, dan mesin pencari lain.

Berada pada posisi teratas atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian untuk subjek tertentu memberikan keuntungan ganda bagi perusahaan pemasaran via internet:

  • Peluang calon pelanggan mengunjungi situs web mereka menjadi lebih besar. Hal tersebut dapat berlanjut pada meningkatnya tingkat konversi dari pengunjung biasa menjadi pembeli.
  • Berada pada peringkat pertama hasil pencarian memberikan citra dan reputasi yang baik bagi sebuah situs di mata pengunjung.

Mesin pencari pada umumnya tidak mencari keuntungan secara langsung dari hasil pencarian organik. Pendapatan usaha mereka diperoleh dari iklan yang ditampilkan pada bagian atas atau bawah pencarian organik tersebut. Konten yang muncul tersebut dilabeli dengan bersponsor. Perusahaan yang kurang berhasil menerapkan strategi SEO sehingga alamat situsnya tidak berada pada posisi teratas dalam hasil pencarian organik masih dapat memperoleh pengunjung dengan beriklan pada mesin pencari tersebut.

Pada Google, pemasangan iklan dapat dilakukan melalui Google Ads. Google Ads menerapkan mekanisme pay per click atau bayar per klik, artinya untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung, pemasang iklan akan dikenakan biaya, yang besarnya berbeda-beda tergantung pada proses lelang (bidding) kata kunci yang dilakukan oleh pemasang iklan.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ ChatQ (2024-08-23). "Understanding the Different Types of SEO: A Comprehensive Guide". ChatQ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-23.