Soetjipto Soedjono
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 13 Agustus 1945 |
Kematian | 24 November 2011 (66 tahun) |
Data pribadi | |
Pendidikan | Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ilmuwan, politikus |
Partai politik | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |
Ir. Soetjipto Soedjono (13 Agustus 1945 – 24 November 2011), merupakan tokoh inventor teknik sipil dan politisi terkemuka di Indonesia. Diawali dari Posko Pandegiling di Trenggalek, Sutjipto adalah inisiator dan motor yang membidani lahirnya gerakan PDI-Perjuangan di bawah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kelak PDI-Perjuangan resmi menjadi partai politik baru di masa reformasi dan mengantarkan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden kelima Republik Indonesia.
Biografi
- Nama: Ir. H. Soetjipto Soedjono
- Lahir: Trenggalek, 13 Agustus 1945[1]
- Wafat: Surabaya, 24 November 2011[2]
- Jabatan: Sekretaris Jenderal PDI-P, Wakil Ketua MPR-RI
- Keahlian: Penemu Teknik Fondasi Sarang Laba-laba
- Pendidikan: S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Penemu Pondasi Sarang Laba-Laba
Soetjipto berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Gelar Sarjana Teknik Sipil diraih di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Insinyur Soetjipto bersama Insinyur Ryantori menemukan teknik fondasi konstruksi sarang laba-laba. Sejak tahun 2004, Ia adalah pemilik paten fondasi konstruksi sarang laba-laba adalah PT Katama Suryabumi. Fondasi ini terbukti aman dari gempa dan telah terbukti pada gempa di NAD, Sumatera Barat, Bengkulu, Manokwari, dan daerah rawan gempa lainnya.
Dalam jangka dua tahun (3 Desember 2007 hingga 1 Desember 2009), inovasi ini telah mendapat lima penghargaan, salah satunya Penghargaan Upakarti dengan kategori Rintisan Teknologi sebagai Pondasi Ramah Gempa.
Temuannya antara lain dipakai di Bandara Hang Nadim, Batam.
Karier
Insinyur Sutjipto lebih populer sebagai politisi ketimbang bidang konstruksi keahliannya. Nama pria kelahiran Trenggalek ini mencuat kepermukaan saat terjadinya konflik dalam tubuh PDI Jawa Timur. Soetjipto memilih mendukung DPP PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri. Pilihan ini mengantarkannya menjabat Sekjen PDI-P dan Wakil Ketua MPR.
Ia memimpin kader dan simpatisian PDI di Jawa Timur melawan campur tangan pemerintah dalam tubuh PDI. Dia pun memindahkan markas PDI ke kantor CV. Bumi Raya, perusahaan jasa konstruksi miliknya. Kantor ini dikenal sebagai Posko Pandegiling, kemudian dikenal dengan nama PDI Perjuangan. Sebab kantor lama masih dikuasai kubu Latief Pudjosakti. Sebuah bentuk perlawanan kepada pemerintah yang otoriter sekaligus sebagai wujud dukungan kepada kepemimpinan Megawati yang didukung oleh arus bawah.
Pilihannya membela dan menjunjung demokrasi itu, telah mengantarkan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini menjadi seorang politisi kaliber nasional.
Memang, kehidupan politik (berorganisasi) bukan hal baru baginya. Sejak di SMA tahun 1964, ia sudah aktif di Gerakan Siswa Nasional Indonesia. Kemudian saat kuliah di ITS, ia aktif di Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, hingga menjabat menjabat wakil sekretariat GMNI Jawa Timur (1971). Pada tahun 1986, ia pun mulai aktif di PDI. Lalu, dua tahun kemudian terpilih sebagai bendahara PDI Jawa Timur.
Pranala luar
Referensi
- Kelahiran 1945
- Kematian 2011
- Meninggal usia 66
- Ilmuwan Indonesia
- Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Timur
- Tokoh Trenggalek
- Tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
- Anggota DPR RI 1992–1997
- Anggota DPR RI 1999–2004
- Anggota DPR RI 2004–2009
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia