Lompat ke isi

Terapi khelasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Terapi khelasi
Intervensi
Dua molekul deferasiroks, khelator yang dimasukkan lewat mulut. Bahan ini dapat mengikat besi dan digunakan untuk mengatasi kelebihan besi transfusional pada pengidap talasemia.

Terapi khelasi adalah prosedur medis yang menggunakan bahan-bahan khelasi untuk menghilangkan logam berat dari tubuh.[1] Terapi khelasi telah lama digunakan dalam bidang toksikologi klinis,[2] walaupun penggunaannya harus diawasi dengan sangat teliti karena cukup berisiko.[3] Salah satu risikonya adalah kematian.[4][5] Organisasi-organisasi kesehatan menyatakan bukti medis menunjukkan bahwa terapi ini hanya efektif untuk mengatasi keracunan logam berat dan tidak untuk keperluan yang lain.[4]

Jenis-jenis keracunan yang dapat diatasi dengan terapi ini adalah keracunan raksa akut, besi (termasuk dalam kasus talasemia),[6] arsen, timbal, uranium, plutonium dan logam-logam berat lainnya.[1][7] Terapi khelasi dilakukan secara intravena, intramuskular, atau lewat mulut (tergantung jenis keracunannya).[8] Bahan khelasi dapat mengikat logram berat dan mengeluarkannya lewat urin.

Jenis khelator

Khelator Kegunaan
Dimerkaprol
Asam dimerkaptosuksinat (DMSA)
Dimerkapto-propana sulfonat (DMPS)
  • Keracunan arsenik parah[9]
  • Keracunan raksa parah[9]
Penisilamin Khususnya untuk

Sebagai terapi adjunktif dalam kasus:

Asam etilenadiaminatetraasetat (kalsium dinatrium versenat) (CaNa2-EDTA)
Deferoksamin dan Deferasiroks
maltol, tiomaltol
  • Keracunan timbal(II)[10]

Catatan kaki

  1. ^ a b Aaseth, Jan; Crisponi, Guido; Anderson, Ole (2016). Chelation Therapy in the Treatment of Metal Intoxication. Academic Press. hlm. 388. ISBN 9780128030721. 
  2. ^ "Chelation: Therapy or "Therapy"?". poison.org. National Capital Poison Center. 6 May 2013 [2010]. Diakses tanggal 9 October 2013. 
  3. ^ Atwood, K.C., IV; Woeckner, E.; Baratz, R.S.; Sampson, W.I. (2008). "Why the NIH Trial to Assess Chelation Therapy (TACT) should be abandoned". Medscape Journal of Medicine. 10 (5): 115. PMC 2438277alt=Dapat diakses gratis. PMID 18596934. 
  4. ^ a b "Chelation Therapy". American Cancer Society. 1 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-05. Diakses tanggal 14 September 2013. 
  5. ^ "Deaths Associated with Hypocalcemia from Chelation Therapy - Texas, Pennsylvania, and Oregon, 2003-2005". www.cdc.gov. Diakses tanggal 2016-10-13. 
  6. ^ Hider, Robert C.; Kong, Xiaole (2013). "Chapter 8. Iron: Effect of Overload and Deficiency". Dalam Astrid Sigel, Helmut Sigel and Roland K. O. Sigel. Interrelations between Essential Metal Ions and Human Diseases. Metal Ions in Life Sciences. 13. Springer. hlm. 229–294. doi:10.1007/978-94-007-7500-8_8. 
  7. ^ Flora, Swaran J. S.; Pachauri, Vidhu (2010-06-28). "Chelation in Metal Intoxication". International Journal of Environmental Research and Public Health (dalam bahasa Inggris). 7 (7): 2745–2788. doi:10.3390/ijerph7072745. PMC 2922724alt=Dapat diakses gratis. PMID 20717537. 
  8. ^ "Natural Standard Professional Monograph". Natural Standard. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-13. Diakses tanggal 16 June 2009. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Masters, Susan B.; Trevor, Anthony J.; Katzung, Bertram G. (2008). Katzung & Trevor's Pharmacology: Examination & Board Review (edisi ke-8th). McGraw Hill Medical. hlm. 481–3. ISBN 0071488693. 
  10. ^ Farkas, Etelka; Buglyó, Péter (2017). "Chapter 8. Lead(II) Complexes of Amino Acids, Peptides, and Other Related Ligands of Biological Interest". Dalam Astrid, S.; Helmut, S.; Sigel, R. K. O. Lead: Its Effects on Environment and Health. Metal Ions in Life Sciences. 17. de Gruyter. hlm. 201–240. doi:10.1515/9783110434330-008.