Lompat ke isi

Theremin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.

Theremin adalah sebuah alat musik elektronik yang ditemukan pada tahun 1920, dan kemudian dipatenkan tahun 1928 oleh seorang ahli ilmu fisika bernama Lev Termen (Léon Theremin), dan masih dipakai hingga kini. Alat musik ini berasal dari Rusia. Di antara semua alat musik, Theremin ini cukup unik, karena untuk memainkannya tidak diperlukan kontak fisik secara langsung oleh pemainnya, jadi pemain Theremin cukup melambaikan tangannya di atas Theremin. Prinsip kerja Theremin adalah melalui frekuensi radio yang dihasilkan oleh antena pada Theremin dan kapasitor variabel yang menghasilkan frekuensi itu. Pada Theremin terdapat 2 frekuensi, dimana yang satu untuk mengatur pitch atau untuk memainkan nadanya, dan yang satu untuk mengatur volume. Gerakan tangan di dekat antena yang mengatur frekuensi mengubah sirkuit-sirkuit pada Theremin, yang kemudian mengontrol sinyal suara untuk disalurkan ke speaker. Suara yang dihasilkan oleh Theremin sering kali diasosiakan pada suara yang memiliki kesan menyeramkan (membuat merinding) sehingga kerap kali penggunaan Theremin dilakukan dalam pembuatan soundtrack dalam film seperti Miklos Rozsa's dalam film Spellbound and The Lost Weekend, Bernard Herrmann's dalam film The Day the Earth Stood Still yang digunakan juga dalam drama Midsomer Murders.

Sejarah

Theremin merupakan produk asli dari pemerintahan Rusia dalam penelitiannya tentang sensor indra. Instrumen ini ditemukan oleh seorang ahli fisika muda bernama Lev Sergeivich Termen (yang dikenal juga sebagai Leon Theremin) pada bulan Oktober 1920 sesaat setelah pecahnya perang sipil Rusia. Setelah memperoleh tanggapan yang positif dalam Konferensi Elektronik Moskow, Theremin diperagakan di hadapan Bolshevik, pemimpin Vladimir Lenin. Kemudian, Lenin terkesan dengan perangkat tersebut dan kemudian mulai mempelajarinya. Theremin kemudian dibawa keliling dunia dan diperkenalkan sebagai penemuan terbaru oleh Soviet dalam bidang teknologi musik elektronik. Setelah perjalanan yang panjang mengelilingi Eropa, Theremin kemudian semakin terkenal hingga ke Amerika Serikat, dan kemudian dipatenkan tahun 1928 (US1661058). Maka kemudian, Theremin memperoleh hak produk komersial dari RCA. Dalam komersialisasinya, walaupun Theremin tidak terlalu sukses di pasaran, alat musik ini cukup mempesona penduduk Amerika dan luar negeri lainnya. Selama tahun 1930-an, Lucie Bigelow Rosen bersama suaminya Walter Bigelow Rosen menyediakan bantuan finansial dan artistik untuk mendukung pengembangan dan peningkatan popularitas dari instrumen ini. Setelah popularitasnya yang mendadak di Amerika tersebut, setelah akhir dari perang dunia kedua, secara mendadak pula Theremin ditinggalkan dan menjadi tidak terpakai lagi oleh musisi. Penyebab utamanya adalah teknologi baru dalam bidang instrumen musik yang lebih mudah untuk dimainkan. Namun segelintir peminat Theremin tetap bertahan, salah satunya ialah Robert Moog. Dia memulai merakit sendiri perangkat Theremin pada tahun 1950, yaitu saat dia masih sebagai pelajar sekolah menengah pertama. Moog kemudian menerbitkan beberapa artikel tentang cara membuat theremin,dan menjual perlengkapan theremin yang dapat dirangkai sendiri oleh pembelinya. Saat ini, banyak perangkat Theremin, yang ditawarkan dan dijual secara daring melalui internet ataupun luring, bahkan beberapa produk diiklankan sebagai mainan.

Prinsip Pengoperasian

Theremin adalah instrumen musik yang sangat unik di mana dapat dimainkan tanpa ada kontak fisik dengan alat musik tersebut. Musisi berdiri di depan perangkat instrumennya dan menggerakan kedua tangannya di dekat dua antena logam. Jarak tangan dengan satu antena menentukan frekuensi (tinggi atau rendah), dan jarak antara tangan dengan antena lainnya menentukan amplitudo volume (besar atau kecil). Yang paling sering dilakukan, tangan sebelah kanan mengontrol frekuensi suara dan tangan sebelah kiri mengontrol volume suara, namun ada juga musisi yang melakukannya dengan terbalik. Theremin menggunakan prinsip heterodyne untuk menghasilkan sinyal audio. Kontak frekuensi dalam instrumen ini terdiri dari dua penggerak frekuensi radio. Masing-masing penggerak beroperasi dalam takaran frekuensi yang pasti. Frekuensi dari penggerak yang lainnya memutar dari kapasitor variabel dalam sebuah sirkuit L-C (induksi-kapasitas), yang mana juga merupakan bagian dari penggerak frekuensi radio dan menentukan frekuensinya. Perbedaan antara frekuensi dari dua penggerak dalam setiap momennya membolehkan penciptaan dari nada-nada yang berbeda dalam jangkauan frekuensi audio yang dihasilkan dalam sinyal audio yang dikirimkan ke pengeras suara. Untuk pengaturan volume, tangan lain dari musisi berfungsi sebagai pelat pemutar kapasitor variabel lainnya. Dalam hal ini, kapasitor mematikan bunyi dari penggerak lainnya. Jarak antara tangan musisi dengan antena pengontrol volume menentukan kapasitas dari volume theremin. Sirkuit yang telah modern didesain untuk menyederhanakan kompleksitas dari dua penggerak frekuensi radio dengan hanya meletakkan satu penggerak saja, sama dengan sirkuit volume theremin yang asli. Namun, kelemahannya, pendekatan ini biasanya tidak terlalu stabil dan tidak dapat mengubah frekuensi yang rendah.

Teknik Permainan

Theremin mudah dipelajari namun terkenal sukar untuk dikuasai. Pemain theremin menampilkan dua tantangan, yaitu mampu mengendalikan tinggi dan rendahnya nada tanpa pedoman (tanpa kunci atau posisi jari), serta meminimalisir portamento (nada yang tergelincir) yang tidak diharapkan dalam instrumen ini. Kontrol nada dalam theremin sangat menantang karena, seperti biola atau trombone, sebuah theremin menghasilkan nada dalam beragam pola nada sepanjang jangkauan keseluruhannya. Tidak seperti alat musik lainnya, theremin tidak memiliki umpan balik secara fisik seperti senar pada gitar, tuts pada piano, ataupun kolom dalam alat musik tiup. Pemain theremin harus bergantung pada apa yang terdengar, dan hanya dapat melakukan koreksi pada titi nada ketika volumenya tidak nol. Dalam theremin, keseluruhan jangkauan titi nada dikendalikan oleh jarak antara tangan atau jari pemain dengan antena di udara. Kemampuan untuk mengukur dan mengendalikan posisi tersebut secara tepat sangat dibutuhkan oleh pemain theremin.

Penggunaan Theremin

Musik Konser Theremin popular digunakan oleh golongan perintis atau pelopor dalam dunia musik karena rasa kebebasan terhadap struktur komposisi yang konvensionaldan tradisional. Theremin juga ditampilkan sebagai alat musik klasik dan juga sering kali digunakan dalam improvisasi terhadap musik jazz. Komposer konser musik yang telah menggubah komposisi mereka dengan menggunakan theremin termasuk Lera Auerbach, Bohuslav Martinů, Dmitri Shostakovich, Charles Ives, Olesya Rostovskaya, Percy Grainger, Christian Wolffabella LVIII, Joseph Schillinger, Alan Hovhaness, Edgar Varese, Moritz Eggert, Iraida Yusupova, Jorge Antunes, Vladimir Komarov, Anis Fuleihan dan Dalit Warshaw. Sebuah komposisi konser terbaru yang menggunakan theremin berjudul The Little Mermaid yang digubah oleh Lera Auerbach. Komposisi ini merupakan hasil produksi selama tiga jam di mana suara yang diproduksi oleh theremin dihasilkan seolah-olah sebagai suara putri duyung. Komposer theremin lainnya yang juga popular ialah Lydia Kavina. Dia adalah seorang komposer yang juga pelatih theremin ternama dari Rusia. Kavina merupakan keponakan dari salah satu sepupu Leon Theremin. Daftar komposisi yang dibuatnya terdiri dari mayoritas musik klasik dan neo-klasik, yang mana banyak di antaranya ditulis dalam bentuk instrumen. Di Amerika Serikat, Pamelia Kurstin tampil sebagai thereminist dengan gaya inovatif yaitu menggabungkan musik klasik dan jazz, bersamaan juga dengan musik etnik tradisional dengan rock baru.

Dalam komposer Musik elektronik yang akan disebutkan pada Jean Ven Robert Hal seorang Italia nasional yang menggunakan Theremin di "Laser Hal 1 (Part. 1)", dan Jean Michel Jarre di "Oxygène 10".

Musik Popular Theremin mulai digunakan dalam musik popular sejak akhir tahun 1940 yaitu ditandai oleh kolaborasi dari Samuel Hoffman dan Harry Revel, dan berlanjut hingga saat ini. Jimmy Page dari band '''Led Zeppelin''' menggunakan sebuah variasi dengan theremin selama penampilannya dalam musik Whole Lotta Love dan No Quarter. Theremin digabungkan dengan dawai gitar tahun 1977, dan digunakan juga sebagai soundtrack film Death Wish II yang dirilis tahun 1982.

Film Seorang Rusia bernama Dmitri Shostakovich merupakan komposer pertama yang menggunakan theremin sebagai bagian dari karya orkestra yang digunakan sebagai musik latar dalam film Odna pada tahun 1931. Selain banyak digunakan dalam gubahan musik klasik, alat musik ini juga banyak dipakai dalam film, seperti Spellbound, The Red House, The Lost Weekend (ketiganya ditulis oleh Miklós Rózsa, komposer pertama yang menggunakan theremin dalam film ''Hollywood''), The Spiral Staircase, The Day the Earth Stood Still, The Thing (From Another World), The Ten Commandments (1956), Monster House, Ed Wood dan The Machinist (keduanya merupakan gubahan Lydia Kavina).

Referensi