Warak ngendog
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Warak_ngendog%2C_in_the_collection_of_the_Great_Mosque_of_Central_Java%2C_2014-06-19.jpg/220px-Warak_ngendog%2C_in_the_collection_of_the_Great_Mosque_of_Central_Java%2C_2014-06-19.jpg)
Warak ngendog (burung bertelur) adalah sebuah makhluk mitologi yang berbentuk seekor badak yang membawa telur-telur di punggungnya. Dirayakan pada Perayaan Dugderan setiap tahun pada 23 September beberapa hari sebelum hari raya Ramadan, makhluk tersebut diyakini mewakili tiga kelompok etnis berbeda di Semarang: Jawa, Tionghoa dan Arab. Kepalanya seperti naga (Tionghoa), badannya adalah perpaduan buraq (hewan istimewa berbentuk kuda bersayap dengan kepala manusia yang diyakini membawa Muhammad ke Sidratil Muntaha -> Arab) dan kambing (Jawa).
Makhluk tersebut dideskripsikan setengah jerapah, setengah singa, setengah naga Tionghoa, setengah kuda dan setengah burung dan dijadikan mainan populer di kalangan anak-anak yang dimainkan pada perayaan tersebut.
Referensi
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Wikivoyage-Logo-v3-icon.svg/40px-Wikivoyage-Logo-v3-icon.svg.png)