Hidayat Lamakarate
Hidayat Lamakarate | |
---|---|
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah | |
Masa jabatan 11 Agustus 2017 – 4 September 2020 | |
Presiden | Joko Widodo |
Gubernur | Longki Djanggola |
Pengganti Mulyono (Plh.) | |
Penjabat Wali Kota Palu | |
Masa jabatan 12 Oktober 2015 – 17 Februari 2016 | |
Penjabat Bupati Banggai Laut | |
Masa jabatan 22 April 2013 – 22 April 2015 | |
Pendahulu Jabatan dibentuk Pengganti Furqanuddin Masulili (Pj.) | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 8 Oktober 1970 Palu, Sulawesi Tengah |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Winiar Ratana Kamdani |
Anak | 4 |
Tempat tinggal | Jl. Cendrawasih, Kota Palu |
Almamater | |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. H. Mohammad Hidayat Lamakarate, S.I.P., M.Si. (lahir 8 Oktober 1970) adalah birokrat Indonesia yang menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sejak 11 Agustus 2017 hingga 4 September 2020.[1] Sebelumnya, ia menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Ia juga pernah menjadi Penjabat Wali Kota Palu[2][3] dan Penjabat Bupati Banggai Laut.[4]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Hidayat lahir sebagai anak kedua dari lima putra bersaudara. Ayahnya Baso Lamakarate adalah Wali Kota Palu periode 2000-2004. Ayahnya keturunan Tandjumbulu, Raja Tojo. Sementara ibunya Maemuna Basgefan, adalah seorang perempuan keturunan Arab di Parigi.[5]
Hidayat menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya Palu. Ia lulus dari SDN 1 Palu (1982), SMPN 2 Palu (1985), dan SMAN 2 Palu (1988). Hidayat lulus tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan memulai karier dengan pangkat II/A (1989). Ia lalu merantau dan menyelesaikan pendidikan D3 (sarjana muda) di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, Makassar (1992). Ia lalu meraih gelar S1 Jurusan Politik dari Institut Ilmu Pemerintahan, Jakarta (1997). Ia menyelesaikan studi pascasarjana S2 dari Universitas Padjajaran, Bandung (2004). Ia meraih gelar S3 dari Universitas Tadulako, Palu (2019).[6]
Karier birokrat
[sunting | sunting sumber]Hidayat pertama kali mendapat jabatan Kepala Sub Bagian Mutasi pada 9 Juni 1997 lalu Kepala Sub Bagian Mutasi pada 10 November 1997. Keduanya berada di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Ia lalu dimutasi ke Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Palu sebagai Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana pada 29 Juni 2001.[6]
Ia lalu diangkat sebagai Camat Palu Timur (2003—2006). Ia kembali ke Setda sebagai Kabag Kepegawaian Kota Palu (2006—2007). Ia dipindahkan menjadi Kabid Pengembangan Karier BKD Kota Palu (2007—2009). Kemudian Ia diangkat sebagai Sekretaris DPRD Kota Palu (2009— 2010). Ia menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu (2010—2012). Ia kembali ke provinsi sebagai Kepala BKD Provinsi Sulteng (2012). Saat masih menjadi kepala, ia diamanahi sebagai Penjabat Bupati Banggai Laut (2013) yang pertama untuk mempersiapkan kabupaten baru yang mandiri. Ia juga menjadi Penjabat Wali Kota Palu (2015). Ia lalu diangkat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik (2015—2016). Terakhir ia menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (2016—2020).[6]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Hidayat menikah dengan perempuan kelahiran Yogyakarta, 1975 bernama Winiar Ratana Kamdani pada tahun 1997. Istrinya menjadi Anggota DPRD Sulawesi Tengah periode 2019—2024 dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai empat orang putra bernama M. Imam Ambar Kusuma (lahir 1998), Moh. Sultan Rafi (lahir 2003), Moh. Fauzi Syahputra (lahir 2006), dan Moh. Gazali Abimanyu Lamakarate (lahir 2018).[6]
Karier politik
[sunting | sunting sumber]Hidayat memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mendaftar sebagai Calon Gubernur Sulawesi Tengah tahun 2020. Pada Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah 2020, Hidayat berpasangan dengan Bartholomeus Tandigala yang juga berlatar belakang birokrat aktif dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah. Pasangan yang dikenal luas dengan singkatan "HEBAT" ini diusung oleh dua partai politik yaitu Partai Gerindra dan PDI Perjuangan, serta didukung lima partai politik non parlemen yaitu PBB, Partai Berkarya, PKPI, PSI, dan Partai Gelora.
Hasilnya, Hidayat dan Bartholomeus memperoleh 604.033 suara atau sekitar 40 persen. Sedangkan lawannya yakni Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir unggul dengan 891.334 suara atau sekitar 60 persen.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-30. Diakses tanggal 2020-10-31.
- ^ AFD (19 Oktober 2015). "Hidayat Lamakarate dilantik jadi Penjabat Wali Kota Palu". Berita Palu. Palu. Diakses tanggal 20 Februari 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Hidayat Lamakarate Penjabat Wali kota Palu". Pemerintah Kota Palu. Pemerintah Kota Palu. 16 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-02. Diakses tanggal 20 Februari 2016.
- ^ "Mendagri Lantik Pejabat Bupati Banggai Laut". harianjayapos.com. 3 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-14. Diakses tanggal 26 Desember 2016.
- ^ https://jafarbuaisme.com/silsilah-hidayat-lamakarate-dari-tojo-unauna-parigi-tavaeli-hingga-sigi-dan-tolitoli/
- ^ a b c d http://bkd.sultengprov.go.id/index.php/2019/10/08/selamat-ulang-tahun-bapak-dr-moh-hidayat-lamakarate-m-si/
- ^ Salim, Udin (22 Desember 2020). "Cudi-Ma'mun Hanya Kalah di 4 Daerah". metrosulawesi.id. Diakses tanggal 19 Maret 2021.