Terung hutan
Mengalihkan ke:
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. (Maret 2020) |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Terung hutan
| |
---|---|
Terung hutan (') adalah tanaman perdu kecil yang tumbuh tegak, tinggi tanaman sekitar 5 m atau kurang dari 2 m. Memiliki ciri batang bulat, berkayu , bercabang – cabang, hampir semua bagian tumbuhan berduri jarang dan percabangan simpodial warna putih kotor. Daunnya berbentuk bulat telur (tunggal), berwarna hijau, tepi rata, ujung meruncing dan panjang daun sekitar 27 – 30 cm dan lebar 20 – 24 cm, pertulangan menyirip dan ibu tulang daun berduri. Bunga manjemuk, berbentuk bintang, kelopak berbulu, yang bertajuk 5 dan benang sari 5, bentuk runcing, panjang 5 mm, warna hijau muda, panjang tangkai kira-kira 1 mm dan kepala sari panjangnya 6 mm bentuk jarum, berwarna kuning. Tangkai putih 1 cm berwarna putih dan kepala putik warna kehijauan. Buah berjenis buni, bentuk bulat kecil, buahnya berwarna hijau bila tua akan berwarna jingga. Biji pipih kecil, licin, warna kuning pucat. Akar tunggang berwarna kuning pucat.
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Kingdom : Plantae
Devisi : Tracheobionta
Kelas : Mangnoliopsida
Orde : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum torvum Swartz
Habitat dan Penyebaran
[sunting | sunting sumber]Terong hutan (Solanum torvum Swartz) spesies ini menyebar luas di wilayah Asia dan tropis Indonesia, Papua. Tumbuh liar di hutan semak dan hutan terbuka. Hidup di dataran rendah sampai dataran tinggi pada 1600 m.dpl. Pada tanah yang gembur atau berbatuan dengan air yang cukup.
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Secara Tradisional menurut masyarakat Timika, Papua buah dari terong hutan dapat dijadikan bahan alami untuk menahan kesuburan pria (inaktif-sperma) secara temporer atau sementara selama kurang lebih 40 hari di komsumsi, apabila terong hutan dihentikan maka pria tersebut akan kembali normal (sebagai kontrasepsi alamiah).
Selain itu, terong hutan (Solanum torvum Swartz) dapat mengobati mata memperjelas penglihatan, digunakan sebagai antioksida, mengobati kepala pusing, mengatasi kurangnya nafsu makan, mengatasi tekanan darah tinggi, dan melancarkan sirkulasi.[1]
Kandungan kimia dan aktifitas farmakologi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan penelitian, telah dilakukan terhadap kandungan kimia dari ekstrak n-heksan buah Terong hutan (Solanum torvum Sw.). Dari hasil penelitian diketahui bahwa buah terong hutan mengandung senyawa flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid yang mempunyai gugus O-H, C=0, C==C alifatik, C-H alifatik dan tidak mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi mempunyai aktivitas pembersih superoksida dan antioksidan (Elfahmi dkk., 2007).
Selain itu, Kandungan kimia tanaman ini yang diketahui antara lain:
- Buah mentah: Klorogenin, sisalogenon, torvogenin, vitamin A.
- Buah kering: solasonin 0,1 %.
- Daun: neo-klorogenin, panikolugenin, solanin, solasodin, chlorogenin.
- Akar: mengandung jurubine.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Pongtiku, Arry. Buku Tumbuhan Kearifan Lokal Papua.pdf (PDF) (dalam bahasa Inggris).