Antonio del Pollaiolo
Nama dalam bahasa asli | (it) Antonio del Pollaiuolo |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 17 Januari 1429 Firenze |
Kematian | 4 Februari 1498 (69 tahun) Roma |
Tempat pemakaman | San Pietro in Vincoli Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Seni pahat |
Pekerjaan | pelukis, arsitek, penggambar, Pandai emas, seniman grafis, pemahat, engraver (en) , medalist (en) |
Murid dari | Andrea del Castagno dan Bartolo di Michele (en) |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Keluarga | |
Saudara | Piero del Pollaiolo |
Antonio del Pollaiolo (lahir 17 Januari 1429/1433, wafat 4 Februari 1498), juga dikenal dengan nama Antonio di Jacopo Pollaiuolo atau Antonio Pollaiolo, adalah seorang pelukis, pematung, pengukir dan tukang emas Italia pada zaman Renaissance.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Antonio lahir di Florensia. Saudaranya, Piero, juga seorang seniman, dan keduanya sering bekerja bersama. Karya-karya mereka menunjukkan pengaruh gaya klasik dan ketertarikan terhadap anatomi manusia. Konon, kedua bersaudara ini pembedahan mayat sendiri untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai anatomi tubuh manusia. Mereka mengambil nama julukan mereka dari pekerjaan dagang ayah mereka yang menjual ayam (pollaio dalam Bahasa Italia berarti kandang ayam betina). Pelajaran pertama Antonio menjadi tukang emas dan pandai besi adalah dari ayahnya atau dari Andrea del Castagno. Andrea mungkin juga mengajari Antonio bagaimana cara melukis.
Beberapa karya lukis Antonio menunjukkan brutalitas di mana karakteristiknya bisa dipelajari di lukisan Santo Sebastian, dilukis antara tahun 1473-1475 untuk Kapel Pucci milik Basilica della Santissima Annunziata di Florensia. Namun sebaliknya, lukisannya akan wanita menggambarkan sebuah ketenangan dan perhatian yang mendalam terhadap rincian model pakaian, sebagaimana norma dari gambar orang di akhir abad ke-15.
Antonio meraih sukses terbesarnya sebagai seorang pematung dan pandai besi. Pemberian penghargaan seluruhnya kepada dirinya atas karya-karyanya tidak bisa dipastikan karena Piero saudaranya banyak melakukan pekerjaan bersama dengan Antonio. Ia hanya meninggalkan satu ukiran yang masih ada saat ini, "Pertempuran Para Pria Telanjang", namun ukuran dan kesempurnan ukiran ini membawa seni cetakan Italia ke tingkat yang lebih tinggi, dan menjadi salah satu cetakan paling terkenal dari zaman Renaissance.
DI tahun 1484 Antonio pindah ke Roma, di mana ia membuat makam Paus Siktus IV yang saat ini berada di Basilika Santo Petrus (diselesaikan tahun 1493), sebuah komposisi di mana sekali lagi ia melahirkan kualitas sesuatu yang berlebih dari ciri-ciri anatomi tubuh seseorang. Pada tahun 1496 ia pergi ke Florensia untuk memberikan sentuhan terakhir pada pengerjaan sakristi Santo Spirito.
Antobio meninggal dunia di Roma sebagai orang kaya, setelah baru saja ia menyelesaikan mausoleum Paus Innosensius VIII, juga di Basilika Santo Petrus, dan dimakamkan di dalam Gereka San Pietro di Vincoli di mana sebuah monumen didirikan baginya di dekat monumen saudaranya.
Kontribusi utamanya pada gaya lukis Florensia terdapat di dalam analisisnya terhadap tubuh manusia yang sedang bergerak atau sedang berada dalam kondisi tegang ototnya. Namun ia juga memberikan kontribusi penting sebagai salah satu orang pertama yang tertarik pada pelukisan pemandangan alam. Salah satu murid-muridnya adalah Sandro Botticelli.