Barbel (perhiasan)
Barbel adalah jenis anting atau perhiasan tindik yang terdiri dari suatu batang logam (atau bahan lainnya), dan sepasang bola atau pengganjal pada kedua ujungnya. Anting ini disebut barbel karena bentuk awalnya yang lurus membuatnya tampak seperti alat olahraga yang disebut barbel. Kini barbel tidak hanya berbentuk lurus, tapi juga melengkung (curved barbell; biasanya dipasang pada tindik pusar) dan melingkar seperti ladam (circular barbell atau horshoe barbell).
Ia pertama kali diciptakan oleh Horst Streckenbach (alias "Tattoo Samy") dan Manfred Kohrs, seniman tato dari Jerman, pada tahun 1970-an.[1] Samy memperkenalkannya kepada Jim Ward, penindik profesional dari Amerika Serikat, yang melakukan eksperimen tentang tindik dan mempopulerkan tren tindik kepada publik.[2]
Bahan dan pemasangan
[sunting | sunting sumber]Barbel biasanya terbuat dari logam yang anti-alergi dan sering digunakan untuk membuat perhiasan tindik. Batang yang lebih fleksibel biasanya terbuat dari Politetrafluoroetilena atau "teflon". Bola-bola atau manik-maniknya dapat memakai bahan-bahan lain atau berbeda dari batangnya, karena tidak menembus permukaan kulit. Barbel yang dibuat untuk tindik pusar biasanya memiliki bola atau pengganjal yang berbeda satu sama lain―satunya berukuran lebih kecil dan satunya lagi lebih besar―dengan ukuran yang lebih kecil biasanya ditempatkan pada posisi atas saat pemasangan anting.
Barbel lazimnya dipasang dengan cara memutar/memelintir bola atau pengganjalnya seperti membuka sekrup. Ulir sekrup pada barbel bisa terletak pada batang logam itu sendiri (external thread barbell). Pada beberapa jenis barbel, batangnya memiliki lubang untuk menerima sekrup yang menonjol pada bola/pengganjalnya (internal thread barbell).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Marcel Feige: Das Tattoo-und Piercing Lexikon, ISBN 3-89602-209-1, S. 282
- ^ Ward, Jim (23 January 2004). "In the beginning there was Gauntlet". Toronto: BMEZINE.COM. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2012. Diakses tanggal 2010-11-22.