Lompat ke isi

Danau hipersalin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kolam Gaet'ale, perairan paling asin di Bumi.
Danau Assal, salah satu danau paling asin di luar benua Antarktika.

Danau hipersalin adalah sebuah perairan yang terkurung oleh daratan dan memiliki konsentrasi sodium klorida atau garam yang signifikan. Tingkat salinitas di danau-danau hipersalin dapat melampaui air samudera yang memiliki salinitas 3.5%.[1] Akibat kandungan garam yang tinggi, air di danau-danau hipersalin mampu memberikan gaya apung yang besar.[2]

Danau hipersalin dapat ditemui di semua benua, terutama pada daerah-daerah yang kering.[3] Terdapat dua danau subglasial di Tudung Es Devon, Arktik yang tergolong sebagai danau hipersalin.[4] Sementara itu di Antarktika, terdapat beberapa perairan hipersalin besar, salah satunya Danau Vanda di Lembah Kering McMurdo yang memiliki salinitas hingga 35% (10 kali lebih asin daripada air laut pada umumnya).[5]

Perairan paling asin di dunia adalah Kolam Gaet'ale di Depresi Danakil, Afar, Etiopia. Air di Kolam Gaet'ae dapat memiliki salinitas hingga 43%, atau sekitar 12 kali lebih asin daripada air laut.[6] Perairan-perairan lain yang memiliki salinitas tinggi adalah Danau Assal di Djibouti yang memiliki salinitas hingga 34,8%,[7] Laut Mati dengan salinitas 34.2% pada tahun 2010, dan Danau Garam Besar di negara bagian Utah, AS dengan salinitas 5–27%. Laut Mati yang terletak di perbatasan antara Israel, Palestina, dan Yordania merupakan danau hipersalin yang paling terkenal sekaligus terdalam di dunia.[8] Danau Garam Besar di Utah memiliki luas permukaan tiga kali lebih besar daripada Laut Mati, tetapi memiliki dasar yang lebih dangkal dan mengalami fluktuasi salinitas yang lebih besar. Salinitas paling tinggi yang pernah tercatat adalah 29% atau sekitar 8,28 kali salinitas air laut pada tahun 1963, ketika ketinggian muka air di danau ini mencapai titik terendahnya. Ketika tinggi muka air di Danau Garam Besar berada pada titik tertingginya, salinitas air danau akan menurun drastis hingga mencapai 6% atau hanya 1,7 kali lebih asin daripada air laut.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rich, Virginia I.; Maier, Raina M. (2015-01-01). Pepper, Ian L.; Gerba, Charles P.; Gentry, Terry J., ed. Environmental Microbiology (Third Edition) (dalam bahasa Inggris). San Diego: Academic Press. hlm. 134. doi:10.1016/b978-0-12-394626-3.00006-5. ISBN 978-0-12-394626-3.  Hypersaline environments have higher salinities than seawater (≈35‰) and may even be salt saturated.
  2. ^ Klein, Chris (2019-12-23). "Why you float better in salt water than in fresh water waves". Wave Pool Magazine - For your curiosity and stoke (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-08. 
  3. ^ Hammer, Ulrich T. (1986). Saline lake ecosystems of the world. Springer. ISBN 90-6193-535-0. 
  4. ^ Muzyka, Kyle (11 April 2018). "Super salty lakes discovered in Canadian Arctic could provide window into life beyond Earth". CBC News. Diakses tanggal 11 April 2018. 
  5. ^ Priscu, John C.; Priscu, Linda R.; Vincent, Warwick F.; Howard‐Williams, Clive (1987). "Photosynthate distribution by microplankton in permanently ice-covered Antarctic desert lakes1". Limnology and Oceanography (dalam bahasa Inggris). 32 (1): 260–270. doi:10.4319/lo.1987.32.1.0260. ISSN 1939-5590.  Anoxia, relatively warm water, and high salinity (> 10 times that of seawater in Lake Vanda)
  6. ^ Perez, Eduardo; Chebude, Yonas (April 2017). "Chemical Analysis of Gaet'ale, a Hypersaline Pond in Danakil Depression (Ethiopia): New Record for the Most Saline Water Body on Earth". Aquatic Geochemistry. 23 (2): 109–117. doi:10.1007/s10498-017-9312-z. 
  7. ^ Quinn, Joyce A.; Woodward, Susan L., ed. (2015). Earth's Landscape: An Encyclopedia of the World's Geographic Features [2 volumes]. ABC-CLIO. hlm. 9. ISBN 978-1-61069-446-9. 
  8. ^ Stiehl, Thorsten; Rullkötter, Jürgen; Nissenbaum, Arie (2005-09-01). "Molecular and isotopic characterization of lipids in cultured halophilic microorganisms from the Dead Sea and comparison with the sediment record of this hypersaline lake". Organic Geochemistry (dalam bahasa Inggris). 36 (9): 1242–1251. doi:10.1016/j.orggeochem.2005.05.002. ISSN 0146-6380. 
  9. ^ Stephens, Doyle W. (1990). Comín, Franciso A.; Northcote, Thoma G., ed. "Changes in lake levels, salinity and the biological community of Great Salt Lake (Utah, USA), 1847–1987". Saline Lakes. Developments in Hydrobiology (dalam bahasa Inggris). Dordrecht: Springer Netherlands: 140. doi:10.1007/978-94-009-0603-7_13. ISBN 978-94-009-0603-7.  The brine has contained as much as 29 percent salt when the lake was at its historic low in 1963, but when the lake peaked in 1986, the salinity of the main southern part of the lake was about 6 percent.