Faustina Minor
Faustina yang Muda | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Augusta | |||||||||
Permaisuri Kekaisaran Romawi | |||||||||
Berkuasa | 7 Maret 161 – 175 (bersama Lucilla dari tahun 164–169) | ||||||||
Pendahulu | Faustina yang Tua | ||||||||
Penerus | Bruttia Crispina | ||||||||
Kelahiran | 21 September ca 130 Roma, Kekaisaran Romawi | ||||||||
Kematian | 175/76 (umur ca 45) Halala, Kapadokia, Kekaisaran Romawi | ||||||||
Pemakaman | |||||||||
Pasangan | Marcus Aurelius (m. 145) | ||||||||
Keturunan | Annia Aurelia Galeria Faustina Gemellus Lucillae Lucilla, Permaisuri Romawi Titus Aelius Antoninus Titus Aelius Aurelius Hadrianus Domitia Faustina Fadilla Cornificia Faustina Titus Aurelius Fulvus Antoninus Commodus, Kaisar Romawi Marcus Annius Verus Caesar Vibia Aurelia Sabina | ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Dinasti Nerva–Antoninus | ||||||||
Ayah | Antoninus Pius | ||||||||
Ibu | Faustina yang Tua |
Annia Galeria Faustina Minor (lahir kemungkinan tanggal 21 September sekitar tahun 130 M - 175/176 M[1]) adalah putri Kaisar Romawi Antoninus Pius dan permaisurinya, Faustina Maior . Ia juga kemudian menjadi Permaisuri Romawi setelah menikahi sepupunya, Kaisar Romawi Markus Aurelius. Pernikahannya dengan Markus Aurelius menghasilkan banyak keturunan, termasuk Commodus yang kelak akan menjadi Kaisar Romawi.
Pada tahun 175 M, setelah mendengar kabar burung mengenai kematian Markus Aurelius, Jenderal Avidius Cassius dinyatakan sebagai Kaisar Romawi di Mesir.[2] Sumber sejarah menunjukkan bahwa tindakan Cassius didorong oleh Faustina yang merasa khawatir akan kesehatan suaminya dan mengira bahwa ia akan segera menjemput ajalnya, terutama mengingat bahwa putra Faustina, Commodus, masih berumur 13 tahun.[2][3] Ia juga menginginkan seseorang yang dapat menyeimbangi klaim Tiberius Claudius Pompeianus.[4] Bukti-bukti sejarah, termasuk Meditationes karya Markus Aurelius sendiri, menunjukkan bahwa Markus saat itu memang sakit,[4] tetapi kabar burung mengenai kematiannya tidak benar dan kemudian ia sembuh dari penyakitnya. Setelah "berkuasa" selama tiga bulan dan enam hari, Cassius dibunuh oleh seorang kenturion;[5] kepalanya lalu dikirim ke Marcus Aurelius, yang menolak untuk melihatnya dan memerintahkan agar kepala tersebut dikebumikan.[3] Mesir kembali mengakui Markus sebagai kaisar pada 28 Juli 175.[5]
Faustina sendiri meninggal dunia pada musim dingin tahun 175 M. Markus Aurelius sangat berduka dan jenazah Faustina dikebumikan di Mausoleum Hadrian di Roma. Sosok Faustina lalu didewikan: patungnya ditempatkan di Kuil Venus di Roma dan sebuah kuil dipersembahkan untuknya. Nama permukiman Halala diubah menjadi Faustinopolis dan Aurelius membuka sekolah untuk anak perempuan yatim piatu yang bernama bernama Puellae Faustinianae atau 'Gadis-gadis Faustina'.[6] Pemandian Faustina di Miletus juga dinamai darinya.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Levick 2014, hlm. 172.
- ^ a b Birley 2001, hlm. 184.
- ^ a b Smith 1870, hlm. 441.
- ^ a b Birley 2001, hlm. 185.
- ^ a b Birley 2001, hlm. 189.
- ^ "Life of Marcus Aurelius", Historia Augusta, 26.4–9, diakses tanggal 31 March 2014
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Birley, Anthony R. (2000). Marcus Aurelius: A Biography. ISBN 0415171253.
- Birley, Anthony (2001). Marcus Aurelius: A Biography. Roman Imperial Biographies. London and New York: Taylor & Francis e-Library. ISBN 978-0-415-17125-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 2021-01-10.
- Levick, Barbara (2014). Faustina I and II: Imperial Women of the Golden Age. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-537941-9.
- Minaud, Gérard (2012). "Ch. 8, La vie de Faustine, femme de Marc-Aurèle". Les vies de 12 femmes d’empereur romain - Devoirs, Intrigues & Voluptés (dalam bahasa French). Paris: L’Harmattan. hlm. 189–210.
- Priwitzer, Stefan (2008). Faustina minor – Ehefrau eines Idealkaisers und Mutter eines Tyrannen quellenkritische Untersuchungen zum dynastischen Potential, zur Darstellung und zu Handlungsspielräumen von Kaiserfrauen im Prinzipat. Tübinger althistorische Studien, 6. Bonn: Dr. Rudolf Habelt.
- Scriptores Historiae Augustae (nominally Julius Capitolinus), Marcus Antoninus xix.1–9, xxvi.4–5, 7–9, xxix.1–3
- Smith, William (1870). Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology.