Lompat ke isi

Gurun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tampilan khas suatu gurun.
Gurun Atacama.

Dalam istilah geografi, gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun.[1] Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara saksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun.[2]

Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Secara garis besar gurun terbagi atas empat jenis; gurun dingin, gurun pesisir, gurun panas dan kering, serta gurun semi-arid atau semi-gersang.[3]

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering atau terpapar oleh pengikisan. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil. Air tanah di gurun cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.

Persebaran bioma gurun banyak terdapat di wilayah Afrika Utara (Sahara), Amerika Utara (Great Basin), Australia (Gibson), dan sebagainya.

Lingkungan biotik:

  • Flora: Tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kering (xerofit) seperti kaktus, pohon kurma, dan zaitun.
  • Fauna: Hewan besar yang mampu menyimpan air seperti unta, sedangkan hewan kecil hanya aktif pada pagi dan malam hari di mana pada siang harinya bersembunyi di lubang-lubang seperti ular, tikus, kadal, dan serangga.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Society, National Geographic (2011-10-19). "desert". National Geographic Society (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-09. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  2. ^ Pattinaja, Ivonne Indrajati (2019). Ensiklopedia Kelautan Dan Perikanan. Sidoarjo: Zifatama Jawara. hlm. 142. ISBN 9786025815645. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  3. ^ Archaeology, Matthew Mason. "Deserts as Ecosystems: Why They Need Protecting | EnvironmentalScience.org" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-26. Diakses tanggal 2020-12-27.