Lompat ke isi

Mukjizat Cinta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mukjizat Cinta
Genre
PembuatGenta Buana Paramita
Ditulis olehMega Emmela
Chelvia CH Meizar
SutradaraKenneth Timothy Leoganda
PemeranRevi Mariska
Aditya Firmansyah
Afdhal Yusman
Arif Rahman
Alenta S. Hombing
Sally Marcellina
Choky Andriano
Lagu pembukaRinduku Cintamu — Vagetoz
Lagu penutupRinduku Cintamu — Vagetoz
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. episode13
Produksi
ProduserBudhi Sutrisno
Lokasi produksiJakarta
Pengaturan kameraAndy Rusdianto
Durasi19.00-20.00 (1 Jam)
Rumah produksiGenta Buana Paramita
DistributorGenta Buana Paramita
Rilis asli
JaringanMNCTV
RilisSenin,3 Agustus 2009 –
Jum'at,14 Agustus 2009

Mukjizat Cinta adalah serial televisi Indonesia yang diproduksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana pada tahun 2009 di MNCTV. Serial ini disturadarai oleh Kenneth Timothy Leoganda dan dibintangi oleh Revi Mariska dan Aditya Firmansyah.

Zakia dan Bimo akan segera melangsungkan akad pernikahan. Namun, saat akan berangkat ke tempat diselenggarakannya pernikahan, rombongan pengantin berhadapan dengan rombongan pembawa jenazah Waty. Kedatangan jenazah Waty membuat Anto terguncang dan marah pada Bimo yang menyebabkan kematian Waty. Pertengkaran Bimo dan Anto hampir saja membuat Zakia terluka. Untung saja Topan cepat menolong Zakia.

Pernikahan tetap terlaksana walaupun ada beberapa pertanda buruk pada saat upacara. Setelah selesai pernikahan, Topan berkabung atas kematian Waty dan menawarkan uang duka kepada Paijo. Namun, Paijo menolak menolak pemberian Topan. Di saat yang sama, Zakia meminta izin kepada Satrio agar Waty dimakamkan di pemakaman Suryobroto. Akan tetapi hal itu justru membuat keluarga Suryobroto menjadi tidak simpatik padanya, terutama Eyang dan Tata (ibu Bimo). Walaupun Zakia sudah mendapat izin dari Satrio, hal itu hanya sia-sia belaka. Karena rencana Bimo untuk menggagalkan pemakamkan Waty di pemakaman keluarga telah berhasil.

Delima meninggalkan Zakia di pemakaman seorang diri pada saat hujan deras. Untunglah Topan datang menyelamatkan Zakia berkat informasi dari pembantunya. Karena hal tersebut, Bimo pun salah paham dengan hubungan Topan dan Zakia.

Di lain pihak, Anto berencana membalas dendam kepada keluarga Suryobroto atas kematian Waty. Rencananya itu akan dijalankannya dengan menggunakan Intan sebagai alat.

Hukuman yang diberikan kepada Zakia membuat Topan geram. Usaha terakhir sebagai bentuk protes Topan atas hukuman Zakia adalah dengan meninggalkan rumah keluarga Suryobroto. Bujukan Zakia tidak cukup kuat untuk mencegah apalagi mengajak kembali Topan kembali ke rumah keluarga Suryobroto. Kepergian Topan membuat Zakia semakin menderita, karena hanya Topan yang selalu melindunginya. Bimo sama sekali tidak peduli dengan penderitaan Zakia yang sedang mengandung anak kandungnya. Bimo malah mengurung Zakia di kamar kosong karena Zakia mencurigai Bimo berselingkuh dengan Lenny.

Kepergian Topan malah semakin membuat Eyang Suryobroto marah. Namun, Topan diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki tingkah lakunya dan kembali ke rumah keluarga Suryobroto.

Zakia hampir saja celaka karena tanpa diduga-duga muncul seekor ular di kamar tempat ia dikurung. Topan berulangkali ingin mengeluarkan Zakia, tetapi usaha Topan selalu dihalangi oleh Bimo dan Delima.

Intan sedih karena Yadi mengakui Maya sebagai kekasihnya. Zen marah karena Maya memilih Bimo. Zen pun ingin mencelakakan Bimo dan mendorongnya ke jurang. Apakah Bimo selamat?

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]