Scirtothrips dorsalis
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Scirtothrips dorsalis
| |
---|---|
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Scirtothrips dorsalis J. Douglas Hood, 1919 |
Scritothrips dorsalis adalah hama yang menyerang berbagai jenis tanaman sayuran, buah-buahan, dan kapas. Hama ini menyebar di berbagai belahan dunia dan menyebabkan kerugian untuk tanaman yang diserang. Hama ini juga bisa menjadi vektor berbagai virus seperti virus Nekrosis tunas kacang tanah (Peanut bud necrosis virus, PNBV), Bercak layu tomat (Tomato spotted wild virus, TSWV), Tobacco streak virus, dan penyakit lainnya.[1]
Hama ini menyebabkan tanaman menjadi terluka, pertumbuhan daun rusak, dan warna berubah pada buah, bunga, dan tunas. Hama ini hanya menyerang jaringan tanaman yang masih muda, dan mengisap nutrisinya melalui jaringan meristem. Sel yang diserang hama ini warnanya akan berubah menjadi keperakan, lalu menghitam, dan mengakibatkan kematian sel. Pada tanaman cabai, serangga ini akan membuat daun menjadi keriting. Aktivitas serangga ini berada di puncaknya ketika siang hari hingga jam 2 siang.[1]
Serangga ini tidak bisa melewati musim dingin di daerah subtropik yang suhunya mencapai -4 derajat Celcius selama 5 hari. Hama ini jumlahnya akan melimpah dalam musim kering karena ketika di musim hujan jumlahnya berkurang karena hujan yang cukup lebat.[1]
Siklus hidup
[sunting | sunting sumber]Telur
[sunting | sunting sumber]Telur akan menetas dalam 2–5 hari. Telur yang dihasilkan berukuran panjang 0,075 mm dan lebar 0,075 mm, berukuran seperti kacang, serta berwarna putih krim. Telur yang difertilisasi akan berkembang menjadi betina, sementara yang tidak difertilisasi akan berkembang menjadi pejantan.[1]
Larva
[sunting | sunting sumber]Tahap larva berlangsung selama 8–10 hari. Tahap ini terbagi menjadi 2 tahap instar.[1] Instar pertama memiliki badan transparan, kaki pendek, dan memiliki antena pendek, beruas 7, dan silindris. Pada instar kedua antena dan bagian lainnya memanjang.[2]
Prapupa dan pupa
[sunting | sunting sumber]Tahap ini berlangsung selama 2–3 hari.[1] Pada tahap prapupa, antena membengkak, pendek, tetapi memiliki ruas yang jelas, dan juga memiliki sepasang kuncup sayap. Sementara pada tahap pupa serangga berwarna kuning gelap, kuncup sayap memanjang, dan oseli berwarna merah.[2]
Imago
[sunting | sunting sumber]Pada tahap ini, S. dorsalis awalnya berwarna putih, dan lama-lama menguning.[2] Serangga ini juga memiliki 8 ruas antena, tiga pasang seta oseli, dan sayap depan transparan. Pada antena terdapat sense cones di ruas ke-3 dan 4.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Encyclopedia of entomology. Capinera, John L. (edisi ke-2nd ed). Dordrecht: Springer. 2008. ISBN 978-1-4020-6359-6. OCLC 288440300.
- ^ a b c "Scirtothrips dorsalis (chilli thrips)". www.cabi.org. Diakses tanggal 2020-08-31.
- ^ Maryana, N; Manuwoto, S; Poerwanto, R (2013-08-01). "Trips (Thysanoptera: Thripidae) pada Bunga dan Buah Manggis Serta Hubungannya dengan Kejadian Burik". Jurnal Hortikultura. 22 (2): 120. doi:10.21082/jhort.v22n2.2012.p120-129. ISSN 2502-5120.