Sekkizhar
Sēkkilān Mādēvadigal Rāmadēva, atau yang lebih dikenal dengan nama Sekkizhar, merupakan seorang santo dari abad ke-12 M yang hidup pada masa pemerintahan Raja Kulottunga Chola II[1]. Ia dikenal karena menyusun Periya Puranam, sebuah karya berisi 4.253 ayat yang menceritakan kehidupan enam puluh tiga Nayanar, yaitu para penyembah Siwa yang taat. Sekkizhar sendiri kemudian dihormati sebagai santo, dan Periya Puranam diakui sebagai buku kedua belas sekaligus penutup dalam kanon suci Saiva.[2]
Perjalanan Hidup
[sunting | sunting sumber]Lahir dengan nama Arulmozhithevan, yang berarti “pemilik bahasa ilahi,” Sekkizhar berasal dari desa Kundrathur, wilayah Puliyur-kottam di Thondaimandalam, yang kini menjadi bagian dari Chennai[3]. Kecerdasannya menarik perhatian Raja Kulottunga Chola II, yang mengangkatnya sebagai Perdana Menteri. Kehidupan Sekkizhar kemudian diabadikan dalam Sekkilhar Nayanar Puranam oleh Umapati Sivacharya pada tahun 1313 M[4]. Ia memiliki gelar Uttama Chola Pallavan, sementara saudaranya bergelar Tondaiman Pallavaraiyan. Sekkizhar juga dikenal sebagai Ganga-kula tilaka dan Bagirathi-kula tilaka, yang berarti kebanggaan bagi keturunan Ganga dan Bhagiratha. Setiap tahun, Guru Puja untuk Sekkizhar dirayakan pada bulan Vaigasi-Poosam (Mei-Juni)[5].
Penyusunan Periya Puranam
[sunting | sunting sumber]Pada masa muda Raja Kulottunga Chola II, ia menjadi penyembah Siwa dan melanjutkan renovasi pusat Saivisme Tamil di Chidambaram yang telah dimulai leluhurnya. Namun, ia juga menunjukkan minat pada Jivaka Chintamani, sebuah epik Jain yang mengandung unsur erotisme[6]. Menyadari hal ini, Sekkizhar menyarankan raja untuk mengalihkan perhatian pada kisah para santo Shaiva, sebagaimana dijelaskan oleh Sundarar dalam Tiruthondar Thogai[7].
Atas undangan raja, Sekkizhar menyusun puisi besar tentang kisah hidup para santo Shaiva. Sebagai seorang ahli Weda dan Agama, ia menulis Periya Puranam yang mengisahkan kehidupan enam puluh tiga Nayanar, lalu membacakannya di Aula Seribu Pilar di kuil Chidambaram untuk membangkitkan kembali semangat Saivisme Chola[8].
Kuil Sekkizhar
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan sebuah prasasti yang ditemukan di Srivanjiyam, Sekkizhar dipuja sebagai sosok suci, dan seorang bernama Anapaayan memastikan adanya fasilitas untuk pemujaan terhadap arca dirinya[9]. Beberapa kuil didirikan sebagai penghormatan kepada Sekkizhar, termasuk Kuil Sekkilhar Kundrathur di Kundrathur, Chennai, serta Kuil Nagara Sivan Devakottai yang juga dikenal sebagai “Kuil Sekkilhar” di kawasan Chettinad, distrik Sivagangai, Tamil Nadu. Di kuil-kuil ini, Sekkizhar dihormati sebagai dewa yang diarak dalam prosesi[10].
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jesudasan, C. (1961). A history of Tamil literature. Internet Archive. Calcutta : Y.M.C.A. Pub. House.
- ^ Dunuwila, Rohan A. (1985). Śaiva Siddhānta Theology: A Context for Hindu-Christian Dialogue (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass. ISBN 978-0-89581-675-7.
- ^ Swami Parmeshwaranand (2004). Encyclopaedia of the Śaivism (dalam bahasa English). unknown library. Sarup & Sons.
- ^ "Shaivism". obo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-25.
- ^ Sadasivan, S. N. (2000). A Social History of India (dalam bahasa Inggris). APH Publishing. ISBN 978-81-7648-170-0.
- ^ Cutler, Norman (1987-05-22). Songs of Experience: The Poetics of Tamil Devotion (dalam bahasa Inggris). Indiana University Press. ISBN 978-0-253-11419-8.
- ^ University, Vijaya Ramaswamy, Jawaharlal Nehru (2007-05-22). Historical Dictionary of the Tamils (dalam bahasa Inggris). Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-6445-0.
- ^ "Sixty-Three Nayanar Saints – The Divine Life Society" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-25.
- ^ University, Vijaya Ramaswamy, Jawaharlal Nehru (2007-05-22). Historical Dictionary of the Tamils (dalam bahasa Inggris). Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-6445-0.
- ^ Saraswati, Baidyanath (1983). Traditions of Tirthas in India: The Anthropology of Hindu Pilgrimage (dalam bahasa Inggris). N.K. Bose Memorial Foundation.