Waduk Song Putri
Tampilan
Waduk Song Putri | |
---|---|
Lokasi | Sindukarto, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 1977 |
Mulai dioperasikan | 1984 |
Biaya konstruksi | Rp 6,778 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Wijaya Karya |
Perancang | Proyek Bengawan Solo |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 25 m |
Panjang | 265,5 m |
Lebar puncak | 7 m[1] |
Volume bendungan | 350.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 227 mdpl |
Membendung | Sungai Mlati |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee |
Kapasitas pelimpah | 67,5 m3 / detik |
Waduk | |
Kapasitas normal | 715.000 m3 |
Kapasitas aktif | 660.000 m3 |
Kapasitas nonaktif | 65.000 m3 |
Luas tangkapan | 2,67 km2 |
Luas genangan | 8,2 hektar[2] |
Waduk Song Putri adalah sebuah waduk yang dibangun di Sindukarto, Eromoko, Wonogiri untuk menampung air dari salah satu cucu Bengawan Solo, yakni Sungai Mlati. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan padi seluas sekitar 500 hektar dan lahan palawija seluas sekitar 1.150 hektar yang terletak di Sumberharjo. Waduk ini mulai diisi pada bulan November 1984 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1985. Air yang tertampung di waduk ini hanya dikeluarkan di musim kemarau. Pada musim kemarau, masyarakat setempat biasanya juga menanam jagung dan kacang tanah di tepi dari waduk ini.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 130.
- ^ a b Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.