Lompat ke isi

Bao Sheng Da Di

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bao Sheng Da Di

Print tua yang dijual di kuil-kuil menampilkan lukisan Baosheng Dadi.
Hanzi sederhana: 保生大帝

Bao Sheng Da Di (Hanzi=保生大帝; pinyin=Bǎoshēng Dàdì; WG=Paosheng Tati; Hokkien=Poh Seng Tai Tay; lit. "Kaisar Langit Pelindung Kehidupan") atau Dai Tey Ya merupakan Dewa Penyembuh yang terkenal di kalangan masyarakat suku Hokkian. Sebagai dewa pengobatan, ia dipuja oleh para ahli pengobatan. Ulang tahunnya dirayakan setiap tanggal 15 bulan 3 Imlek, terkadang dirayakan tanggal 15 bulan 8 Imlek.[1] Pemujaan terhadap Baosheng Dadi sangat populer di Fujian dan Taiwan. Ia adalah seorang dokter yang sangat terampil sekaligus seorang Taois yang dipercaya telah melakukan banyak penyembuhan secara ajaib, termasuk memberi obat tetes mata kepada sesosok naga dan mengeluarkan benda asing dari kerongkongan seekor harimau.[2]

Terdapat dua pendapat mengenai asal usul Bao Sheng Da Di, pendapat pertama menyatakan dirinya bernama asli Wu Ben, pendapat kedua menyatakan dirinya adalah Wu Meng. Wu Meng lebih terkenal dibandingkan Wu Ben yang hanya dipuja di provinsi Fujian. Namun, di provinsi tersebut, Wu Benlah yang dipuja sebagai Bao Sheng Da Di.[3]

Pemujaan Bao Sheng Da Di dibawa para imigran Quan Zhou yang mengikuti tentara Koxinga ke Taiwan pada tahun 1661. Selanjutnya kultus Bao Sheng Da Di menyebar ke Asia Tenggara.[3][4]

Nama dan gelar

[sunting | sunting sumber]

Setelah kematiannya pada tahun 1036, ia mulai dipuja sebagai makluk suci. Status kedewaannya secara resmi diakui oleh Kaisar Hongxi dari Dinasti Mingyang yang menganugerahinya gelar "Inspektur Imperial di Gerbang Surgawi, Dokter Ajaib yang Melegakan dengan Cinta Kasih, Imortal Taois yang Agung, dan Kaisar Pelindung Kehidupan yang Panjang Umur, Tak Terbatas" (恩主昊天金闕御史慈濟醫靈妙道真君萬壽無極保生大帝; ēnzhǔ hàotiān jīnquè yùshǐ cíjìyī língmiào dàozhēnjūnwànshòu wújí Bǎoshēng Dàdì).[5] Gelar "Bao Sheng Da Di" merupakan singkatan dari "Wan Shou Wu Ji Bao Sheng Da Di" yang dianugerahkan Kaisar Ming Renzong dari Dinasti Ming pada tahun 1425 Masehi. Gelar "Da Di" merupakan gelar tertinggi yang dapat diberikan kepada dewa.[1]

保 (bǎo) memiliki arti "melindungi, menjaga, menyimpan, menggaransikan, memastikan"; 生 (shēng) memiliki arti "lahir, melahirkan, hidup, tumbuh, mentah, tidak dimasak, murid"; 大 (dà) memiliki arti "besar, mayor, agung, lebar, dalam, lebih tua, tertua, tetua, hebat, teramat, ayah, saudara ayah"; 帝 (dì) memiliki arti "kaisar".[6] Secara keseluruhan, Bao Sheng Da Di memiliki arti "Maharaja Pelindung Kehidupan".[3]

Gelar-gelar lain yang dianugerahkan kepadanya antara lain adalah Wu Zhen Ren (Hokkien=Go Cin Jin), Da Dao Gong (Hokkien=Tao Too Kong), Hua Qiao Gong (Hokkien=Hoa Kio Kong), dan En Zhu Gong.[1][3]

Nama marganya adalah Wu 吳 dan nama pemberiannya adalah Ben 本 (lahir di Baijiao, Fujian, tanggal 15 bulan 3 tahun 979 Imlek–meninggal di Baijiao, Fujian, tanggal 2 bulan 5 tahun 1036 Imlek pada umur 58 tahun). Itulah sebabnya ia juga dipanggil Wu Zhenren.[2][7] Ia lahir dari pasangan Wu Tong dan Nyonya Huang yang tinggal di Desa Bai Jiao Xiang dekat Xiamen, Quanzhou, Fujian, China. Penduduk desa tersebut konon merupakan keturunan Kaisar Tai Bai dari Dinasti Zhou. Pada saat melahirkan, Nyonya Huang memperoleh penglihatan para utusan langit, yaitu Tai Bai Jin Sing, Nan Ling Shi Ze, dan Bei Dou Sing Jun mengiringi seorang anak (Dewa Zi Wei Sing Jun) memasuki tubuh puteranya.[1][8]

Nama marganya adalah Wu 吳 dan nama pemberiannya adalah Ben 本 (lahir di Baijiao, Fujian, tanggal 15 bulan 3 tahun 979 Imlek–meninggal di Baijiao, Fujian, tanggal 2 bulan 5 tahun 1036 Imlek pada umur 58 tahun). Itulah sebabnya ia juga dipanggil Wu Zhenren.[2]

Wu Ben semenjak kecil sudah sangat tertarik pada ilmu pengobatan. Seorang petapa dari Gunung Kun Lun melihat bakatnya kemudian mengajarinya rahasia ilmu Tao dan cara membuat pil untuk mencapai pencerahan. Salah satu versi menyebutkan bahwa petapa tersebut adalah Xi Wangmu. Ia kemudian menjadi pejabat pemerintah di usia ke-20 dan menjadi pejabat istana saat berusia 24 tahun.[1][4]

Beberapa tahun kemudian, Wu Ben mengundurkan diri dan kembali ke kampungnya untuk menjadi petapa di daerah timur Gunung Da Yan Dong. Ia menjalani hidup vegetarian dan berlatih Tao disamping mendalami kemampuan pengobatannya. Versi lain menyebutkan dirinya berkelana untuk mengobati penyakit hingga akhirnya memiliki beberapa murid, antara lain Huang Yi Guan (Menteri Tabib Huang), Cheng Zhen Ren (Manusia Dewa Cheng) dan Yin Xian Gu (Dewi Yin). Ia juga menyembuhkan penyakit permaisuri Kaisar Song Renzong sehingga membuatnya terkenal. Pada tanggal 2 bulan 5 Imlek (tahun 1036 M), saat berusia 58 tahun, Wu Ben mencapai pencerahan (mencapai Tao/ "jalan") dan naik ke langit dengan menunggang burung jenjang.[1] Karena jasa-jasanya, rakyat, mendirikan berbagai kuil Ci Ji Gong ("Kuil Penolong Yang Welas Asih").[3]

Wu Meng (Hokkien=Go Beng) adalah penduduk Henan yang hidup pada masa Dinasti Jin. Semenjak kecil ia terkenal karena baktinya pada orang tuanya, selanjutnya setelah dewasa ia berkelana untuk mengobati masyarakat miskin. Karena budi baiknya itu, Wu Meng dipanggil dengan nama Wu Zhen Jun (Hokkien=Go Cin Kun; lit. "Dewa Sejati Wu").[3]

Menyembuhkan permaisuri Kaisar Renzhong

[sunting | sunting sumber]

Dalam perjalanannya berkelana, Wu Ben berpapasan dengan empat pemanggul peti jenasah yang terbuat dari kayu lapuk, menandakan keluarga orang di dalam peti adalah orang melarat. Ia melihat ada darah menetes dari peti kayu dan berkesimpulan bahwa orang di dalam peti masih hidup. Wu Ben menghentikan iring-iringan kemudian memeriksa wanita di dalam peti yang baru saja melahirkan dan mengalami pendarahan. Wanita itu dikeluarkan dari dalam peti dan dirawat hingga sembuh. Kejadian tersebut tersebar luas dengan anggapan Wu Ben dapat menghidupkan kembali orang mati.[3]

Saat itu permaisuri Kaisar Song Renzong sedang sakit dan banyak tabib tidak dapat menyembuhkannya. Kaisar memanggil Wu Ben ke istana untuk memeriksa permaisurinya. Karena ada larangan bagi rakyat awam untuk menyentuh tubuh kaisar dan keluarganya, Wu Ben memeriksa permaisuri melalui benang sutera yang diikat di pergelangan tangan. Ia menulis resep obat untuk diminum sehingga akhirnya permaisuri kembali sehat. Saat kaisar bertanya hadiah apa yang diinginkan Wu Ben, ia menjawab ingin mengenakan jubah kebesaran kaisar terdahulu, yaitu Kaisar Song Zhenzong. Setelah memakainya, Kaisar Renzong berlutut tetapi Wu Ben mencegahnya. Semenjak saat itu, Wu Ben dikenal sebagai Bao Sheng Da Di.[3]

Mengendalikan banjir

[sunting | sunting sumber]

Pada suatu ketika, desa kelahiran Wu Tao (Desa Bai Jiao Xiang) terkena banjir bandang. Wu Tao tiba-tiba muncul dari langit dengan menunggang burung bangau putih dan mengendalikan banjir sehingga air surut. Penduduk bersyukur karena desa mereka tidak mengalami kerusakan parah sehingga mereka membangun sebuah kuil untuk menghormatinya.[1]

Membantu Pangeran Song Gaozong

[sunting | sunting sumber]

Pada masa akhir Dinasti Song Utara, bangsa Jurchen berhasil merebut Kaifeng (dikenal sebagai Insiden Jinkang) sehingga Pangeran Song Gaozong ditangkap serta dipenjara selama beberapa tahun. Suatu malam, pangeran berhasil melarikan diri hingga sampai ke Kuil Cuizi, tetapi tidak berhasil menemukan tunggangan. Saat itulah ia mendengar suara ringkikan kuda dan segera menungganginya untuk melarikan diri hingga ke tepi sungai, tetapi berhasil dikejar. Pangeran berdoa dan tiba-tiba muncul pasukan langit membawa panji bertuliskan nama Wu Ben yang mencegat pasukan pengejar sehingga pangeran dapat melarikan diri. Pangeran Gaozong melanjutkan Dinasti Song (Song Selatan) dan dikenal sebagai Kaisar Song Gaozong. Ia teringat kepada dewa penolongnya kemudian membangun kuil untuk Da Dao Zhen Ren ("Dewa Jalan Nan Agung") di Desa Bai Jiao Xiang. Semenjak itu, ia dipanggil dengan sebutan Da Dao Gong "Kakek Jalan Nan Agung". Selanjutnya, Kaisar Song Ningzong memberikan gelar kehormatan Zhong Xian Hou yang berarti "Pangeran Teladan Kesetiaan".[1][3]

Membantu pertempuran Kaisar Ming Taizu

[sunting | sunting sumber]

Dalam pertempuran Danau Poyang, Zhū Yuánzhāng bertempur melawan Chen Youliang ditengah-tengah badai hebat. Saat kapal perang Zhū Yuánzhāng mengalami kerusakan akibat badai, Wu Ben muncul di langit sambil mengubah arah badai. Zhū Yuánzhāng akhirnya memenangkan perang dan mendirikan Dinasti Ming sebagai Kaisar Ming Taizu. Pada tahun 1371 Masehi, kaisar memberi gelar kehormatan Hao Tian Yu Shi Yi Ling Zhen Jun (Hokkien=Ho Thian Gi Su It Leng Cin Kun; lit. "Dewa Sejati Ahli Pengobatan dan Menteri Pencatat Sejarah"). Kaisar juga mempersembahkan sebuah papan bertulisan ke kuil Da Dao Zhen Ren di Desa Bai Jiao Xiang.[1][3]

Menyembuhkan kanker Ratu Wen

[sunting | sunting sumber]

Pada masa pemerintahan Kaisar Ming Chengzu pada tahun 1409 M, ibu kaisar menderita kanker payudara. Karena para tabib istana tidak berhasil menyembuhkan, kaisar mengeluarkan pengumuman agar semua tabib bersedia datang dan mengobati Ratu Wen. Seorang pendeta Tao datang untuk mengobati ratu, tetapi ratu merasa malu menunjukkan bagian tubuhnya. Ia mengatakan bahwa dirinya dapat memeriksa melalui benang sutera yang diikatkan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk mencoba keahlianya, Ratu Wen diam-diam menyuruh pelayannya mengikat benang sutra ke kaki kucing dan selanjutnya ke pegangan pintu, pendeta tersebut berhasil menebak denyut nadi pertama adalah denyut nadi kucing dan yang kedua adalah logam dan kayu. Akhirnya Ratu Wen mempercayai kemampuan sang pendeta tetapi dirinya masih malu untuk diobati akupuntur. Pendeta tersebut mengatakan bahwa ia dapat melakukan pengobatan akupuntur juga menggunakan benang sutera. Setelah Ratu Wen sembuh, kaisar bermaksud memberinya hadiah, tetapi sang pendeta sudah menghilang. Pada tahun 1425, kaisar memberinya gelar Wan Shou Wu Ji Bao Sheng Da Di yang memiliki arti "Maha Pelindung Kehidupan Tanpa Batas Usia dan Tempat".[1]

Baosheng Dadi dipuja pada berbagai kuil di Fujian dan Taiwan,[9] diantaranya Kuil Dalongdong Baoan (大龍峒保安宮) di Taipei. Ulang tahunnya dirayakan dengan parade dan festival pada tanggal ke-15 bulan 3 Imlek.[10]

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j Bao Sheng Da Di (Paw Sen Ta Ti). Jakarta: PUTI, TSM, dan MTI. 2014. 
  2. ^ a b c "Baosheng Emperor". Dalongdong Baoan Temple. Dalongdong Baoan Temple. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-07. Diakses tanggal 2014-06-17. 
  3. ^ a b c d e f g h i j Budiono Lee. "Bao Sheng Da Di". Diakses tanggal 30 September 2015. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b Inter-Culture & Arts Association Taiwan. "Bao Sheng Da Di". Diakses tanggal 30 September 2015. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Lin, Meirong. "Great Emperor Who Protects Life". Encyclopedia of Taiwan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-18. Diakses tanggal 2014-06-17. 
  6. ^ MDBG. "MDBG Word Dictionary". Diakses tanggal 30 September 2013. 
  7. ^ Li, C (2011). "Folk memory of Baosheng Dadi". Zhonghua yi shi za zhi (Beijing, China : 1980) [2011, 41(4):249-251]. Diakses tanggal 2014-06-17. 
  8. ^ Pregadio, Fabrizio (2013). The Encyclopedia of Taoism. Routledge. hlm. 218. ISBN 9781135796341. 
  9. ^ Vermeer, Eduard B. (1990). Development and Decline of Fukien Province in the 17th and 18th Centuries. BRILL. hlm. 397–416. ISBN 9789004091719. 
  10. ^ Keeling, Stephen (2011). The Rough Guide to Taiwan. Penguin. hlm. 34. ISBN 9781405382878.