Belo, Ganra, Soppeng
Belo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Soppeng | ||||
Kecamatan | Ganra | ||||
Kode Kemendagri | 73.12.07.2001 | ||||
Jumlah penduduk | 3.476 Jiwa | ||||
|
Belo adalah nama sebuah desa di Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia (4° 19' 42.608" S 119° 56' 56.815" E). Desa Belo terkenal dengan sektor pertaniannya yang menjadi tumpuan perekonomian dari Desa Belo itu sendiri.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Desa Belo adalah sebuah desa di Indonesia yang memiliki cerita sejarah yang menarik. Pada zaman dulu, ada tokoh hebat bernama Petta Tellarie yang sangat patriotik. Dia berjuang untuk melindungi wilayah desa dari perang yang disebut "Perang Belo" atau "Musu Belo" Waktu itu, Wilayah Ganra sedang mengalami pertikaian besar antara dua kelompok, yaitu Arung Ganra dan Datu Mari-Mari. Di tengah situasi sulit itu, ada seorang ibu hamil yang menerima warisan berharga. Dia diberi sebuah bambu oleh seseorang, dan dianjurkan untuk menyimpannya di tiang rumahnya dengan pesan, "Setelah anakmu lahir, berikan bambu ini kepada anakmu." Ternyata bambu itu berubah menjadi sebuah keris yang istimewa, yang kemudian disebut "Lamba Belo." Keris Lamba Belo menjadi lambang keberanian dan senjata kuat untuk mempertahankan wilayah Belo. Akhirnya, pada tahun 1977, Desa Belo resmi terbentuk setelah terpisah dari Desa Ganra. Sejak saat itu, desa ini terus menjadi tempat bersejarah dengan semangat perjuangan dari tokoh Petta Tellarie dan keris Lamba Belo yang menjadi simbol keberanian desa ini.
Di Desa Belo sendiri terdapat beberapa situs sejarah dan budaya yang menjadi peninggalan pendahulu Desa Belo. Pertama ada sebuah sumur bernama "Petta Sare Weranie" yang menurut masyarakat sekitar tidak pernah mengalami kekeringan meskipun pada masa kemarau. Sumur tua ini disebutkan sebagai tempat para pejuang pada saat tragedi "Musu Belo" untuk mandi sebelum berangkat berperang. Yang kedua adalah "Kerame'e" yang menurut cerita masyarakat sekitar merupakan makam dari Petta Kerame'e. Kedua lokasi ini merupakan tempat masyarakat desa untuk melakukan upacara adat Bugis yang disebut Mappadendang.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]A. Kepala Desa
[sunting | sunting sumber]Berikut nama-nama dari Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Belo;
- A. Yusuf Singke (1977-1983)
- H. Abdul Khalid (1983-1984)
- A. Muh. Ridha (1984-1992)
- Hasan Amin (1992-2001)
- Syarifuddin. D (2001-2006)
- H. Alimuddin (2006-2018)
- Wahyu Asharie. A, S.IP (2018-Sekarang)
B. Struktur Organisasi Desa
[sunting | sunting sumber]Nama | Jabatan |
---|---|
Wahyu Asharie. A, S.IP | Kepala Desa |
Hermawati | Sekretaris Desa |
Wahidin Abustam, A.Ma | Kaur Tata Usaha |
Rahmatia, S.Sos | Kaur Keuangan |
Ramli | Kaur Perencanaan |
Baharuddin, S.Sos | Kasi Pemerintahan |
Rosmini, S.Sos | Kasi Kesejahteraan |
Andi Lilis Suganda | Kasi Kesejahteraan |
Muh. Kissor | Kepala Dusun Cennoe |
Maddi, S.Sos | Kepala Dusun Paomallimpoe |
Irvan Yusuf | Kepala Dusun Belo |
C. Dusun
[sunting | sunting sumber]Desa Belo terdiri dari tiga Dusun antara lain;
- Dusun Belo
- Dusun Paomallimpoe
- Dusun Cennoe
D. BUMDes
[sunting | sunting sumber]Desa Belo memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama BUMDes Mappideceng.
E. Indeks Desa Membangun
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan pencatatan pada tahun 2023, Desa Belo telah menjadi Desa Mandiri pada status Indeks Desa Membangun dengan Skor IDM 0.8170.
Tahun | Status Desa | Skor IDM |
---|---|---|
2020 | Maju | 0.7314 |
2021 | Maju | 0.7837 |
2022 | Maju | 0.7946 |
2023 | Mandiri | 0.8170 |
Kondisi Demografis
[sunting | sunting sumber]Menurut data kependudukan semester kedua tahun 2022, Desa Belo memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.476 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 1.650 jiwa dan perempuan sebanyak 1.826 jiwa. Mayoritas masyarakat Desa Belo menganut agama Islam dengan persentase 99,62%.
A. Jenis Pekerjaan
[sunting | sunting sumber]Kelompok Pekerjaan | Jumlah |
---|---|
Belum Bekerja | 480 |
Aparatur Pejabat Negara | 110 |
Tenaga Pengajar | 24 |
Wiraswasta | 530 |
Petani/Pekebun | 437 |
Nelayan | |
Agama & Kepercayaan | 3 |
Pelajar/Mahasiswa | 819 |
Tenaga Kesehatan | 4 |
Pensiunan | 46 |
Lainnya | 1.023 |
TOTAL | 3.476 |
B. Tingkat Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Tingkat Pendidikan | Jumlah |
---|---|
Tidak/Belum Sekolah | 594 |
Belum tamat SD/Sederajat | 784 |
Tamat SD/Sederajat | 649 |
SLTP/Sederajat | 461 |
SLTA/Sederajat | 715 |
Diploma I/II | 22 |
Sarjana Muda/D3 | 52 |
Diploma IV/ Strata I | 188 |
Strata II | 11 |
Strata III | - |
TOTAL | 3.476 |
C. Persebaran Usia
[sunting | sunting sumber]Kelompok Usia | Jumlah Penduduk |
---|---|
0-4 Tahun | 184 |
5-9 Tahun | 222 |
10-14 Tahun | 254 |
15-19 Tahun | 216 |
20-24 Tahun | 274 |
25-29 Tahun | 247 |
30-34 Tahun | 188 |
35-39 Tahun | 212 |
40-44 Tahun | 230 |
45-49 Tahun | 238 |
50-54 Tahun | 258 |
55-59 Tahun | 245 |
60-64 Tahun | 215 |
65-69 Tahun | 152 |
70-74 Tahun | 124 |
75 Tahun Ke Atas | 217 |
TOTAL | 3.476 |
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Desa Belo memiliki basis perekonomian pada sektor pertanian serta perkebunan. Menurut data desa tahun 2020 terdapat 16 Kelompok Tani Desa yang ada di Desa Belo.
Batas Administratif Desa
[sunting | sunting sumber]Arah | Berbatasan |
---|---|
Utara | Desa Lompulle, Ganra, Soppeng |
Barat | Desa Ganra, Ganra, Soppeng dan Kecamatan Lalabata, Soppeng |
Timur | Desa Lompulle, Ganra, Soppeng dan Kecamatan Lilirilau, Soppeng |
Selatan | Kecamatan Lalabata, Soppeng, Kecamatan Lilirilau, Soppeng dan Kecamatan Liliriaja, Soppeng |
Referensi
[sunting | sunting sumber]