Lompat ke isi

Porsea, Toba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Porsea
Gapura selamat datang di Kecamatan Porsea
Peta lokasi Kecamatan Porsea
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenToba
Pemerintahan
 • CamatElister Manurung
Populasi
 (2019)
 • Total14,220 jiwa
Kode Kemendagri12.12.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1206070 Edit nilai pada Wikidata
Luas37,88 km²
Desa/kelurahan14 Desa
3 Kelurahan


Porsea adalah kecamatan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Kecamatan Porsea memiliki wilayah seluas 37,88 km2.[1] Persentase luas wilayahnya adalah 1,83% dari total luas Kabupaten Toba.[2]

Letak Kecamatan Porsea berada pada 2°24’- 2°48’ Lintang Utara dan 99°04’ - 99°16’ Bujur Timur.[3]

Kecamatan Porsea berada di atas sekitar 905 hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Sungai Asahan yang airnya bersumber dari Danau Toba mengalir membelah ibu kota Kecamatan Porsea.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Porsea berbatasan dengan kecamatan-kecamatan berikut:[4]

Utara Kecamatan Bonatua Lunasi
Timur Kecamatan Parmaksian
Selatan Kecamatan Siantar Narumonda
Barat Kecamatan Uluan

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
Kantor Kecamatan Porsea

Kecamatan Porsea terdiri dari 14 desa dan 3 kelurahan.[butuh rujukan] Wilayahnya juga terbagi menjadi 49 dusun.[5] Kelurahan Patane III adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Porsea.

Desa Raut Bosi merupakan desa dengan wilayah terluas yaitu 6,43 km² atau 16,97% dari total luas Kecamatan Porsea, sementara Kelurahan Pasar Porsea merupakan wilayah terkecil yaitu 0,08 km² atau 0,21% dari total luas Kecamatan Porsea.

Desa Amborgang merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Porsea yaitu berjarak sekitar 11 kilometer.

Sejarah Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Porsea telah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara ketika Kabupaten Toba Samosir masih belum dimekarkan. Pada tahun 1998, Kecamatan Porsea adalah salah satu kecamatan yang merintis pemekaran Kabupaten Toba Samosir.

Kecamatan Porsea memekarkan Kecamatan Siantar Narumonda pada tahun 2006 dan Kecamatan Parmaksian pada tahun 2008.

Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Porsea

[sunting | sunting sumber]
Pembagian Wilayah di Kecamatan Porsea
Desa /
Kelurahan
Nama Kepala Desa /
Lurah
Luas (km²) /
Rasio Terhadap Luas Kecamatan
Jumlah penduduk /
Kepadatan (2015)
Desa Amborgang Jupri Sitorus 5,40 km² (14,26%) 604 (111,85 jiwa/km²)
Desa Galagala Pangkailan Bato Anto Manurung 3,15 km² (8,32%) 289 (91,75 jiwa/km²)
Desa Lumban Gurning Laksahui Gurning 3,04 km² (8,03%) 661 (217,43 jiwa/km²)
Desa Nalela Marihot Sitorus 3,40 km² (8,98%) 485 (142,65 jiwa/km²)
Desa Parparean I Saut P. Napitupulu 0,74 km² (1,95%) 626 (845,95 jiwa/km²)
Desa Parparean II Tumbur Napitupulu 0,72 km² (1,90%) 973 (1.351,39 jiwa/km²)
Desa Parparean IV Harmen Simangunsong 0,62 km² (1,64%) 591 (953,23 jiwa/km²)
Desa Patane I Swandi Togar Sirait 1,60 km² (4,22%) 640 (400,00 jiwa/km²)
Desa Patane II James Butarbutar 2,02 km² (5,33%) 777 (384,65 jiwa/km²)
Desa Patane IV Ramot Sirait 2,16 km² (5,70%) 1.043 (482,87 jiwa/km²)
Desa Patane V Makmur Butarbutar 1,60 km² (4,22%) 879 (549,38 jiwa/km²)
Desa Raut Bosi Toman Manurung 6,43 km² (16,97%) 575 (89,42 jiwa/km²)
Desa Silamosik I Resta Nainggolan 3,45 km² (9,11%) 343 (99,42 jiwa/km²)
Desa Simpang Siguragura - 1,43 km² (3,78%) 794 (555,24 jiwa/km²)
Kelurahan Parparean III Eva Jose Napitupulu 0,63 km² (1,66%) 1.127 (1.788,89 jiwa/km²)
Kelurahan Pasar Porsea Edward Sidabutar 0,08 km² (0,21%) 1.599 (19.987,50 jiwa/km²)
Kelurahan Patane III Rosta Munthe 1,41 km² (3,72%) 1.889 (1.339,72 jiwa/km²)

Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Porsea

[sunting | sunting sumber]

Sosial Kemasyarakatan

[sunting | sunting sumber]

Mayoritas penduduk Kecamatan Porsea berasal dari suku Toba.

Gereja HKBP Porsea Kota

Mayoritas penduduk Kecamatan Porsea memeluk agama Kristen. Kecamatan Porsea juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim dan sudah memiliki rumah ibadah yang disebut Rumah Parsaktian. Penduduk yang beraliran kepercayaan Parmalim dominan terdapat di Desa Nalela. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 88,04% (Protestan 84,73% dan Katolik 3,31%), dan selebihnya memeluk agama Islam 9,67%, dan kepercayaan Parmalim sebanyak 2,29%.[6] Di Kecamatan Porsea terdapat 40 sarana ibadah yang terdiri dari 33 bangunan Gereja, 2 Masjid, 3 Langgar, dan 1 Rumah Parsaktian.

Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Lumban Julu

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2015, terdapat 18 bangunan sekolah di Kecamatan Porsea yang terdiri dari 14 sekolah SD, 3 sekolah SMP dan 2 sekolah SMK.[7]

Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Porsea

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Porsea memiliki 35 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:

Perekonomian

[sunting | sunting sumber]

Pertanian & Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Porsea adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Tanaman selain padi yang diupayakan adalah tanaman palawija, yaitu tanaman jagung dan ubi kayu. Masyarakat di Kecamatan Porsea juga banyak juga menanam tanaman sayuran, misalnya sawi, kangkung, bayam, buncis, timun, cabai merah, cabai rawit, dan bawang daun.

Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Porsea pada umumnya adalah kerbau dan sapi. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Porsea umumnya memelihara ternak ayam dan itik. Sungai Asahan yang mengaliri Kecamatan Porsea dimanfaatkan penduduk untuk memelihara ikan dengan sistem jaring terapung.

Perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Porsea memiliki 3 unit pasar yang terdiri dari:

  • 1 unit pasar dengan bangunan semi-permanen, terletak di Kelurahan Pasar Porsea
  • 2 unit pasar tanpa bangunan, terletak di Desa Patane I dan Kelurahan Patane III

Perindustrian yang ada di Kecamatan Porsea pada umumnya adalah industri mikro.

Sarana & Prasarana

[sunting | sunting sumber]

Seluruh desa di Kecamatan Porsea telah dialiri oleh listrik PLN.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Sungai Asahan yang mengaliri Kecamatan Porsea juga dimanfaatkan penduduk untuk sarana transportasi.

Komunikasi

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Porsea memiliki 6 menara BTS yaitu di Desa Parparean III (1 unit), Kelurahan Pasar Porsea (1 unit), dan Patane III (4 unit).

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Beberapa desa di Kecamatan Porsea yang berbatasan dengan Danau Toba dapat dijadikan sebagai tempat objek wisata alam, seperti Pantai Pasifik di Desa Patane IV.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Simanjuntak, Bernad Sotarduga (2023). Kecamatan Porsea Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 4. ISSN 2461-0135. 
  2. ^ Simanjuntak, Bernad Sotarduga (2020). Kecamatan Porsea Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0135. 
  3. ^ Simanjuntak, Bernad Sotarduga (2022). Kecamatan Porsea Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0135. 
  4. ^ Simanjuntak, Bernad Sotarduga (2021). Kecamatan Porsea Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba. hlm. 3. ISSN 2461-0135. 
  5. ^ Simanjuntak, Bernad Sotarduga (2019). Simanullang, Eirene Debora, ed. Kecamatan Porsea Dalam Angka 2019. hlm. 8. ISSN 2461-0135. 
  6. ^ "Kabupaten Toba Samosir Dalam Angka 2020". hlm. 189-190. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2021-05-13. Diakses tanggal 17 November 2020. 
  7. ^ http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/kelengkapan/3/071607[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]