Ad-Darimi
Abu Muhammad Abd Allah ibn Abd al-Rahman al-Darimi أبو محمد عبد الله بن عبد الرحمن الدارمي | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 181 H (797 M) |
Meninggal | 255 H (869 M) |
Agama | Islam |
Zaman | Zaman kejayaan Islam |
Wilayah | Kekhalifahan Abbasiyah |
Denominasi | Sunni[1] |
Mazhab | Syafi'i |
Minat utama | Studi Hadis |
Karya terkenal | Sunan al-Darimi |
Pekerjaan | Pengkaji Hadis, penyusun Hadis, Ulama |
Abū Muḥammad ʿAbd Allāh bin ʿAbd al-Raḥmān bin Faḍl ibn Bahrām bin ʿAbd al-Ṣamad al-Dārimī al-Tamīmī al-Samarqandī (bahasa Arab: أبو محمد عبد الله بن عبد الرحمن بن الفضّل بن بهرام بن عبد الصمد الدارمي التميمي السمرقندي) (181–255 H / 797–869 M) atau yang dikenal sebagai Ad-Darimi adalah seorang ulama Muslim dan Imam keturunan Arab [2] yang berlatar belakang Persia.[3] Ia dikenal akan karyanya yang berjudul Sunan al-Darimi, sebuah karya yang berisi kumpulan kitab hadis.[4]
Biografi
[sunting | sunting sumber]Sejak kecil, Imam al-Darimi dikenal dengan anak yang rajin dan cerdas. Dia mempelajari ilmu keislaman yang berkembang saat itu. Dia belajar kepada siapa saja yang dipandang berilmu, termasuk kepada orang yang lebih muda usianya. Imam Al-Darimi tidak memiliki rasa malu untuk mendapatkan ilmu. Awal mulanya, Imam al-Darimi belajar kepada para Ulama di Samarkand, tanah kelahirannya. Setelah ilmu dari Samarkand dirasanya cukup, Imam Al-Darimi memutuskan untuk belajar ke luar kota Samarkand.
Imam al-Darimi pernah melakukan perjalanan ke Irak. Di negeri 1001 Malam ini, tokoh ini belajar di Kufah, Wasith dan Basrah. Selanjutnya ia pergi ke Syam ( Suriah ) dengan belajar di Damaskus, Hims dan Shuwar. Berikutnya menuju ke tanah suci Mekkah dan Madinah. Setelah merasa puas memperoleh Ilmu Mushannif Sunan Al-Darimi ini kembali ke kota kelahirannya Samarkand.
Ulama yang pernah menularkan Ilmunya kepada beliau antara lain Yazid bi Harun, Ya'la bin Ubaid, ja'far bin Aun, Basyar bin Umar al Zahrani, Abu Ali Ubaidulloh bin Abdul Majid al Hanafi, Abu Bakar abdul Kadir, Muhammad bin Bakar Al Barsani, Wahab bin Amir, Ahmad ishaq al Hadrami,dan Abu Ashim.
Sebagai Ulama Besar, Imam Al Darimi memiliki banyak murid yang berguru kepadanya. Diantara mereka adalah Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Al Tirmidzi, Abu Humaid, Roja' bin Marja, Muhammad bin Basyar, Muhammad bin Yahya, Abu Zur'ah, Abu Hatim, Shalih bin Muhammad Jazrah, dan Ja'far bin Ahmad bin Faris.
Karya-karyanya
[sunting | sunting sumber]- Sunan ad-Darimi, Kitab hadis yang banyak menjadi rujukan.
- Tsulutsiyat, kitab hadis
- al Jami’
- Tafsir
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Dhahabi, Imam. Siyar 'Alam al-Nubala [ed. Shu'ayb al-Arnaut]. 17. hlm. 558.
- ^ Brown, Jonathan A. C. (2012-12-01). "al-Dārimī". Encyclopaedia of Islam, THREE (dalam bahasa Inggris).
- ^ Frye, Richard N., ed. (1975). "The science of Hadith". The Cambridge History of Iran, Volume 4: From the Arab Invasion to the Saljuqs. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 471. ISBN 0-521-20093-8.
- ^ Studia Orientalia (dalam bahasa Inggris). The Society. 2006. ISBN 978-951-9380-66-7.