Lompat ke isi

Bansari, Temanggung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bansari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenTemanggung
Pemerintahan
 • CamatSinggih Purnomo
Populasi
 • Total22,434 (2.008) jiwa
Kode Kemendagri33.23.16 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3323012 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Desa/kelurahan13 desa


Bansari (bahasa Jawa: ꦧꦤ꧀ꦱꦫꦶ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.

Kecamatan Bansari adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung dengan luas 3.221 Ha. Dengan rincian Lahan Sawah 619 Ha dan Bukan Lahan Sawah 1.635 Ha. Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah administrasi terbagi menjadi 13 Desa, 43 Dusun, 176 RT, 45 RW dengan 13 kades, 138 perangkat desa dan anggota 89 BPD. Kecamatan Bansari terletak di lereng sebelah timur Gunung Sindoro. Rata-rata ketinggian 800 mdpl dengan suhu maksimum 30°C dan suhu minimum 20°C. Rata-rata jumlah hujan 64 hari dan banyaknya curah hujan 22 mm/th.[1]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
  1. Desa Bansari
  2. Desa Mojosari
  3. Desa Rejosari
  4. Desa Gunungsari
  5. Desa Balesari
  6. Desa Purborejo
  7. Desa Tlogowero
  8. Desa Mranggen Kidul
  9. Desa Mranggen Tengah
  10. Desa Candisari
  11. Desa Caturanom
  12. Desa Gentingsari
  13. Desa Tanurejo

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Menurut data BPS tahun 2021, penduduk Kecamatan Bansari pada 2020 berjumlah 23.973 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebanyak 1,02% pada periode 2010-2020 dan kepadatan penduduk 1.064 per km².[2] Angka kelahiran kasar (CBR) 10,35 per 1000 jiwa, Angka Kematian Kasar (CDR) 5,96 per 1000 jiwa, Jumlah rumah tangga pada tahun 2008 sebanyak 5.475 rumah tangga dengan rata-rata penduduk per rumah tangga sebanyak 4-5 orang per rumah tangga. Jumlah penduduk berusia 5 tahun keatas yang menamatkan perguruan tinggi hanya 163 jiwa, tamat Akademi / sarjana muda sebesar 109 jiwa, tamat SLTA sederajat sebesar 1.602 jiwa, tamat SLTP sederajat 2.972 jiwa, tamat SD sederajat sebesar 9.399 jiwa, tidak / belum tamat SD sebesar 6.391 jiwa. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu 6.675 jiwa, yang bekerja pada sektor industri hanya 933 jiwa, sektor bangunan 752 jiwa, pedagang 3.142 jiwa, yang bekerja pada sektor angkutan sebesar 366 jiwa, Jasa 2.022 jiwa dan sektor lainnya.

Kecamatan Bansari ditopang oleh sektor pertanian yang menghidupi lebih dari setengah penduduknya, terutama pertanian tembakau. Bansari merupakan salah satu kecamatan yang memproduksi tembakau dengan kualitas baik di Temanggung yang dijuluki Kota Tembakau. Mayoritas masyarakat Bansari bekerja sebagai petani tembakau.[3] Meski demikian, Kecamatan Bansari juga memiliki banyak komoditas pertanian yang potensial, di antaranya padi, jagung, ketela pohon, dan kacang kedelai. Tanaman sayuran di antaranya kacang panjang, bawang putih, bawang merah, kubis, cabai, sawi, dan kacang merah. Buah-buahan antara lain pepaya dan pisang. Sementara komoditas peternakan di antaranya sapi potong, kerbau, kambing, domba, ayam buras, dan ayam ras.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Banyaknya Sekolah dan Murid tahun ajaran 2008/2009 SD Negeri 14 buah, murid Laki-laki 1.033 orang, Perempuan 906 orang dengan jumlah guru 83 PNS dan 60 Non PNS, SD Swasta belum ada. Untuk SLTP Negeri 1 buah, murid Laki-laki 346 orang, Perempuan 401 dengan jumlah guru 34 orang, SLTP Swasta belum ada, SLTA Negiri ada satu yaitu SMK Negeri 1 Bansari.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung dengan Jumlah Puskesmas 1 buah, Puskesmas Keliling 1 buah, Polides 1 buah, dan PKD 8 buah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Profil Kecamatan Bansari". Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2021-12-20. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  2. ^ BPS Kabupaten Temanggung (2021). Kabupaten Temanggung Dalam Angka 2021. Temanggung: BPS. 
  3. ^ "ROMANTIKA PETANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANSARI TEMANGGUNG". KKN UNIVERSITAS DIPONEGORO (dalam bahasa Inggris). 2017-02-17. Diakses tanggal 2024-02-03. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]