Colomadu, Karanganyar
Colomadu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Karanganyar | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Dwi Adi Susilo | ||||
Populasi | |||||
• Total | 75,300 (2.020) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.13.12 | ||||
Kode BPS | 3313120 | ||||
Luas | 15,64 km² | ||||
Kepadatan | 4.800 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 11 | ||||
|
Colomadu (Hanacaraka: ꦕꦭꦩꦢꦸ, Calamadu) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang berada di barat Kota Surakarta.
Colomadu merupakan nama suatu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang kini menjelma bagaikan kota metropolitan. Deretan hotel berbintang hingga restoran mewah menghiasi jalanan di pusat wilayah Colomadu. Keberadaan bekas pabrik gula yang dibangun kembali sebagai tempat wisata pun semakin mengukuhkan Colomadu sebagai kota kekinian meskipun lokasinya terpisah (eksklave) dari pusat pemerintahan Kabupaten Karanganyar.
Letak kecamatan ini secara geografis terpisah dari kecamatan-kecamatan lainnya (eksklave).[1] Sebelah barat dan utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan Kota Surakarta, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Di kecamatan ini terdapat salah satu peninggalan kejayaan Mangkunagaran pada abad ke-19 berupa pabrik gula yang bernama Pabrik Gula Colomadu. Pabrik ini didirikan oleh KGPAA Mangkunagara IV dan merupakan saksi bisu zaman keemasan agroindustri pada masa kolonial. Pabrik gula ini ditutup pada awal abad ke-21, tepatnya tahun 1998, mengikuti kecenderungan yang sama di berbagai tempat di Jawa, dan tidak ada tempat lagi untuk ditanami tebu.Sekarang tempat itu sudah menjadi gedung pertemuan dan Museum De Tjolomadoe.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyatakan Colomadu ditempatkan sebagai kawasan modernisasi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Colomadu dapat tumbuh melalui bisnis barang dan jasa, wisata, dan industri. Letak kecamatan Colomadu yang lebih dekat dengan Kota Surakarta (Kota Solo) menjadikan daerah ini mendapatkan imbas positif dari kemajuan Kota Solo. Terbukti dengan berkembangnya kawasan-kawasan perumahan berskala besar, menegah dan kecil di daerah Klodran, Tohudan, Baturan, Blulukan dan Bolon.
Logo
[sunting | sunting sumber]Demografi
[sunting | sunting sumber]Kota Colomadu
Luas wilayah Kecamatan Colomadu hanya sekitar 2% dari total luas wilayah Bumi Intanpari yang mencapai 767,78 km2. Luas Kecamatan Colomadu hanya 15,64 km2. Dengan luasan hanya segitu, Colomadu menjadi kecamatan paling sempit atau terkecil di Karanganyar. Meski demikian, kecamatan yang memiliki 50 dusun, 119 RW, dan 518 RT ini justru menjadi kecamatan dengan realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB) kedua tertinggi di Kabupaten Karanganyar setelah Kecamatan Jaten.
Meski menjadi kecamatan dengan luas wilayah tersempit di Kabupaten Karanganyar, kecamatan Colomadu justru memiliki jumlah penduduk sangat banyak. Colomadu berada di urutan keempat kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak di Kabupaten Karanganyar setelah Gondangrejo (88.178 jiwa), Karanganyar (85.592), dan Jaten (84.414). Jumlah penduduk Colomadu adalah 75,357 jiwa yang otomatis menjadikannya kecamatan paling padat di Bumi Intanpari. Tingkat kepadatan penduduk Colomadu adalah 4.818 jiwa/km2.
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali |
Timur laut | Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali |
Timur | Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta |
Tenggara | Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta |
Selatan | Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo |
Barat daya | Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali |
Barat | Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali |
Barat laut | Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali |
Kelurahan/desa
[sunting | sunting sumber]Kelurahan/desa di Kecamatan Colomadu, Karanganyar diantaranya sbb:
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Bab 4 Profil Kabupaten Karanganyar" (PDF). hlm. IV-14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-20. Diakses tanggal 2021-05-20.