Lompat ke isi

Desersi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sang Pembangkang, karya Octav Băncilă, 1906
Deserteur (Дезертир), karya Ilya Repin, 1917
Para prajurit Armenia pada 1919, dengan para deserter sebagai tahanan

Dalam istilah militer, desersi adalah pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi (pergi, bebas atau meninggalkan) dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali. Hal ini berseberangan dengan absensi tak terotoritasi (bahasa Inggris: unauthorized absence, UA) atau absensi tanpa meninggalkan (bahasa Inggris: absence without leave, AS AWOL; Persemakmuran: AWL) yang merujuk kepada absensi temporer.

Pada masa Perang Dunia I, sekitar 600 prajurit Prancis dieksekusi atas dakwaan desersi.[1]

Pada Perang Dunia I, hanya 18 orang Jerman yang mendesersi pada Perang Dunia Pertama yang dieksekusi.[1] Pada perang dunia 2, 15,000 orang-orang Jerman yang mendesersi di Wehrmacht dieksekusi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Shot at Dawn". The Heritage of the Great War. Diakses tanggal 22 July 2014. 

Karya yang dikutip

[sunting | sunting sumber]
  • Manual for Courts-Martial United States (2012 Edition) (PDF). US Government Printing Office. Diakses tanggal 13 December 2012. 
  • Peter S. Bearman; "Desertion as Localism: Army Unit Solidarity and Group Norms in the U.S Civil War", Social Forces, Vol. 70, 1991
  • Ella Lonn; Desertion during the Civil War University of Nebraska Press, 1928 (reprinted 1998)
  • Aaron W. Marrs; "Desertion and Loyalty in the South Carolina Infantry, 1861–1865", Civil War History, Vol. 50, 2004
  • Mark A. Weitz; A Higher Duty: Desertion among Georgia Troops during the Civil War, University of Nebraska Press, 2000
  • Mark A. Weitz; "Preparing for the Prodigal Sons: The Development of the Union Desertion Policy during the Civil War", Civil War History, Vol. 45, 1999

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]
  • Charles Glass; Deserter: The Last Untold Story of the Second World War, Harperpress, 2013.
  • Maria Fritsche, Proving One’s Manliness. Masculine Self-perceptions of Austrian Deserters in the Second World War. Gender & History, 24/1 (2012), 35–55.
  • Kevin Linch, ‘Desertion from the British Army during the Napoleonic Wars’, Journal of Social History Vol. 49, No. 4 (Summer 2016), pp. 808–828,

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]