Lompat ke isi

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Faculty of Medicine Diponegoro University


 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
MotoTo be a Medical Research Institution by 2020
JenisPerguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Didirikan1 Oktober 1961
DekanProf. Dr. dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes.,Sp.S. (K)
Lokasi, ,
KampusUrban
AlamatFakultas Kedokteran
Jl. Prof. Mr. Sunario, Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang 50275
WarnaHijau Tua
 
Situs webfk.undip.ac.id
Informasi Umum
JenjangS1, Profesi, S2, S3
Jalur MasukSNMPTN, SBMPTN, UM Undip, SBUB Undip, PPDS
Departemen
  • Departemen Kedokteran
  • Departemen Kedokteran Spesialis
  • Departemen Ilmu Keperawatan
  • Departemen Ilmu Gizi
Pusat Penelitian dan Kajian
Pusat Riset
  • Pusat Studi Kusta
  • Medical Education Unit (MEDU Diponegoro)
  • Center of Epidemiology and Biostatistics Unit (CEBU Diponegoro)
  • Laboratorium Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
  • Center of Avian Influenza, Molecular and Clinical Microbiology
  • Center of Tropical Infectious Diseases (CENTRID)
  • Center of Biomedical Research (CEBIOR)
  • Center of Nutrition Research (CENURE)
Rumah Sakit Pendidikan
Rumah Sakit Mitra
  • RSU Pusat Dr. Kariadi
  • RSUD Dr. M. Ashari
  • RSUD Dr. Soesilo
  • RSUD Sunan Kalijaga
  • RSUD R.A. Kartini
  • RS Telogorejo
  • RSUD Tidar
  • RSUD Ungaran
  • RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
  • RSUD Dr. Amino Gondohutomo
  • RS Nasional Diponegoro

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro atau disingkat FK Undip merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Diponegoro Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine.. Fakultas ini bisa dimasukkan dalam kategori sekolah kedokteran Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine. di Indonesia Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine.. FK UNDIP didirikan pada 1 Oktober Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine. 1961. FK Undip berafiliasi dengan Rumah Sakit Dr. Kariadi yang menyediakan pendidikan bagi mahasiswa kedokteran, internship, koas, dan residen spesialis. Mengacu pada Times Higher Education Asia University Rankings 2022, untuk kategori Medicine & Dentistry, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro berada pada urutan 510+.[1]

Berlokasi di Kecamatan Tembalang Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine., Kota Semarang, kampus FK UNDIP terintegrasi dengan Rumah Sakit Dr. Kariadi serta Kampus Gunung Brintik. Lokasinya di Bukit Gunung Brintik yang tepat ada di sebelah Rumah Sakit Dr. Kariadi.

Sejak zaman pendudukan Jepang telah dirintis pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dokter pada waktu itu. Sekolah ini kemudian lenyap begitu saja pada waktu pemerintahan Jepang bubar. Pada 1955 Yayasan Djojo-bojo (yang anggotanya antara lain dr. Boentaran dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo) bercita-cita mendirikan Fakultas Kedokteran. Usaha ini belum berhasil karena kurang koordinasi antara Kepala Inspeksi Kesehatan dengan pimpinan Rumah Sakit dan Kepala Kesehatan Kota akibat suasana kepartaian politik dan golongan pada waktu itu, padahal di Semarang telah ada Rumah Sakit Umum Pusat Semarang yang cukup representatif menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran.

Pada 1958, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menghadap Presiden Universitas Diponegoro (waktu itu Soedarto, SH) dan mengungkapkan gagasan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, mengingat mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada banyak yang menjalani kepaniteraan di Semarang.

Yayasan Universitas Diponegoro berdiri pada 1959 dan memiliki Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan, dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Teknik. Kenyataan ini mendorong hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Dalam rapat gabungan Yayasan Universitas Semarang, Diponegoro dengan Pengurus Senat Universitas Diponegoro pada 10 Juni 1960, atas dorongan dr. R. Atmadi Wreksoatmodjo, diputuskan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Untuk mendukung keputusan tersebut, dibentuk Panitia Pendirian Fakultas Kedokteran yang diketuai oleh Suyono Atmo dengan sekretaris Sri Widojati Notoprodjo, SH. Selain itu, dibentuk pula Panitia Teknis yang diketuai Kolonel dr. R. Soehardi, sekretaris dr. Heyder bin Heyder, dengan anggota terdiri atas dr. R. Kolonel, dr. A. Soerojo, dr. R. Marsaid S. Sastrodihardjo, dr. Tjiam Tjoan Hok dan dr. R. Soedjati.

Sebenarnya RSUP Semarang sejak 1951 telah menjalankan tugas mendidik co-assisten dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, khususnya di bagian Anak-anak, Kebidanan, serta THT. Meskipun waktu itu ujian-ujian bagi co-assisten masih dilakukan di Yogyakarta, namun sekurang-kurangnya Rumah Sakit Umum Pusat Semarang telah berpengalaman mendidik mahasiswa kedokteran, terutama dalam kepaniteraan klinik. Panitia teknis ini pada 9 Maret 1961 mengadakan rapat pleno dan mengambil keputusan antara lain sbb:

  1. Pimpinan Rumah Sakit ditunjuk ex officio sebagai pejabat Dekan, agar dapat segera mulai menjalankan persiapan-persiapan, sementara dr. Heyder bin Heyder sebagai pembantu dekan merangkap sekretaris.
  2. Panitia menganggap Rumah Sakit Umum Pusat Semarang cukup representatif untuk menjadi sebuah rumah sakit pendidikan.
  3. Panitia menyetujui rencana kurikulum pendidikan selama enam setengah tahun yang telah disusun oleh dr. Atmadi Wreksoatmodjo.
  4. Mengingat persiapan-persiapan untuk tingkat pre-klinik masih memerlukan waktu, maka diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran dari tingkat atas. Diperoleh informasi, bahwa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa senior yang bersedia pindah ke Semarang.

Pada 29 Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof. Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono dapat memahami keinginan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya, bahkan bersedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dapat dilaksanakan pada tahun 1963).

Terjadi penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo kepada dr. Soepaat Soemosoedirdjo, sehingga baru pada 1 Juli 1961 keluar Keputusan Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C, perihal pengangkatan dr. Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr. Heyder bin Heyder akhirnya ditugaskan menjalankan semua kegiatan.

Persiapan lain yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder bin Heyder mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM. Pada 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto SH selaku pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri (menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran tersebut, bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."

Menteri Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.

Baik Menteri PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas Kedokteran dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Mengingat pendirian kedua menteri tersebut, maka pada hari itu juga, tanggal 12 Juli 1961 di Jakarta, delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya mengangkat Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr. Heyder bin Heyder, pemimpin bagian bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.

Pada 29 Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof. Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono dapat memahami keingingan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya, bahkan bersedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dilaksanakan pada 1963).

Penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo menjadi dr. Soepaat Soemosoedirdjo dibarengi dengan keluarnya Keputusan Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C pada tanggal 1 Juli 1961. Keputusan itu berisi tentang pengangkatan dr. Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr. Heyder bin Heyder ditugaskan menjalankan segala kegiatan.

Persiapan lain yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder bin Heyder mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM.

Pada 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto, S.H. selaku pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri (menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran tersebut, ia bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."

Gedung FK Undip tahun 2013

Menteri Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.

Baik Menteri PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas Kedokteran dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Berdasarkan pendirian kedua menteri tersebut, maka pada hari itu juga, yaitu tanggal 12 Juli 1961 di Jakarta, delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya mengangkat Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr. Heyder bin Heyder, pemimpin Bagian Bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.

Departemen PTIP ternyata belum merasa puas dengan kedua nama calon tersebut, pada tanggal 19 Juli 1961 mengirim telegram dengan permintaan untuk mengajukan nama orang ketiga. Dengan telegram tanggal 2 Agustus 1961, Pimpinan Universitas Diponegoro mengajukan nama Soejono Atmo, Wakil Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah sebagai calon. Tetapi pengusulan ini juga tidak mendapat persetujuan dari penasihat Menteri PTIP, dengan pertimbangan bahwa Soejono Atmo bukan seorang dokter. Akhirnya Rapat Senat Universitas Diponegoro mengajukan tiga orang calon, yaitu Kolonel dr. Soewondo, dr. Heyder bin Heyder, dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo.

Sehubungan dengan kesepakatan dalam rapat-rapat sebelumnya bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran segera dapat dimulai dari tingkat atas, oleh sebab itu pada 24 Agustus 1961 diadakan rapat terakhir yang diketuai oleh dr. Heyder bin Heyder dan dihadiri oleh semua kepala bagian Rumah Sakit Umum Pusat Semarang, yaitu dr. Tendean dari Rumah Sakit Jiwa serta dr. Go Gien Hoo dari Rumah Sakit St. Elizabeth. Mereka mengajukan saran-saran, rencana, serta keinginan-keinginan.

Pada tanggal 31 Agustus 1961 diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta. Utusan panitia persiapan terdiri atas Soedarto, SH, dr. Heyder bin Heyder, dr. Sardjono Dhanoedibroto, dr. Atmadi Wreksoatmodjo dan dr. Soedjati Soemodiharjo. Pihak FK UGM diketuai oleh Prof. Radioputro. Beberapa keputusan penting dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Jumlah pertama mahasiswa tingkat doktoral FK UGM yang akan pindah ke Universitas Diponegoro di Semarang maksimum 40 orang.
  2. Perpindahan mahasiswa atas dasar sukarela.
  3. Mahasiswa tersebut resmi menjadi mahasiswa Universitas Diponegoro dan setelah lulus menda-pat ijasah dari Universitas Diponegoro.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 3 tahun 1961 tertanggal 12 September 1961 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro resmi berdiri sejak 1 Oktober 1961, dan merupakan fakultas kelima di lingkungan Universitas Diponegoro.

FK diresmikan oleh Wakil Menteri PTIP pada Peringatan Dies Natalis Pertama Universitas Diponegoro 30 September 1961 di Gedung Balai Kota Semarang. Pendidikan dimulai dengan pendidikan dokter tingkat atas, yaitu tingkat Doctorandus Medicine, yang berasal dari FK UGM. Dipelopori oleh 6 orang Doctorandus Medicine pada 1961, kemudian jumlah ini meningkat menjadi 30 orang pada 1962.

Selama tahun kuliah 1961/1962 telah dihasilkan 7 orang dokter tingkat I atau Semiarts. Barulah pada 1 Oktober 1962 dimulai tahun perkuliahan 1962/1963 menerima mahasiswa tingkat pertama dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak 82 orang yang merupakan hasil seleksi dari 426 calon lulusan SMA B dari tahun 1959 ke atas.

Kuliah perdana yang berupa kuliah umum disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Kolonel dr. Soewondo dengan judul "Pendidikan Terpimpin". Setelah itu dilanjutkan dengan upacara pemberian ijazah dokter kepada lulusan pertama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, yaitu dr. Suradi.

Dalam perjalanan sejarah selama 46 tahun FK Undip telah banyak mengalami berbagai kemajuan. Sampai dengan Juli 2001, FK Undip telah meluluskan 1252 dokter spesialis, 3570 dokter, dan 2360 sarjana.

Saat ini fakultas mengasuh dua program studi yaitu program studi Psikologi dan Ilmu Keperawatan. Pada 1997 berdiri Program Magister Ilmu Biomedik dan Program Doktor Ilmu Kedokteran. Sejak 2001 peserta program PPDS 1 diberi kesempatan melengkapi pendidikannya pada Program Khusus Magister Ilmu Biomedik PPs Undip sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan PPDS 1.

Inovasi dalam bidang pendidikan di FK Undip dilakukan melalui pendekatan yang bersifat Problem Based, yaitu melalui pendekatan studi kasus yang terintegrasi. Pendekatan tersebut menjadi salah satu muatan lokal FK Undip.

Penelitian yang dilakukan melalui berbagai sumber dana yang ada (OPF, BBI, RISBINDOK, RISBINKES, Hibah bersaing) merupakan bukti Tri Dharma sivitas akademika

Pimpinan Fakultas

[sunting | sunting sumber]

Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro adalah sebagai berikut:[3]

Bagian/SMF

[sunting | sunting sumber]

Program Studi

[sunting | sunting sumber]

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro memiliki program Sarjana, Pendidikan Profesi, Pendidikan Dokter Spesialis, Magister, dan Doktoral.[4]

Departemen Kedokteran

[sunting | sunting sumber]

Program Studi yang terdapat dalam Departemen Kedokteran FK Undip antara lain:[5]

Program Sarjana (S1)

  • Program Studi Kedokteran (S.Ked.)
  • Program Studi Kedokteran Gigi (S.K.G.)
  • Program Studi Farmasi (S.Farm.)

Program Pendidikan Profesi

  • Program Pendidikan Profesi Dokter (dr.)
  • Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi (drg.)

Program Magister (S2)

  • Program Studi Ilmu Biomedik
  • Program Studi Ilmu Kedokteran & Kesehatan

Program Doktor (S3)

  • Program Studi Ilmu Kedokteran & Kesehatan

Bagian/SMF yang terdapat dalam Departemen Kedokteran FK Undip adalah:

  1. Bagian Anatomi & Histologi
  2. Bagian Fisiologi
  3. Bagian Biologi Kedokteran & Biokimia
  4. Bagian Farmakologi & Terapi
  5. Bagian Parasitologi
  6. Bagian Gigi & Mulut
  7. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Departemen Kedokteran Spesialis

[sunting | sunting sumber]

Saat ini, FK Undip memiliki 19 program studi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan rincian:[6]

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) (Sp-1)

  • Opthalmology
  • Ilmu Kesehatan Anak
  • Ilmu Penyakit Dalam
  • Ilmu Bedah
  • Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah Kepala & Leher
  • Ilmu Kedokteran Fisik & Rehabilitasi
  • Mikrobiologi Klinik
  • Radiologi
  • Neurologi
  • Anestesiologi
  • Obstetri & Ginekologi
  • Forensik & Medikolegal
  • Gizi Klinik
  • Dermatology & Venereology
  • Patologi Anatomi
  • Patologi Klinik
  • Psikiatri
  • Jantung & Pembuluh Darah
  • Bedah Saraf

Program Pendidikan Dokter Subspesialis (Sp-2)[7]

Bagian/SMF yang terdapat dalam Departemen Kedokteran Spesialis adalah:

  1. Bagian Opthalmology
  2. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
  3. Bagian Ilmu Penyakit Dalam
  4. Bagian Ilmu Bedah
  5. Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah Kepala & Leher
  6. Bagian Mikrobiologi Klinik
  7. Bagian Radiologi
  8. Bagian Neurologi
  9. Bagian Anestesiologi
  10. Bagian Obstetri & Ginekologi
  11. Bagian Forensik & Medikolegal
  12. Bagian Gizi Klinik
  13. Bagian Dermatology & Venereology
  14. Bagian Patologi Anatomi
  15. Bagian Patologi Klinik
  16. Bagian Psikiatri
  17. Bagian Jantung & Pembuluh Darah

Departemen Ilmu Keperawatan

[sunting | sunting sumber]

Program Studi yang terdapat dalam Departemen Ilmu Keperawatan FK Undip antara lain:[8]

Program Sarjana (S1)

  • Program Studi Keperawatan (S.Kep.)

Program Pendidikan Profesi

  • Program Pendidikan Profesi Ners (Ns.)

Program Magister (S2)

  • Program Studi Ilmu Keperawatan

Departemen Ilmu Gizi

[sunting | sunting sumber]

Program Studi yang terdapat dalam Departemen Ilmu Gizi FK Undip antara lain:

Program Sarjana (S1)

Program Magister (S2)

  • Program Studi Ilmu Gizi (M.Gz.)

Rumah Sakit Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit Pendidikan Utama

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit Pendidikan Komprehensif

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit Pendidikan Jejaring

[sunting | sunting sumber]
  • RS Telogorejo, Semarang
  • RSUD Tidar, Magelang
  • RS Semarang, Semarang
  • RSUD Ungaran, Ungaran
  • RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto
  • RSJD Dr. Amino Gondohutomo, Semarang

Rumah Sakit Kampus

[sunting | sunting sumber]

Pusat Penelitian dan Kajian

[sunting | sunting sumber]
  • Pusat Studi Kusta
  • Medical Education Unit (MEDU Diponegoro)
  • Center of Epidemiology and Biostatistics Unit (CEBU Diponegoro)
  • Laboratorium Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
  • Center of Avian Influenza, Molecular and Clinical Microbiology
  • Center of Tropical Infectious Diseases (CENTRID)
  • Center of Biomedical Research (CEBIOR)
  • Center of Nutrition Research (CENURE)

Sarana dan Prasarana

[sunting | sunting sumber]

Beberapa fasilitas dan sarana prasarana yang ada diantaranya adalah sebagai berikut:[9]

  • Gedung A (Dekanat)
  • Gedung B (Perkuliahan)
  • Gedung C (Perpustakaan)
  • Gedung D
  • Gedung E (Lab. Skill)
  • Gedung F (Departemen Keperawatan)
  • Gedung G (Departemen Ilmu Gizi)
  • Gedung H (Farmasi dan Kedokteran Gigi)
  • Gedung I (Pascasarjana)
  • Taman dan parkir
  • Gedung P2UKM Jepara
  • Gedung Klinik Diponegoro
  • Ruang Kelas
  • Laboratorium Komputer
  • Ruang Teatrikal (Auditorium)
  • Ruang Serbaguna
  • Ruang Sidang 1
  • Ruang Sidang 2
  • Ruang Sidang Dekan
  • Ruang Sidang Senat
  • Ruang BBDM
  • Ruang Co-Ass
  • Ruang Keterampilan Klinik
  • Ruang Manekin
  • Dental Treatment Room
  • Laboratorium Sentral
  • Laboratorium Virologi
  • Laboratorium Skill Kedokteran Gigi
  • Laboratorium Skill Optamologi
  • Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan
  • Laboratorium Hewan Coba
  • Laboratorium Basah
  • Laboratorium Anatomi
  • Laboratorium Keperawatan
  • Laboratorium Kuliner & Dietetik
  • Laboratorium Parasitologi
  • Laboratorium Mikrobiologi
  • Laboratorium Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
  • Laboratorium Farmamokimia
  • Laboratorium Farmasi Molekuler
  • Perpustakaan
  • Lapangan Basket & Futsal

Kemahasiswaan

[sunting | sunting sumber]
  • Senat Mahasiswa (SM FK Undip)
  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FK Undip)
  • Himpunan Mahasiswa
    • Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum (HIMAKU)
    • Himpunan Mahasiswa Kedokteran Gigi (HIMKAGI)
    • Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMFASI)
    • Himpunan Mahasiswa Keperawatan (HIMKA)
    • Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (HMIG)
  • Badan Semi Otonom
    • Medical Club Football
    • Medical Diponegoro Basketball Team
    • Kesenian Nusantara
    • Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Medistra Symphonic Choir
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Impuls
    • Kerohanian Islam (Avicenna)
    • Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK)
    • Pelayanan Rohani Mahasiswa Katolik (PRMK)
    • Mahasiswa Pecinta Alam Medica (Maladica)
    • Diponegoro Medical Science and Research Club (DIMER-C)
    • Asian Medical Students' Association-Universitas Diponegoro (AMSA-Undip)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Zulfikar, Fahri. "11 Universitas Terbaik di Indonesia Bidang Kedokteran Versi THE AUR 2022". detikedu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-29. Diakses tanggal 2022-08-29. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2020-08-11. 
  3. ^ "Pimpinan Fakultas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-26. Diakses tanggal 2020-04-25. 
  4. ^ "Pimpinan Departemen & Program Studi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  5. ^ "Struktur Organisasi | Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-06. Diakses tanggal 2020-12-26. 
  6. ^ "Pimpinan Departemen & Program Studi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 2020-04-25. 
  7. ^ "Fakultas Kedokteran - Universitas Diponegoro | Quipper Campus". campus.quipper.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 2020-12-26. 
  8. ^ "Struktur Organisasi | Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-16. Diakses tanggal 2020-12-26. 
  9. ^ "Fasilitas | Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-03. Diakses tanggal 2020-12-26. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]