Maya Denawa
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2021) |
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Maya Denawa | |
---|---|
Raja Bedahulu | |
Kelahiran | Bedahulu |
Kematian | Tampaksiring Tampaksiring (oleh Airlangga) |
Pemakaman | |
Pasangan | Tidak menikah |
Ayah | Jayapangus (ayah kandung) |
Ibu | Dewi Danu (ibu kandung) |
Agama | Hindu |
Maya Denawa adalah raja dari kerajaan Bedahulu Bali. ia merupakan putra dari raja Srhi Jayapangus dan Dewi Danu.[1][2][3] {{Hapus
Sejarah
[sunting | sunting sumber]saat raja Maya Denawa memerintah bersama sang patihnya yaitu Kala Wong pusat pemerintahan masih dalam kerajaan Balingkah kintamani Bangli, namun pemerintahan itu tidak berjalan sesuai dengan keingginan sang raja karena ketamankan sang raja menghabisi kerajaan kerajaan sekitarnya dan melarang masyarakat untuk memuja Tuhan. Maya Denawa dengan kesombongan yang sangat tinggi dan kukuh terhadap pendapatnya yang melarang para masyarakat waktu itu untuk melakukan pemujaan terhadap tuhan di kisahkan kerajaan yang di pimpin oleh sang raja Maya Denawa pun runtuh tak lama setelah kejadian tersebut. Mendengar kesombongan Maya Denawa sang Dewa perang atau yaitu Dewa Indra pun turun kebumi untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran yang disebabkan oleh Maya Denawa kemudian pertempuran pun tak terhindari antara Maya Denawa dan Dewa Indra, peperangan sengit terjadi yang mengakibatkan banyak pasukan Maya Denawa meninggal atau mati di dalam peperangan dahsyat tersebut, merasa dirinya dikalahkan Maya Denawa bersama sang patih Kala Wong mencoba melarikan diri namun siasia mereka berdua justru berakhir di tangan Dewa Indra. Kisah ini juga dikaitkan dengan menangnya Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau keburukan yang menjadi kisah legenda dari kerajaan Bedahulu.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "cerita Mayadenawa". tukadpetanu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-19.
- ^ "Suara Mayadenawa Menggema di Sepanjang Sungai Petanu". Tribun-bali.com. Diakses tanggal 2023-07-19.
- ^ Kompasiana.com (2022-06-18). "Kisah Mayadenawa yang Berkaitan dengan Hari Raya Galungan". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2023-07-19.
- ^ "cerita Mayadenawa". tukadpetanu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-05.