Perang Peore
Perang Peore atau Perang Lore (bahasa Inggris: Peorean War; bahasa Inggris: Lore War), adalah sebuah perang yang terjadi pada tahun 1905 antara Pemerintah Kolonial Belanda dengan Kerajaan Lore di wilayah yang sekarang ini merupakan kecamatan Lore Peore dan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia.[1]
Perang ini merupakan rangkaian dari kampanye militer Belanda di Sulawesi Tengah. Perang ini adalah titik puncak perseteruan Belanda dengan Ratu Kerajaan Lore, Polite Abu, yang tidak ingin tunduk kepada mereka. Pasukan Kerajaan Belanda dipimpin oleh Letnan H.J. Voskuil menghadapi pasukan Kerajaan Lore yang dipimpin oleh Umana Hulinga. Perang Peore berakhir dengan kemenangan Belanda setelah pasukan Lore menyerah.[2]
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Perang Peore terjadi karena Kerajaan Lore yang dipimpin oleh Ratu Polite Abu menolak untuk tunduk kepada Belanda yang saat itu baru mulai menduduki sebagian wilayah Sulawesi Tengah. Pada tahun 1094, keberadaan Belanda di Sulewana diganggu oleh kelompok orang Lore, yang juga selalu menyerang dan menjarah di daerah Poso Pesisir. Setelah kejadian ini, Belanda mulai mengambil sikap.[3]
Belanda akhirnya berupaya menangkap pimpinan-pimpinan kelompok tersebut. Belanda memberi ultimatum kepada Ratu Polite Abu untuk menyerahkan mereka, tetapi ultimatum tersebut diabaikan dan ditolak. Setelah Belanda menaklukkan Kerajaan Sigi yang juga adalah mitra Kerajaan Lore, Belanda berupaya menaklukkan Lore dengan alasan melakukan misi pemulihan keamanan dengan meminta Ratu Polite Abu untuk menyerahkan orang orang yang dianggap sebagai pengacau keamanan.
Perundingan kemudian diadakan, namun karena permintaan tersebut tetap ditolak, maka pada akhirnya terjadi upaya penangkapan paksa terhadap para tokoh yang dicari sebelumnya, termasuk Umana Soli. Namun di tengah kekacauan saat itu Umana Soli berhasil menebas leher salah satu pemimpin pasukan Belanda. Beberapa waktu kemudian, Perang Peore dimulai dan menewaskan Makada Abu dan Ama (Umana Soli), sedangkan Tado Abu (Umana Lolo) ditawan dan diasingkan ke Manado. Umana Hulinga, Panglima Kerajaan Lore yang juga ikut serta dalam perang itu akhirnya menyerah atas perintah Ratu Polite untuk menyerah demi melindungi rakyat yang masih tersisa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kruyt, Albertus Christiaan (2008). Keluar dari Agama Suku Masuk ke Agama Kristen. Google Buku. ISBN 9796873370. Diakses tanggal 9 Desember 2016.
- ^ Hoofdstuk, C. (1906). "Koloniaal Verslag over het jaar".
- ^ Kruyt, Albertus Christiaan (1912). De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes. Google Buku. 3. Landsdrukkerij. Diakses tanggal 2 Januari 2017.