Stasiun Karangtalun (1977–2006)
Stasiun Karangtalun
| |||
---|---|---|---|
Lokasi |
| ||
Koordinat | 7°40′52.82465″S 109°1′13.34536″E / 7.6813401806°S 109.0203737111°E | ||
Ketinggian | +6,5 m | ||
Operator | |||
Letak | |||
Jumlah jalur | 8 | ||
Layanan | - | ||
Konstruksi | |||
Jenis struktur | Atas tanah | ||
Informasi lain | |||
Kode stasiun |
| ||
Sejarah | |||
Dibuka | 1977 | ||
Ditutup | 2006 | ||
Lokasi pada peta | |||
Stasiun Karangtalun Lama (KUN) adalah stasiun kereta api barang nonaktif yang terletak di Karangtalun, Cilacap Utara, Cilacap. Stasiun ini berlokasi di dalam kompleks pabrik semen PT Semen Nusantara, sehingga otomatis stasiun ini tidak melayani penumpang dan hanya kereta angkutan semen. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset V Purwokerto.
Stasiun ini dibuka bersamaan dibukanya pabrik semen PT Semen Nusantara di Cilacap pada tahun 1977 dengan target produksi saat itu 600.000 ton per tahun bersamaan dengan dibukanya percabangan dari Stasiun Gumilir ke stasiun ini.
Stasiun Karangtalun Lama pada awal berdirinya memiliki delapan jalur dengan menggunakan rel R25 bekas milik Staatsspoorwegen (saat ini sudah dicopot sebagai pembatas jalan) dan ditingkatkan menggunakan rel tipe R33 bekas milik Staatsspoorwegen, sehingga hanya lokomotif tipe kecil seperti D300/301, BB200/201 milik PJKA, dan BB305 buatan Nippon Sharyo milik PT Semen Nusantara saja yang dapat memasuki stasiun ini. Karena dibangun pabrik baru yang lebih besar, dibangunlah Stasiun Karangtalun Baru di sebelah tenggara stasiun lama pada tahun antara 1998-1999 dan pada saat stasiun lama ini belum ditutup, Karangtalun memiliki dua stasiun.
Stasiun lama ini mulai ditutup sejak tahun 2006 bersamaan dengan ditutupnya pabrik PT Semen Nusantara Plant 1. Praktis, fungsi stasiun ini dinonaktifkan dan digantikan oleh Stasiun Karangtalun baru yang lebih besar. Di dalam stasiun lama ini masih terdapat satu lokomotif BB305 01 milik Semen Nusantara dan beberapa gerbong pengangkut semen. Untuk saat ini, bangunan stasiun lama, rumah wesel dan area bongkar muat semen masih ada, tetapi bangunannya sudah rusak dan tidak terawat. Sebagian rel yang berada di dalam pabrik sudah dicabut, sedangkan sisa rel kecil imbas dari peningkatan tipe rel di Stasiun Karangtalun lama dan Stasiun Karangtalun baru digunakan sebagai pembatas jalan pada area parkir truk pengangkut semen di Jalan Nusantara.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Rel dan wesel di area stasiun Karangtalun.
-
Lokomotif BB 305 01 dari samping.
-
Lokomotif BB 305 01 dari depan.
-
Tempat bongkar muat semen yang akan dimasukan ke dalam gerbong sebelah kanan.
-
Tempat bongkar muat semen yang akan dimasukan ke dalam gerbong sebelah kiri.
-
Gerbong pengangkut semen.
-
Gerbong pengangkut semen dilihat dari area bongkar muat.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Karangtalun menuju Gumilir
|
Percabangan menuju Karangtalun | Terminus |