Terusan Suez
Terusan Suez | |
---|---|
Spesifikasi teknis | |
Panjang | 120,11 mil (193,30 km) |
Lintang maksimum | 775 m (2.542 ft 8 in) |
Terusan Suez (bahasa Arab: قناة السويس, Qanā al-Suways), di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 193 km yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said (Būr Sa'īd) di Laut Tengah dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah.
Terusan Suez diresmikan tahun 1869[1] dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps.
Terusan ini memungkinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah.
Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez.
Dalam era Perang Dunia I Terusan Suez yang saat itu berada di bawah kekuasan Inggris, diserang oleh pasukan Jerman dan Turki Ottoman. Posisi Suez yang sangat strategis, yaitu menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah, menjadikan terusan ini objek rebutan antara pasukan Sekutu dan poros.[2]
Saat Mesir dipimpin Presiden Gamal Abdul Nasir terusan Suez pada tanggal 26 Juli 1956 dinasionalisasi pihak Mesir. Hal ini memicu terjadinya krisis Suez karena Prancis tidak terima Suez dikuasai Mesir. Pada tanggal 29 Oktober 1956 terjadi serangan gabungan dari Israel, pasukan Inggris dan Prancis di Mesir. Melalui intervensi dari PBB, Amerika Serikat dan Uni Soviet konfrontasi tersebut dapat berakhir relatif cepat, dan kampanye perang pada 22 Desember 1956 kembali dievakuasi.
Dalam Perang Enam Hari mendorong Israel pada tanggal 9 Juni 1967 kembali menguasai Suez. Terusan Suez tetap tertutup untuk pengiriman dari Mesir dan menempatkan di perbatasan antara Mesir dan Israel. Israel mendirikan sebuah garis pertahanan, yaitu garis Bar-Lev dan mengusai Semenanjung Sinai. Dalam Perang Yom Kippur, pada tanggal 6 Oktober 1973 Suez berhasil dikuasai oleh pasukan Mesir. Tetapi pada akhirnya Israel juga berhasil memukul mundur Mesir dalam serangan balasan pada 16 Oktober 1973, Israel menyeberangi Suez dengan membuat sebuah jembatan di atas kanal. Pada akhir perang Yom Kippur meski Mesir kalah secara militer tetapi menang secara diplomatik sehingga seluruh saluran Suez dan Semenanjung Sinai kembali di bawah kendali Mesir. Setelah sempat ditutup sementara akhirnya terusan Suez kemudian dibuka untuk umum lagi pada tahun 1975.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Heather Murdock (1 Februari 2015). "Pembangunan terusan suez". Diakses tanggal 9 Juli 2015.
- ^ Susilo, Taufik Adi. Ensiklopedi Pengetahuan Dunia Abad 20. Javalitera. Yogyakarta 2010. Halaman 62
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Darius the Great's Suez Inscriptions Diarsipkan 2010-03-27 di Wayback Machine.
- (Inggris) Constantinople Convention of the Suez Canal, 1888[pranala nonaktif permanen]
- (Inggris) El Ferdan railway bridge Diarsipkan 2005-11-24 di Wayback Machine.
- (Inggris) Encyclopaedia of the Orient: Suez Canal Diarsipkan 2018-09-25 di Wayback Machine.