Warcraft III: The Frozen Throne
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Warcraft III: The Frozen Throne | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | paket ekspansi | ||||||||||
Versi pertama | 1 Juli 2003 4 Juli 2003 27 Februari 2004 1 Juli 2003 | ||||||||||
Versi stabil | |||||||||||
Genre | Real-time strategy | ||||||||||
Bagian dari | Warcraft (en) | ||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
Penilaian | |||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
Agregator | Skor |
---|---|
Metacritic | 88/100[1] |
Publikasi | Skor |
---|---|
Game Informer | 9/10[6] |
GameRevolution | B+[8] |
GameSpot | 9.2/10[3] |
GameSpy | 88%[7] |
GameZone | 9.4/10[4] |
IGN | 9.0/10[2] |
PC Gamer (US) | 83%[5] |
Warcraft III: The Frozen Throne adalah sebuah game real-time strategy komputer yang dikembangkan untuk Microsoft Windows, Mac OS, dan Mac OS X oleh Blizzard Entertainment; dan dapat dimainkan dalam Linux dengan menggunakan Wine atau Cadega. Game ini adalah pak ekspansi resmi dari game Warcraft III: Reign of Chaos dengan beberapa tambahan seperti hero tambahan untuk setiap ras, 4 campaign baru, sebuah ras netral baru (Naga), lima hero netral, kemampuan untuk mendirikan toko (shop) dan lain-lain. Selain itu, game ini juga memperkenalkan kembali unit laut (sea unit) yang muncul pada Warcraft II, tetapi hilang di Reign of Chaos. Blizzard Entertainment secara teratur merilis Patch untuk memperbaiki bugs, menambahkan fitur baru, dan lain-lain.
Plot
[sunting | sunting sumber]Plot dalam Warcraft III: Frozen Throne hanya bisa ditemui pada menu campaign (perang dengan misi-misi tertentu yang spesifik) dalam mode single player (permainan tunggal). Ada 4 campaign berbeda di mana setiap ras memiliki campaignnya sendiri-sendiri. Jika pemain sudah menyelesaikan campaign dari suatu ras, maka pemain bisa melanjutkan ke campaign milik ras berikutnya dengan urutan Night Elf, Human, dan Undead sebagai campaign terakhir. (Orc mempunyai campaign sendiri.)
Cerita Warcraft III: The Frozen Throne bermula ketika Maiev Shadowsong, sipir penjaga penjara Illidan Stromrage, mengejar Illidan di Azshara bersama Naisha, temannya. Di sana Illidan membuat pasukan perang bernama 'Naga'. Ada yang berbentuk duyung, kadal, kura-kura, dan seekor burung aneh. Maiev mengejar sampai di Tomb Of Sargeras. Sialnya di sana Naisha mengorbankan dirinya demi keselamatan Maiev.
Karena terdesak, Maiev mengirim utusan kepada Tyrande Whisperwind dan Malfurion Stromrage. Illidan langsung melarikan diri. Di Silverpine Forest Malfurion pergi ke hutan memadamkan hutan dari kebakaran,sedangkan Maiev dan Tyrande membantu Prince Kael'thas dari Peri Darah (Blood Elf) [Awalnya Peri Tinggi/Quel'dorei namun akibat invasi dari Arthas pada cerita Reign Of Chaos, ras ini berubah namanya menjadi Peri Darah/Sindorei] yang menyiapkan bantuan kepada atasannya. Namun, pada saat sampai di tujuan, mereka dicegat oleh sekelompok Undead yang pada akhirnya memaksa pasukan Maiev dan Kael'thas mundur melewati jembatan. Namun, Tyrande mengorbankan dirinya dengan berpegangan pada jembatan dan menghancurkan sebagian Undead menggunakan mantra Starfall dan akhirnya tenggelam ke sungai bersama beberapa mayat Undead lainnya.
Sesudah melihat dan memadamkan hutan, Malfurion merasakan gempa. Kemudian Malfurion memanggil roh-roh hutan yang tersisa di Silverpine Forest. Pada saat melihat penglihatan pada roh hutan, Malfurion melihat gempa yang sangat dahsyat di Northrend, ternyata asal dari gempa itu berasal dari spell/mantra dari Eye of Sargeras [Mata Sargeras] yang digunakan Illidan untuk menghancurkan Lich King di Northrend. Lalu Malfurion bergegas menemui Maiev yang berada di Reruntuhan Dalaran. Sesampainya di tempat itu Malfurion memberitahu Maiev dengan apa yang terjadi dan menganggap Illidan dalang dari semua ini.
Kael bersedia membantu Maiev mengalahkan Illidan (Malfurion Kalap karena Tyrande tenggelam di sungai dan dihasut oleh Maiev). Illidan akhirnya terkalahkan dan mantra Mata Sargeras ikut meledak mengakibatkan pasukan Naga sebagian Mati. Lalu Malfurion meneriaki Illidan bahwa Illidan-lah penyebab kematian Tyrande. Namun, Di tengah Pertengkaran, Kael'thas membela Illidan bahwa Tyrande tenggelam di sungai dan menuduh Maiev pembohong karena menganggap Tyrande mati akibat Illidan (yang sebenarnya Tyrande mengorbankan dirinya sendiri). Pada akhirnya Illidan bersedia membantu dan Maiev bersikeras berusaha menangkap Illidan. Tetapi Malfurion berhasil menahan Maiev dan pergi bersama Illidan. Kemudian Kael'thas berpisah dengan rombongan Night Elf menuju tempat atasannya.
Ternyata Tyrande berada tak jauh dari Silverpine Forest dan diancam Undead. Bersama-sama dengan Malfurion, Illidan berusaha menyelamatkan Tyrande. Mereka pun berhasil. Malfurion pun memutuskan berpisah dengan Illidan dengan janji bahwa Illidan tidak boleh mengganggu rakyatnya. Tetapi Maiev yang terobsesi akan pengejarannya dengan Illidan mengejar Illidan.
Bersamaan dengan kejadian itu Prince Kael'thas telah tiba membawa bantuan untuk atasannya yakni Jenderal Garithos dan dia pun di perintah untuk memata-matai Undead yang berada di pulau yang sama. Tetapi sayang Prince Kael'thas tidak mampu melawan kekuatan Undead di samping itu mereka kedatangan bantuan dari tim Naga Lady Vashj. Tetapi sayangnya atasan Kael mengetahui bantuan itu, menganggap bahwa Kael telah berkhianat dari ras Human. Setelah pasukan Kael dipenjara, Lady Vashj membantu Kael lolos dari penjara. Saat kabur dari penjara, penjara itu sudah dipenuhi ras Undead yang bertempur melawan Human. Mereka pun melarikan diri ke Outland/Burning Land. Ditengah jalan mereka bertemu Maiev yang berhasil menangkap Illidan. setelah berhasil membebaskan Illidan mereka pun menjadi sekutu dan menghancurkan gerbang Burning Legion. Setelah itu, mereka membunuh Magtheridon dan mengklaim Outland. Illidan bertemu Kil'jaeden yang memberinya kesempatan sekali lagi untuk menghancurkan The Frozen Throne/Lich King.
Di Lordaeron, Arthas memberitahu para Dreadlord bahwa Burning Legion telah terkalahkan dan menobatkan dirinya menjadi raja. Arthas kemudian memerintahkan Kel'Thuzad dan Sylvanas untuk menghancurkan sisa-sisa penduduk Human. Lich King memberitahu Arthas bahwa bahaya mendekati Lich King dan kekuatan Arthas berkurang. Kel'Thuzad membantunya pergi ke Northrend. Dreadlord menjebak Arthas, tetapi Arthas berhasil keluar. Para Banshee datang dan membantunya. Mereka bertemu Sylvanas di tengah jalan yang berkhianat padanya dan ingin membunuh Arthas. Kel'Thuzad berhasil mencegahnya dan Sylvanas pun pergi.
Sylvannas didatangi salah satu Dreadlord, Varimathras yang mengajaknya untuk bergabung dengan dua Dreadlord lainnya. Sylvanas menolak dan kemudian menghancurkan camp Varimathras. Varimathras memohon ampun dan berjanji untuk membantu Sylvanas membunuh kedua Dreadlord lain. Sementara di Northrend, Arthas telah sampai dan bertemu Anub'arak. Anub'arak memberitahukannya bahwa dia datang untuk membantu Arthas atas perintah Lich King. Prince Kael'thas mendatangi mereka, memberitahukan bahwa Illidan di belakang semua ini dan menganggap semua ini telah terlambat. Anub'arak lalu memberitahu bahwa ada jalan pintas menuju ke Icecrown Glacier [Anub'arak memberi saran dikarenakan sekutu Illidan menguasai jalan utama menuju Icecrown Glacier].
Kembali ke Lordaeron, Sylvanas dan Varimathras berencana untuk menghancurkan Detheroc, Dreadlord pertama yang dibantu oleh Garithos [Untung Kael'thas sudah keluar dari penjara dan kabur ke Outland. Jadi, Garithos tidak punya pasukan lebih. Akhirnya, Garithos dan pasukannya terkena mantra sihir dan dijadikan pasukan boneka oleh Detheroc]. Setelah membunuh Detheroc, Sylvanas berjanji kepada Garithos untuk merebut ibu kota Lordaeron dari Balnazzar. Setelah camp Balnazzar hancur, Sylvanas menyuruh Varimathras untuk membunuh Balnazzar dan juga Garithos. Sylvanas lalu menamakan dirinya dan pengikutnya The Forsaken.
Di Northrend, Arthas dan Anub'arak bertemu para Dwarves pimpinan Baelgun [karena pada sekuel Reign Of Chaos Arthas membunuh pimpinan sebelumnya yakni Muradin yang membuat Arthas dan para Dwarf bermusuhan]. Arthas dan Anub'arak kemudian membunuh Baelgun dan melanjutkan perjalanan. Setelah sampai, Lich King menghubungi Arthas lagi dan berusaha untuk menyembuhkan kekuatan Arthas. Anub'arak memberitahu Arthas bahwa ada 4 Obelisk menuju gerbang The Frozen Throne dan pasukan Illidan sudah dekat. Arthas berhasil masuk dan melihat Illidan juga berusaha untuk masuk. Arthas berhasil membunuh Illidan dan kemudian menghancurkan Frozen Throne untuk membebaskan Lich King. Arthas lalu mengambil helm Lich King dan kemudian bersatu dengan Lich King.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Warcraft III: The Frozen Throne". Metacritic. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 9, 2017. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Adams, Dan (July 1, 2003). "Warcraft III: The Frozen Throne Review". IGN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal December 28, 2017. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Kasavin, Greg (July 2, 2003). "Warcraft III: The Frozen Throne Review". Gamespot. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 19, 2011. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Knutsen, Michael (July 6, 2003). "Warcraft III: The Frozen Throne – PC – Review – GameZone". GameZone (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal August 1, 2003. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Harms, William. "Warcraft III: The Frozen Throne". PC Gamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 5, 2004. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Brogger, Kristian. "Warcraft III: The Frozen Thone – A More Crafty Craft". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2009. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Keefer, John (August 1, 2003). "Warcraft III: The Frozen Throne (PC)". GameSpy. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 1, 2003. Diakses tanggal July 20, 2018.
- ^ Gee, Brian (July 1, 2003). "WarCraft III: The Frozen Throne review for the PC". Game Revolution. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 20, 2006. Diakses tanggal July 20, 2018.