Batik Sulawesi
Batik Sulawesi adalah jenis pakaian batik yang berasal dari Pulau Sulawesi ini pada umumnya sangat kental dengan tradisi kain tenun dan mengenai Tenun menenun, atau dengan kata lain "dibuat secara manual dengan tangan manusia, tanpa penggunaan Mesin", namun batik hasil buatan mesin juga telah cukup berkembang di daerah tersebut. Di wilayah sekitaran ini batik berkembang di Sulawesi Selatan (Tana Toraja), Sulawesi Tengah (Palu). dan Sulawesi Utara (Bantenan, Pinabetengan, dan Minahasa).
Motif Batik Sulawesi
[sunting | sunting sumber]Motif dari batik Sulawesi sangat beragam (bermacam-macam) yang dibuat berdasarkan filosofi dan kondisi sosial budaya masyarakat serta lingkungan alam setempat. Sumber inspirasi batik Sulawesi diambil dari nilai-nilai kebudayaan lokal dan khas seperti, diantaranya, yaitu:
- Sambulugcina
- rumah adat (souraja)
- motif burung maleo
- motif bunga merayap
- motif resplang
- motif ventilasi
- motif ukiran rumah adat Kaili
- bunga cegkeh dan lain sebagainya.
Motif batik khas Sulawesi yang mempunyai makna solidaritas antara lain yaitu yaitu motif Bomba dan motif Kaledo. Motif Bomba berarti kebersamaan dan keterbukaan
dengan keber samaan dan keterbukaan maka sesama warga masyarakat bersatu dengan saling menjaga kepercayaan sehingga semakin mempererat per saudaraan sesama anak bangsa.
Sedangkan
Motif Kaledo bermakna bahwa bersatunya unsur-unsur yang berbeda secara harmonis akan menciptakan rasa iadah nikmat.
Motif ini terinspirasi kuliner khas Kota Palu yaitu sejenis sup kaki sapi yang diolah lengan beraneka ragam bumbu khas yang membuat kaldu dari masakan ini sangat gurih dan lezat.[1]
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]- Batik
- Batik Kalimantan
- Batik Papua
- Batik Maluku
- Batik Nusa Tenggara
- Batik Sumatra
- Batik Bali
- Batik Cianjur
Tautan Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jatra : Jurnal Sejarah dan Budaya. Vol 13